Salah satu dampak dari kebiasaan merokok adalah batuk. Namun tahukah Anda bahwa perokok memiliki batuk yang berbeda dengan batuk akibat alergi atau infeksi virus? Batuk yang dialami para perokok dikenal dengan istilah batuk perokok atau smoker's cough dan dapat berlangsung dalam jangka panjang serta menimbulkan komplikasi lainnya. 

Apa Itu Batuk Perokok?

Rokok mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan. Paparan zat kimia ini dapat menempel di tenggorokan dan paru-paru sehingga menyebabkan Anda batuk.

Batuk sendiri merupakan mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan. Ketika Anda mengalami batuk dalam jangka panjang (kronis) akibat merokok, kondisi ini dikenal dengan istilah batuk perokok.

Ketika Anda merokok, silia (tonjolan kecil seperti serabut pada dinding bronkiolus) akan terpapar zat kimia beracun. Sebagai respon pertahanan tubuh pada zat asing dan berbahaya, tubuh Anda akan batuk-batuk untuk mengeluarkan zat kimia berbahaya tersebut dari paru-paru.

Batuk perokok adalah masalah umum yang dialami perokok meski tidak semua perokok pasti akan mengalami batuk perokok. Batuk ini umumnya terjadi di pagi hari karena silia baru dapat bekerja mengeluarkan racun ketika Anda berhenti merokok selama beberapa jam. Akibatnya Anda akan mengalami batuk-batuk ketika bangun tidur.

Baca Juga: 6 Jenis Batuk, Ketahui Perbedaannya

Gejala Batuk Perokok

Batuk perokok memiliki gejala yang berbeda dari batuk biasa akibat alergi atau infeksi virus. Pada tahapan awal, batuk perokok cenderung mirip dengan batuk kering. Pada tingkat lanjut, batuk perokok dapat mengeluarkan beberapa jenis dahak seperti dahak bening, bercampur darah, atau berwarna kuning kehijauan dan putih.

Gejala batuk perokok lainnya yaitu:

• Batuk terjadi sangat sering dan berlangsung lebih dari 2-3 minggu
• Menimbulkan suara mengi atau berderak
• Terdapat lendir atau dahak
• Cenderung sangat parah saat bangun tidur lalu berkurang sepanjang hari

Gejala batuk perokok akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu, kecuali orang tersebut berhenti merokok.

Selain dahak dan suara mengi, perbedaan batuk perokok dengan batuk biasa adalah pada suara berderak yang muncul saat batuk. Namun jenis batuk ini terkadang sulit dibedakan dengan batuk akibat penyakit paru-paru seperti batuk akibat kanker paru-paru dan PPOK.

Jika Anda mengalami batuk dengan gejala mirip batuk perokok yang tidak kunjung mereda meskipun berhenti merokok sebaiknya periksakan ke dokter. 

Baca Juga: Efektifkah Meredakan Batuk dengan Membungkus Kaki Menggunakan Bawang Merah?

Penanganan Batuk Perokok

Cara paling efektif meredakan batuk perokok adalah dengan berhenti merokok. Untuk meredakan gejala batuk perokok, Anda bisa minum obat-obatan atau menjalani pengobatan rumahan. Beberapa cara mengatasi batuk perokok antara lain:

• Tetap terhidrasi dengan minum air setidaknya 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi dan mengencerkan sekresi di saluran pernapasan
• Berkumur air garam hangat
• Minum madu atau minuman dan makanan hangat lainnya
• Menghisap tablet hisap untuk melegakan pernapasan
• Menghirup daun mint atau kayu putih
• Menggunakan pelembap udara
• Olahraga rutin minimal 150 menit per minggu
• Makan makanan sehat dengan gizi seimbang
• Meninggikan kepala pada malam hari saat tidur untuk melegakan pernapasan

Komplikasi Batuk Perokok

Seperti halnya merokok, batuk perokok dapat menyebabkan komplikasi yang bervariasi, tergantung seberapa sering Anda merokok, seberapa parah batuk Anda dan apakah ada kondisi lain yang dapat memperparah batuk Anda. Komplikasi batuk perokok dapat berupa:

• Kerusakan pada tenggorokan
• Suara serak
• Gatal dan iritasi pada saluran pernapasan
• Batuk kronis
• Infeksi semakin parah

Semakin lama Anda merokok, semakin banyak penumpukan zat kimia pada paru-paru dan saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengalami komplikasi seperti radang paru-paru, bronkitis, emfisema dan kanker paru-paru.

Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Jika Anda mengalami kesulitan untuk berhenti merokok, sebaiknya konsultasikan ke psikolog atau ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh dari App Store maupun Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!