Marah dan kecemasan menjadi hal yang wajar dan umum dialami setiap manusia. Semua orang pasti pernah merasakannya dalam berbagai situasi.
Rasa marah bisa muncul ketika kita merasa frustrasi, terancam, atau diperlakukan tidak adil. Demikian pula kecemasan bisa muncul saat dihadapkan dengan situasi yang membuat kita tidak nyaman atau takut. Marah dan kecemasan ini bisa memengaruhi tubuh dan menghasilkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, dan masalah kesehatan lainnya. Mengapa demikian?
Bagaimana Marah dan Kecemasan Menyebabkan Masalah Kesehatan dan Gejala Fisik?
Emosi seperti marah dan kecemasan bisa memengaruhi tubuh melalui beberapa mekanisme:
Sistem saraf simpatis
Saat Anda merasa marah atau cemas, tubuh memasuki mode "fight-or-flight". Saat inilah sistem saraf simpatik diaktifkan, yang kemudian memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik, termasuk:
- Meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah
- Meningkatnya aliran darah ke otot dan otak
- Penurunan aliran darah ke pencernaan
- Pelepasan gula dan lemak ke dalam aliran darah
- Peningkatan ketegangan otot
Semua perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, seperti:
- Sakit perut yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke pencernaan. Penurunan aliran darah ini juga dapat menyebabkan kram perut, mual, dan diare
- Sakit kepala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah dan ketegangan otot sehingga kepala menjadi tegang
- Kelelahan yang disebabkan tubuh menggunakan terlalu banyak energi saat dalam mode "fight or flight"
- Insomnia yang disebabkan oleh hormon stres yang mengganggu tidur dan membuat Anda sulit tidur atau tetap tertidur
Baca Juga: Jenis Penyakit yang Mungkin Disebabkan Oleh Stres
Peradangan
Marah dan kecemasan yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan stres kronis. Stres kronis ini akan memicu peradangan di seluruh tubuh yang dapat berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan, di antaranya:
- Nyeri kronis di seluruh tubuh termasuk sakit punggung, nyeri sendi dan nyeri otot
- Masalah pencernaan akibat peradangan yang menyebabkan masalah seperti penyakit Crohn atau sindrom iritasi usus besar (IBS)
- Peradangan dapat merusak pembuluh darah arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung
- Peradangan kronis telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi
Baca Juga: Benarkah Stres dapat Menyebabkan Penurunan Berat Badan?
Gangguan sistem kekebalan tubuh
Marah dan kecemasan kronis juga dikaitkan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, di mana Anda lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya. Marah dan kecemasan kronis memicu pelepasan kortisol yang dapat menghambat produksi sel-sel kekebalan seperti limfosit dan mengurangi efektivitas respons imun.
Selain itu, emosi seperti marah dan kecemasan kronis dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh. Pertumbuhan bakteri di usus yang tidak seimbang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit autoimun.
Perlu dicatat bahwa tidak semua orang mengalami efek fisik yang sama akibat marah, kecemasan dan stres yang dialami. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap efek stres daripada yang lain.
Apabila Anda kesulitan dalam menghadapi marah, kecemasan dan stres yang ada di dalam hidup, jangan ragu untuk mencari pertolongan dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan online dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina