• Beranda
  • Penyakit
  • Benarkah Sering Begadang dan Kurang Tidur Menyebabkan Kematian?

Benarkah Sering Begadang dan Kurang Tidur Menyebabkan Kematian?

Credits: Freepik

Bagikan :


Kelelahan akibat sering bergadang dan kurang tidur dapat membawa konsekuensi yang negatif dan berpotensi serius bagi kesehatan. Tidur sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh agar tetap berjalan sebagaimana mestinya. Melewatkan tidur malam tidak hanya memengaruhi suasana hati, namun juga memengaruhi pemikiran dan kognisi serta kondisi fisik.

 

Apa yang Dimaksud Tidak Cukup Tidur?

Tidur adalah kebutuhan esensial bagi tubuh. Menurut Sleep Foundation, setiap orang dewasa membutuhkan tidur malam setidaknya 7-9 jam per hari, agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan normal. Dikatakan tidak cukup tidur apabila Anda tidur kurang dari 6 jam atau tidak tidur sama sekali.

Ketika tidak cukup tidur, tubuh akan menunjukkan reaksi yang lambat, mengalami perubahan suasana hati, menunjukkan gejala kesehatan mental yang memburuk, berisiko mengalami cedera lebih tinggi.

 

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Bila Tidak Cukup Tidur?

1 Hari Pertama

Terjaga selama 24 jam penuh tanpa tidur akan memengaruhi tubuh sama seperti saat Anda keracunan alkohol. Penelitian tahun 2010 menunjukkan bahwa ketika Anda bergadang selama 20-25 jam, maka fokus dan kinerja Anda akan terpengaruh sama seperti ketika memiliki tingkat alkohol sebesar 0,10% dalam darah. Yang artinya, Anda bisa dikatakan memiliki efek yang sama seperti mabuk.

Begadang lebih dari 20 jam menyebabkan beberapa hal di antaranya:

  • Rasa kantuk di siang hari yang teramat berat
  • Penglihatan yang kabur
  • Perubahan suasana hati seperti mudah marah atau temperamen lebih pendek dari biasanya
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
  • Gemetar atau otot tegang
  • Kesulitan mendengar atau melihat

1,5 Hari Pertama

Setelah 36 jam tanpa tidur, tubuh akan merasakan dampak yang lebih berat. Gangguan berkepanjangan terhadap siklus tidur dan bangun akan menempatkan tubuh di bawah stres dan meningkatkan produksi kortisol (hormon stres).

Ketidakseimbangan hormon memengaruhi reaksi dan fungsi khas tubuh. Anda akan melihat perubahan suasana hati, nafsu makan, peningkatan stres, kedinginan atau perubahan lain pada suhu tubuh. Asupan oksigen juga akan berkurang ketika Anda terjaga dalam waktu yang lama.

Konsekuensi lain yang Anda alami, di antaranya:

  • Kehilangan sebagian ingatan atau memori 
  • Energi dan motivasi menurun
  • Rentang perhatian pendek, kesulitan untuk fokus dan memusatkan perhatian
  • Masalah kognitif termasuk masalah dengan penalaran atau pengambilan keputusan
  • Kelelahan dan kantuk yang hebat
  • Kesulitan berbicara dengan jelas atau menemukan kata yang tepat

2 Hari Tanpa Tidur

Setelah 48 jam tanpa tidur, segalanya terlihat lebih menyedihkan. Anda mungkin akan hanyut pada perasaan sedih sepanjang hari, lebih sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu. Terlihat sangat murung dan mudah marah.

Pada saat ini, sistem kekebalan tubuh akan menurun, tubuh akan kesulitan untuk melawan penyakit seperti biasanya. Anda juga mungkin akan mengalami microsleep, yang terjadi selama beberapa detik hingga setengah menit.

Ketika terbangun, Anda tidak akan menyadari apa yang terjadi dan merasa kebingungan.

     Baca juga : Microsleep: Penyebab Tidur Singkat Yang Sering Muncul Saat Berkendara | AI Care (ai-care.id)

3 Hari Tanpa Tidur

Setelah tiga hari tanpa tidur, Anda tidak akan bisa memikirkan apapun selain tidur. Anda tidak akan fokus pada percakapan, pekerjaan atau bahkan pikiran Anda sendiri. Anda akan kesulitan melakukan kegiatan paling sederhana sekalipun, seperti mencari sesuatu atau bangun dari tempat tidur.

Kelelahan ekstrem akan membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Tanda-tanda kecemasan, depresi dan paranoid akan mulai terlihat. Anda akan sulit membedakan ilusi atau halusinasi dan merasakan tekanan besar di sekitar kepala.

Tidak Tidur Lebih dari 3 Hari

Tidak tidur atau kurang tidur lebih dari 3 hari berturut-turut akan memperburuk semua gejala yang Anda alami. Otak pun mulai berhenti berfungsi dengan baik, yang dapat menyebabkan kegagalan organ. Dalam kasus yang jarang terjadi, risiko terburuk yang dialami adalah kematian.

 

Sebanyak apapun pekerjaan yang menumpuk dan harus Anda selesaikan, sebanyak apapun tugas yang sedang menanti, pastikan Anda tetap mendapatkan tidur yang cukup. Tidur yang berkualitas akan membuat fungsi tubuh berjalan sebagaimana mestinya, sehingga kondisi tubuh akan tetap prima. Jika Anda tidak mendapatkan cukup tidur karena adanya kondisi kesehatan lain, jangan ragu untuk segera membicarakannya dengan dokter Anda.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 20:15

Eric Suni (2022). Why Are All-Nighters Harmful?. Available from: https://www.sleepfoundation.org/sleep-hygiene/why-are-all-nighters-harmful

Crystal Raypole (2020). Not Sleeping Probably Won’t Kill You, But Things Will Get Ugly. Available from: https://www.healthline.com/health/can-you-die-from-lack-of-sleep

 

Danielle Pacheco (2022). Why Do We Need Sleep?. Available from: https://www.sleepfoundation.org/how-sleep-works/why-do-we-need-sleep