Banyak studi membuktikan bahwa teh, terutama teh hijau memiliki efek kesehatan yang positif, baik untuk menurunkan berat badan, menurunkan resiko penyakit jantung, merawat kecantikan dan kesehatan kulit. Tapi kenapa ya dokter tidak menyarankan minum obat dengan teh?
Dilansir Medical News Today, teh adalah minuman tradisional Cina dan India yang efektif untuk mengatasi berbagai problem kesehatan, termasuk menghentikan pendarahan, menyembuhkan luka, mengobati keluhan pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, menghangatkan tubuh, dan lain sebagainya.
Dengan segala kebaikan yang dimiliki, teh juga memiliki efek samping bagi tubuh, di antaranya:
Sensitif terhadap kafein
Mereka yang sensitif terhadap kafein dapat mengalami insomnia, kecemasan, mudah marah, mual, hingga sakit perut setelah minum teh.
Kerusakan hati
Mengonsumsi teh dengan jumlah banyak dan rutin dapat menyebabkan kerusakan hati.
Meningkatkan tekanan darah
Saat dikonsumsi dengan beberapa obat stimulan, teh dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Efek jika minum obat dengan teh
Dilansir Livestrong, beberapa komponen yang terkandung di dalam teh dapat bereaksi dengan obat yang diminum. Misalnya seperti beberapa kasus berikut:
Obat stimulan
MedlinePlus pernah melaporkan kasus teh dikonsumsi bebarengan dengan obat yang mengandung amphetamines, cocaine atau ephedrine. Ketika bertemu dengan teh yang mengandung kafein, obat stimulan tersebut akan bekerja bersama dengan kafein untuk mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah.
Obat phenylpropanolamine
Teh juga tidak dianjurkan diminum saat mengonsumsi obat yang mengandung phenylpropanolamine, contohnya dalam produk penurun berat badan atau obat flu. Kombinasi keduanya dapat menghasilkan lonjakan tekanan darah dan meningkatkan resiko pendarahan pada otak.
Obat acetaminophen, phenytoin, methotrexate
Mengonsumsi teh dapat membuat hati bekerja lebih keras.Jika mengonsumsi teh bersamaan dengan obat-obatan seperti acetaminophen, phenytoin, methotrexate yang memberikan resiko kerusakan hati, bukankah akan meningkatkan resiko kerusakannya?
Obat warfarin, ibuprofen atau aspirin
Teh hijau memiliki manfaat memperlambat pembekuan darah, sehingga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat yang menghambat pembekuan seperti warfarin, ibuprofen atau aspirin.
Obat antibiotik, pil KB dan lithium
Mengonsumsi teh bersamaan dengan antibiotik, pil KB dan lithium dapat memperlambat tubuh mencerna obat.
Obat adenosine, clozapine
Mengonsumsi teh dengan obat yang mengandung adenosine, clozapine dapat mengurangi efektivitasnya.
Selain itu, dokter juga tidak mengijinkan Anda minum teh sebelum menjalani tindakan operasi.
Minuman terbaik untuk mengonsumsi obat adalah air putih, tanpa kandungan kalori dan kandungan lainnya, air putih akan dengan aman mengantar obat masuk ke dalam tubuh agar bekerja sesuai dengan fungsinya.
Writer: Agatha
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 19-Oct-2021
Sumber:
- Helmenstine A. Why Do Hospitals Say Not to Drink Green Tea With Prescription Medication?. Available from: https://www.livestrong.com/article/417464-why-do-hospitals-say-not-to-drink-green-tea-with-prescription-medication/.
- Ware M. What are the health benefits of green tea? (2021). Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/269538.