Enterokolitis Nekrotikans

Bagikan :


Definisi

Enterokolitis nekrotikans atau necrotizing enterocolitis (NEC) adalah penyakit serius yang dapat berkembang dengan cepat berupa kerusakan dan kematian jaringan usus yang banyak mengenai bayi prematur. Pada kasus NEC yang berat, dapat terbentuk lubang di dinding usus sehingga bakteri yang normalnya hidup di usus dapat bocor ke perut dan menyebabkan infeksi yang meluas. Kondisi ini merupakan kondisi darurat medis dan mengancam jiwa jika tidak segera tertangani.

NEC dapat muncul pada setiap bayi baru lahir pada 2 minggu pertama kehidupan. Namun, paling sering terjadi pada bayi prematur. Sekitar 90% dari keseluruhan kasus NEC dialami oleh bayi prematur. Pada bayi yang lahir cukup bulan, kejadian NEC hanya sekitar 1 dari 10.000 bayi.

 

Penyebab

Penyebab pasti NEC belum diketahui. Namun, diyakini bahwa kondisi kekurangan oksigen pada persalinan yang sulit dapat menjadi faktor penyebabnya. Ketika terjadi kekurangan oksigen dan aliran darah ke usus, jaringan usus akan melemah. Kondisi ini memudahkan bakteri berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan usus. Meluasnya infeksi dan kerusakan jaringan usus ini menimbulkan NEC. 

NEC digolongkan menjadi beberapa tipe berdasarkan waktu munculnya gejala dan penyebabnya. Tipe-tipe NEC antara lain:

  • Klasik. Tipe ini adalah yang paling sering ditemukan. Tipe ini banyak mengenai bayi prematur yang lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu. NEC klasik terjadi pada 3-6 minggu setelah bayi lahir. Pada banyak kasus, awalnya bayi cenderung stabil dan gejala akan muncul tiba-tiba
  • Berkaitan dengan transfusi. Bayi bisa saja memerlukan transfusi darah merah untuk mengatasi anemia. Sekitar 1 dari 3 bayi prematur mengalami NEC dalam 3 hari menerima transfusi darah
  • Atipikal. Tipe ini jarang terjadi, yaitu NEC terjadi pada minggu pertama kehidupan atau sebelum mendapat asupan makanan
  • Bayi cukup bulan. Bayi cukup bulan yang mengalami NEC biasanya juga memiliki kelainan bawaan lainnya seperti penyakit jantung bawaan, gastroskisis (usus terburai ke luar perut), serta kadar oksigen yang rendah saat lahir

 

Faktor Risiko

NEC termasuk penyakit langka. Kejadiannya hanya 1 dari 2.000-4.000 kelahiran. Penyakit ini dapat terjadi pada bayi baru lahir dan paling sering terjadi pada bayi prematur yang beratnya kurang dari 1500 gram. Risiko lain dari NEC adalah:

  • Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi terkena NEC karena sistem kekebalan tubuhnya kurang berkembang. Hal ini menyebabkan mereka mudah mengalami gangguan pencernaan, lebih sulit melawan infeksi, serta sirkulasi darah dan oksigen yang belum optimal
  • Bayi berisiko tinggi atau prematur yang diberi susu formula melalui mulut ataupun selang makan
  • Proses melahirkan dengan penyulit atau dengan kadar oksigen yang rendah
  • Bayi yang memiliki terlalu banyak sel darah merah
  • Bayi dengan infeksi saluran cerna
  • Bayi yang sakit parah dan menerima transfusi darah

 

Gejala

Gejala NEC antara lain:

  • Perut kembung dan membengkak
  • Perubahan warna perut
  • Tinja berdarah
  • Diare
  • Muntah hijau atau kekuningan
  • Kehilangan nafsu makan/menyusui dan berat badan turun

Bayi mungkin juga menunjukkan gejala infeksi seperti:

  • Demam
  • Kelesuan
  • Distress pernapasan (kegawatdaruratan pernapasan)

 

Diagnosis

Seorang dokter dapat mendiagnosis NEC dengan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes penunjang. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa perut bayi untuk mengetahui apakah ada pembengkakan dan nyeri tekan.

Untuk menunjang diagnosis, dokter dapat menyarankan rontgen perut. Rontgen akan menampilkan gambar usus secara detail sehingga membantu dokter menemukan tanda peradangan dan kerusakan jaringan usus dengan lebih mudah.

Selanjutnya, kotoran bayi akan diuji untuk memeriksa adanya darah. Dokter juga dapat menyarankan tes darah tertentu untuk mengukur kadar trombosit (keping darah) dan sel darah putih bayi. Trombosit berperan pada proses pembekuan darah, sedangkan sel darah putih bertugas melawan infeksi pada tubuh. Kadar trombosit yang rendah atau jumlah sel darah putih yang tinggi bisa menjadi tanda NEC.

Selain itu, dokter juga dapat memeriksa kemungkinan kebocoran usus. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam rongga perut bayi untuk melihat apakah ada cairan usus. Jika ditemukan cairan usus pada rongga perut, berarti terdapat kebocoran usus.

 

Tata laksana

Ada banyak metode untuk mengobati NEC. Rencana pengobatan bergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Tingkat keparahan penyakit
  • Usia anak
  • Kesehatan anak secara keseluruhan

Pada banyak kasus, dokter akan meminta Anda untuk berhenti menyusui. Bayi akan menerima cairan dan nutrisi melalui pembuluh darah atau melalui infus. Bayi juga membutuhkan antibiotik untuk membantu melawan infeksi. Jika bayi mengalami kesulitan bernapas karena perut yang membengkak, dokter akan memberikan oksigen tambahan atau bantuan pernapasan.

Pembedahan mungkin diperlukan pada kasus NEC yang parah. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat bagian usus yang rusak. Selama pengobatan, bayi akan dipantau dengan ketat. Dokter akan melakukan rontgen dan tes darah secara berkala untuk memastikan penyakit tidak bertambah parah.

Sekitar 8 dari 10 bayi dengan NEC dapat membaik setelah pengobatan. Beberapa lainnya tetap mengalami masalah kesehatan jangka panjang. 

 

Komplikasi

Beberapa komplikasi NEC antara lain:

  • Infeksi perut. Kerusakan jaringan usus dapat membentuk lubang atau perforasi di dinding usus. Perforasi memungkinkan bakteri masuk ke rongga perut dan timbul infeksi rongga perut yang disebut peritonitis. Peritonitis meningkatkan resiko perluasan infeksi melalui darah yang disebut sepsis. Lalu sepsis dapat mengancam jiwa
  • Striktur atau penyempitan usus. 1 dari 3 bayi mengalami striktur usus. Kondisi ini biasanya terjadi beberapa bulan setelah bayi pulih dari NEC. Usus yang menyempit membuat makanan sulit dicerna. Beberapa anak memerlukan pembedahan untuk mengatasi komplikasi ini
  • Sindrom usus pendek. Jika NEC merusak bagian dari usus kecil, anak dapat mengalami sindrom usus pendek. Kondisi ini membuat tubuh sulit menyerap cairan dan nutrisi (malabsorpsi). Anak-anak dengan sindrom usus pendek membutuhkan perawatan seumur hidup untuk mendapatkan nutrisi yang tepat bagi pertumbuhannya. Beberapa anak membutuhkan makanan melalui selang makan
  • Kegagalan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan. Komplikasi jangka panjang yang perlu mendapat perhatian adalah kegagalan pertumbuhan, perkembangan saraf yang buruk, dan keterlambatan perkembangan, terutama pada bayi yang memerlukan pembedahan. Bayi-bayi ini memerlukan tindak lanjut untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
  • Masalah liver/hati karena ketidakmampuan mentoleransi pemberian makanan melalui selang makanan dan memerlukan pemberian makanan melalui pembuluh darah

 

Pencegahan

Jika Anda berisiko melahirkan bayi prematur, Anda akan mendapatkan suntikan obat kortikosteroid untuk menurunkan kemungkinan bayi mengalami masalah paru-paru dan usus.

Memberi ASI pada bayi juga dapat menurunkan risiko NEC. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menambahkan probiotik (bakteri sehat) ke dalam ASI atau susu formula juga dapat membantu.

 

Kapan harus ke dokter?

Segera konsultasi dengan dokter anak jika bayi Anda mengalami salah satu tanda dan gejala NEC yang sudah disebutkan di atas. Penanganan segera akan mencegah komplikasi, terutama masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 29 Februari 2024 | 10:57

Holm G. (2021). Necrotizing enterocolitis. Retrieved 24 January 2022, from https://www.healthline.com/health/necrotizing-enterocolitis

What is necrotizing enterocolitis?. (2020). Retrieved 24 January 2022, from https://www.webmd.com/parenting/baby/what-is-necrotizing-enterocolitis#091e9c5e81507091-1-3 

Necrotizing enterocolitis (NEC). (2021). Retrieved 24 January 2022, from http://https//my.clevelandclinic.org/health/diseases/10026-necrotizing-enterocolitis#prevention

Schwartz CI. (2021). Necrotizing enterocolitis. Retrieved 24 January 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/001148.htm