Hipergonadotropik Hipogonadisme

Hipergonadotropik Hipogonadisme

Bagikan :


Definisi

Hipergonadotropik hipogonadisme (hipogonadisme primer) adalah suatu kelainan yang ditandai dengan adanya abnormalitas dari gonad (organ seks) yang berfungsi untuk memproduksi hormon seks sehingga terjadi penurunan hormon testosteron pada pria dan estradiol (estrogen) pada wanita. Hal ini menyebabkan keterlambatan perkembangan seksual.

Tubuh memiliki mekanisme umpan balik dimana hormon gonadotropin akan diproduksi ketika kadar hormon seks (testosterone dan estradiol) rendah. Pada hipergonadotropik hipogonadisme, kadar hormon seks yang rendah ini akan dideteksi oleh tubuh sehingga tubuh memberikan umpan balik dengan meningkatkan produksi gonadotropin.

Hipergonadotropik hipogonadisme ditemukan pada sekitar 7% laki-laki yang mengalami keterlambatan pubertas.

 

Penyebab

Hipergonadotropik hipogonadisme dapat merupakan kelainan bawaan atau disebabkan oleh penyakit lain.

 

Anda juga dapat membaca tentang penyebab Hipogonadisme lainnya di sini: Hipogonadisme - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Kongenital

Hipergonadotropik hipogonadisme bawaan (kongenital) meliputi:

  • Disgenesis testis atau kelainan pembentukan testis (buah zakar), yang ditemukan pada pria dengan sindrom Klinefelter. Sindrom ini adalah penyebab terbanyak hipergonadotropik hipogonadisme pada pria dengan perkiraan terjadi pada 1 dari 667 kelahiran hidup.
  • Disgenesis ovarium atau kelainan pembentukan ovarium (indung telur), yang ditemukan pada wanita dengan sindrom Turner
  • Sindrom insensitivitas androgen
  • Kekurangan enzim (sangat jarang).

 

Acquired/Didapat

Penyebab lain hipergonadotropik hipogonadisme adalah:

  • Paparan testis atau ovarium terhadap radiasi atau kemoterapi. Hal ini dapat terjadi pada penderita kanker yang menjalani terapi. Terapi kanker baik obat-obatan maupun pembedahan dapat menyebabkan kerusakan organ tersebut.
  • Penurunan hormon seks akibat penuaan
  • Infeksi testis misalnya akibat gondongan atau parotitis (mumps)
  • Torsio testis (terpuntirnya saluran di atas testis)
  • Autoimun yang menyebabkan peradangan pada indung telur
  • Hemokromatosis (penumpukan zat besi). Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan atau gangguan pada beberapa kelenjar endokrin (yang menghasilkan hormon), termasuk indung telur dan buah zakar
  • Sindrom ovarium polikistik

 

Anda juga dapat membaca tentang penurunan hormon seks pada wanita akibat penuaan yang disebut: Menopause - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipergonadotropin hipogonadisme adalah:

  • Torsi ovarium atau terpuntirnya indung telur
  • Tidak adanya testis
  • Peradangan testis
  • Kegagalan ovarium prematur
  • Sindrom resisten ovarium
  • Trauma pada ovarium atau testis
  • Pembedahan pada bagian panggul atau testis
  • Autoimun
  • Kemoterapi
  • Radiasi
  • Infeksi
  • Toksin
  • Obat-obatan

 

Gejala

Kadar hormon seks bervariasi pada kedua jenis kelamin. Penurunan produksi estrogen akan memberikan gejala yang dapat berbeda dari gejala penurunan produksi testosteron. Hormon seks juga normalnya akan semakin menurun seiring dengan pertambahan usia. Oleh karena itu, gejala dari hipergonadotropin hipogonadisme akan bervariasi bergantung pada usia dan jenis kelamin Anda.

 

Anak-anak dan Remaja

Gejala pada anak-anak dan remaja meliputi:

  • Keterlambatan waktu mulainya pubertas
  • Kurangnya pertumbuhan rambut wajah atau tubuh
  • Tinggi badan yang kurang dibandingkan anak lainnya
  • Buah zakar dan penis tidak berkembang sesuai ukuran normal
  • Tidak haid, atau haid tidak lancar
  • Gangguan kesuburan
  • Rendahnya gairah seksual

 

Dewasa

Sementara itu, pada orang dewasa, hipergonadotropin hipogonadisme akan menyebabkan gejala yang berbeda pada pria dan wanita. Secara umum, kekurangan hormon seks pada orang dewasa akan menyebabkan:

  • Kurangnya atau hilangnya gairah seksual
  • Kelelahan dan energi yang rendah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kerontokan rambut
  • Wajah yang merah dan panas

 

Wanita

Selain itu, rendahnya kadar hormon seks wanita yaitu estrogen dapat menyebabkan:

  • haid abnormal atau tidak haid
  • Menopause dini
  • Gangguan kesuburan

 

Pria

Pada pria, jumlah testosteron yang rendah akan menyebabkan:

  • Ginekomastia (perkembangan payudara pada pria)
  • Disfungsi ereksi
  • Gangguan kesuburan akibat rendahnya jumlah sperma
  • Kehilangan massa otot

 

Anda juga dapat membaca lebih lanjut mengenai: Disfungsi Seksual pada Pria - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Diagnosis

Jika dokter mencurigai adanya hipergonadotropin hipogonadisme, terdapat beberapa cara untuk menegakkan diagnosisnya. Langkah-langkahnya adalah:

  • Pemeriksaan fisik. Selain menanyakan mengenai gejala dan riwayat kesehatan Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kesehatan Anda secara umum. Pada wanita, mungkin akan dilakukan pemeriksaan panggul
  • Pemeriksaan kadar hormon. Rendahnya kadar hormon gonadotropin pada darah, yaitu FSH (follicle-stimulating hormon) dan LH (luteinizing hormon), adalah tanda dari hipergonadotropin hipogonadisme. Selain itu, kadar hormon estrogen akan diukur pada wanita dan testosteron pada pria
  • Pemeriksaan darah. Untuk mencari penyebab kegagalan organ seks (hipogonadisme), Anda akan menjalani pemeriksaan darah untuk mencari adanya kelainan sel darah merah atau kadar besi darah. Pemeriksaan genetik juga dapat dilakukan untuk menilai adanya kelainan kromosom (pemeriksaan kariotipe) atau kelainan bawaan
  • Pemeriksaan lainnya: diagnosa juga mungkin membutuhkan pemeriksaan terhadap kelenjar pituitari yang memproduksi gonadotropin, pemeriksaan fungsi tiroid, hitung sperma, analisa kromosom, dan kadar hormon prolaktin (hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi ASI).

 

Tata Laksana

Langkah utama dalam pengobatan dan penanganan hipergonadotropik hipogonadisme adalah dengan memberikan terapi untuk mengembalikan dan mengisi lagi kadar hormon. Terapi tersebut meliputi:

  • Terapi pengganti estrogen. Untuk wanita dengan hipergonadotropin hipogonadisme, estrogen akan diberikan, terkadang bersama progesteron (hormon seks lainnya). Terapi ini, yang juga digunakan untuk menopause, dapat diberikan dalam bentuk patch kulit, krim, cincin vagina, atau pil. Meskipun efektif, penggunaannya dapat meningkatkan risiko kanker rahim, pembekuan atau gumpalan darah, dan stroke
  • Terapi pengganti testosteron. Pada pria, testosteron dapat diganti secara langsung. Seperti terapi estrogen, testosteron dapat diberikan melalui berbagai cara, meliputi suntikan, krim, semprot hidung, patch kulit, atau implan pada kulit. Namun, terapi ini dapat mempengaruhi kesuburan
  • Terapi lain: untuk wanita dengan gairah seks yang rendah akibat hipergonadotropin hipogonadisme, pemberian testosteron atau dehidroepiandrosteron dosis rendah dapat dilakukan. Selain itu, terapi tambahan untuk pria meliputi hormon dihidrotestosteron serta hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang dapat meningkatkan produksi testosteron.

Meski pun hipergonadotropik hipogonadisme adalah kondisi jangka panjang, namun terapi yang ada dapat mengontrolnya dengan sukses. Banyak orang yang mendapatkan terapi dapat memiliki hidup yang aktif seperti orang lain, meski pun gejala dapat kembali jika obat-obatan dihentikan.

Selama masa pengobatan, terbukalah dengan dokter mengenai apa yang Anda rasakan dan beritahu dokter jika Anda merasakan sesuatu yang tidak nyaman.

 

Komplikasi

Hipergonadotropin hipogonadisme akan menyebabkan penurunan massa tulang dan peningkatan risiko jatuh akibat penurunan kekuatan otot sehingga meningkatkan risiko fraktur atau patah tulang.

Pada pria dewasa, kadar testosteron yang rendah adalah faktor risiko untuk fraktur pinggul terutama pada populasi lansia. Terapi pengganti hormon memiliki efek menguntungkan dengan meningkatkan massa tulang.

 

Pencegahan

Hipergonadotropik hipogonadisme tidak dapat sepenuhnya dicegah. Namun, Anda dapat melakukan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan dengan:

  • Memilih diet yang sehat
  • Olahraga teratur
  • Mempertahankan berat badan normal
  • Menghindari penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami:

  • Pada pria, pembesaran payudara dan/atau keluarnya cairan seperti susu dari payudara
  • Pada wanita, wajah memerah dan panas
  • Impotensi atau disfungsi ereksi
  • Gairah seksual rendah
  • Kurangnya rambut tubuh
  • Gangguan haid
  • Gangguan kesuburan

Oleh karena hipergonadotropin hipogonadisme mempengaruhi fungsi seksual dan menghambat pubertas, hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan mental. Meskipun sulit, cobalah untuk terbuka pada dokter jika kehidupan seksual Anda mengalami gangguan.

Kekhawatiran terbesar dari hipergonadotropik hipogonadisme adalah efek samping obat-obatan. Carilah pertolongan medis emergensi jika Anda mengalami nyeri kepala atau gangguan penglihatan mendadak. Selain itu, perhatikanlah jika ada tanda syok alergi seperti pembengkakan, sesak nafas, biduran, psuing, pingsan, mual, dan muntah.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 10:11