Definisi
Apendisitis kronis adalah peradangan apendiks atau usus buntu yang berlangsung dalam waktu lama. Apendiks adalah kantong kecil berbentuk seperti jari atau sosis yang terletak di ujung usus besar. Apendisitis terjadi jika apendiks mengalami peradangan atau infeksi.
Kondisi ini langka, sekitar 1,5% dari seluruh kasus apendisitis, dan sulit didiagnosis karena gejalanya hilang timbul dan nyerinya tergolong ringan. Gejala tersering adalah sakit perut. Penyebab paling umum adalah penyumbatan pada usus buntu. Sangat penting untuk mendiagnosis dengan benar karena radang usus buntu kronis dapat mengancam jiwa pada beberapa kasus.
Apendisitis kronis dan apendisitis akut terkadang membingungkan. Pada beberapa kasus, radang usus buntu kronis tidak terdiagnosis sampai menjadi radang usus buntu akut.
Apendisitis kronis memiliki gejala yang lebih ringan, berlangsung dalam waktu lama, serta hilang dan timbul. Gejala bisa tidak terdiagnosis selama beberapa minggu, bulan, atau tahun. Apendisitis akut memiliki gejala yang lebih parah dan muncul tiba-tiba dalam 24 hingga 48 jam. Apendisitis akut membutuhkan penanganan segera.
Penyebab
Penyebab apendisitis kronis seringkali tidak diketahui. Peradangan dan penyumbatan usus buntu menjadi penyebab tersering. Kemungkinan sebab lain dari radang usus buntu kronis adalah:
- Penumpukan fekal atau tinja pada usus buntu
- Deposit fekal yang mengeras
- Tumor
- Pembesaran folikel limfoid (sel imun pada jaringan atau organ)
- Infeksi cacing
- Cedera atau trauma
- Penumpukan benda asing seperti batu, kelereng, atau pin
Ketika Anda mengalami penyumbatan atau peradangan pada usus buntu, hal ini dapat memungkinkan bakteri tumbuh dan berkembang biak. Pada apendisitis kronis, penyumbatan biasanya bersifat sebagian.
Faktor Risiko
Apendisitis dapat mengenai semua orang. Namun, beberapa orang lebih rentan terkena dibandingkan yang lainnya. Secara umum, faktor risiko apendisitis adalah:
- Usia. Apendisitis dapat mengenai semua usia, namun seringnya pada usia remaja dan dewasa muda
- Jenis kelamin. Apendisitis lebih sering pada laki-laki daripada perempuan
- Riwayat keluarga. Orang dengan riwayat keluarga mengalami apendisitis memiliki risiko lebih tinggi terkena apendisitis kronik
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena apendisitis kronik. Namun, tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan mengalami apendisitis kronik. Faktor risiko tersebut antara lain apendisitis akut yang tidak tertangani.
Gejala
Gejala radang usus buntu kronis biasanya ringan. Pada beberapa kasus, nyeri perut merupakan satu-satunya gejala dari radang usus buntu kronis. Rasa nyeri biasanya di sisi kanan bawah perut. Dapat juga muncul di dekat pusar lalu berpindah ke sisi kanan bawah perut. Rasa sakitnya bisa bervariasi dari tajam hingga tumpul, namun lebih sering terasa tumpul.
Gejala lain dari radang usus buntu kronis meliputi:
- Nyeri perut
- Demam
- Nyeri tekan pada perut
- Kelelahan atau lesu
- Malaise atau perasaan tidak enak badan atau sakit secara umum
Beberapa orang bisa juga mengalami mual atau diare. Gejala biasanya bersifat hilang timbul, yang membuat kondisi lebih sulit untuk didiagnosis.
Jika Anda memiliki salah satu dari gejala tersebut dan memberat, pertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter. Gejala-gejala tersebut dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius.
Perbedaan Apendisitis Kronik dan Apendisitis Akut
Meski gejala keduanya serupa, namun ada perbedaan penting antara keduanya. Apendisitis kronik berlangsung dalam waktu lama serta gejalanya bersifat hilang dan timbul. Jika tidak terdeteksi, orang yang terkena dapat mengalami nyeri perut berkepanjangan selama bertahun-tahun.
Sedangkan pada apendisitis akut, gejala muncul tiba-tiba dan tergolong berat, biasanya dalam 24-48 jam. Gejala mudah dikenali dan membutuhkan penanganan emergensi. Gejala khasnya adalah nyeri perut yang dimulai di sekitar pusar dan berpindah ke sisi kanan bawah perut. Nyeri dapat terasa ringan dan tumpul pada awalnya, lalu berkembang menjadi berat.
Gejala apendisitis akut lainnya adalah:
- Mual dengan/atau tanpa muntah
- Demam ringan
- Konstipasi/sembelit atau diare
- Penurunan nafsu makan
- Susah buang gas (kentut)
Diagnosis
Diagnosis apendisitis kronis terkadang sulit ditegakkan. Untuk mendiagnosisnya, dokter akan menanyakan keluhan dan riwayat kesehatan, lalu melakukan pemeriksaan fisik. Karena gejala apendisitis kronis juga mirip dengan gejala kondisi medis lain, dokter dapat melakukan tes penunjang untuk menyingkirkan kondisi lain. Tes tersebut adalah:
- Tes darah
- Pemeriksaan panggul
- Pemeriksaan kehamilan
- Urinalisis (tes urin)
- CT scan
- USG perut
- MRI
- Rontgen perut
Kondisi kesehatan lain yang memiliki gejala mirip dengan radang usus buntu kronis meliputi:
- Gangguan pencernaan lain
- Penyakit Crohn’s
- Kolitis ulseratif
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi ginjal
- Irritable bowel syndrome (IBS)
- Kista ovarium
- Penyakit peradangan pelvis atau panggul
Tata laksana
Terdapat beberapa pilihan terapi pada usus buntu kronik. Konsultasikan dengan dokter mengenai penanganan yang paling sesuai untuk kondisi Anda. Terkadang dokter menggunakan antibiotik untuk mengobati radang usus buntu kronis. Dokter juga dapat mengeluarkan nanah yang terbentuk di usus buntu.
Pengobatan yang paling umum adalah apendiktomi, yaitu operasi pengangkatan usus buntu. Tindakan ini bisa dilakukan menggunakan operasi laparoskopi atau laparotomi. Operasi laparoskopi memiliki lebih sedikit komplikasi dan menggunakan sayatan yang lebih kecil. Sedangkan laparotomi, adalah operasi membuka perut melalui satu sayatan yang lebih besar.
Komplikasi
Beberapa komplikasi dapat terjadi karena radang usus buntu kronis. Sehingga, sangat penting untuk mendapatkan penanganan segera dan mengikuti semua rekomendasi dokter untuk mengurangi risiko komplikasi.
Komplikasi yang paling umum dari radang usus buntu kronis adalah:
- Apendisitis akut
- Pecahnya usus buntu. Kondisi ini menyebabkan penyebaran infeksi ke dalam perut dan dapat mengancam nyawa. Diperlukan operasi segera untuk menyingkirkan usus buntu yang pecah dan membersihkan rongga perut
- Abses, yaitu kantong infeksi berisi nanah. Nanah dapat dikeluarkan menggunakan tabung kecil yang dimasukan melalui dinding perut menuju ke abses. Tabung akan dilepas sekitar 2 minggu dan dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi. Setelah infeksi teratasi, operasi pengangkatan usus buntu dilakukan. Pada beberapa kasus, setelah nanah dikeluarkan, usus buntu akan segera diangkat
- Sepsis, yaitu penyebaran infeksi ke seluruh tubuh melalui darah
- Peritonitis, yaitu peradangan pada lapisan pembungkus perut
Penting untuk tidak mengabaikan gejala Anda dan segera mencari bantuan medis. Komplikasi apendisitis dapat mengancam jiwa. Usus buntu yang pecah dapat menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, bisa sangat berbahaya.
Pencegahan
Belum diketahui pasti cara mencegah radang usus buntu kronis. Makan makanan kaya serat dapat menurunkan risiko radang usus buntu. Namun, penelitian tentang diet, nutrisi, dan pola makan untuk pencegahan radang usus buntu kronis belum banyak. Makanan berserat tinggi antara lain biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Apendiktomi atau operasi pengangkatan usus buntu dapat mencegah komplikasi seperti usus buntu akut atau usus buntu pecah.
Kapan harus ke dokter?
Buat janji dengan dokter jika Anda atau anak Anda memiliki tanda atau gejala usus buntu kronis seperti yang sudah disebutkan di atas. Sakit perut yang parah membutuhkan pemeriksaan dan penanganan segera.
- dr Nadia Opmalina