Malabsorbsi (Anak)

Malabsorbsi (Anak)

Bagikan :


Definisi

Pada saat makan, saluran pencernaan tubuh akan memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap dan disebar ke seluruh tubuh. Keadaan dimana makanan tidak dapat diserap dengan baik, disebut dengan malabsorbsi. Malabsorbsi menyebabkan gangguan penyerapan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, lemak maupun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Malabsorbsi pada anak merupakan kasus yang langka.

 

Saat seseorang tidak dapat menyerap hasil makanan dengan baik, tubuh akan kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, berat badan kurang, bahkan gagal tumbuh. Organ yang terlibat dalam gangguan ini adalah usus halus, karena memiliki fungsi utama melakukan penyerapan nutrisi dari makanan. 

 

Penyebab

Beberapa keadaan yang dapat membuat seorang anak mengalami malabsorbsi adalah:

  1. Penyakit Celiac: penyakit yang diturunkan secara genetik, yang paling umum menyebabkan malabsorbsi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak perempuan
  2. Fibrosis kistik: penyakit kedua paling sering yang dapat menyebabkan malabsorbsi pada anak
  3. Penyakit Chron: merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan peradangan (inflamasi) yang terjadi di saluran pencernaan
  4. Intoleransi laktosa: kelainan pengolahan produk yang mengandung laktosa ini umum ditemui pada bayi dan anak-anak terutama pada usia dibawah 3 bulan
  5. Radang pankreas (Pankreatitis kronik)
  6. Sindroma usus pendek (short bowel syndrome)
  7. Anemia pernisiosa
  8. Alergi makanan
  9. Kanker

 

Pada sebagian besar kasus malabsorbsi, seorang anak mengalami kekurangan enzim untuk mencerna makanan tertentu. Seperti contoh dalam penyakit intoleransi laktosa, ia kekurangan enzim untuk menyerap laktosa yang ada di dalam susu. Pada anak dengan penyakit Celiac, ia tidak memiliki enzim untuk mencerna gluten, sehingga gluten yang tidak tercerna berpotensi besar melukai bagian dalam dari usus halus. Pada anak dengan usus yang pendek, makanan tidak dapat diserap dengan baik karena panjang usus yang tidak memadai menyebabkan tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyerap makanan secara efektif. 

 

Faktor Risiko

Malabsorbsi dapat diturunkan secara genetik, seperti riwayat fibrosis kistik di keluarga atau riwayat malabsorbsi. Faktor risiko lainnya adalah:

  1. Anak dengan penyakit celiac
  2. Penyakit fibrosis kistik 
  3. Penyakit Crohn

Selain penyakit diatas, malabsorbsi bisa disebabkan oleh:

  1. Penggunaan antibiotik atau obat pencahar untuk waktu yang lama
  2. Riwayat operasi saluran pencernaan
  3. Riwayat bepergian ke tempat yang endemik dengan parasit saluran pencernaan

 

Gejala

Malabsorbsi dapat menimbulkan beberapa gejala pada anak, terutama yang berkaitan dengan pencernaan seperti:

  1. Kram perut atau nyeri perut berulang
  2. Diare kronis yang dapat menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi 
  3. Penurunan berat badan
  4. Perut kembung dan mual
  5. Muntah disertai dengan BAB berdarah
  6. Gagal tumbuh
  7. Nafsu makan yang menurun
  8. Rasa lelah yang dirasakan sepanjang hari
  9. Tinja disertai dengan bau yang tidak sedap dan berminyak
  10. Tubuh gampang memar
  11. Ruam kulit
  12. Patah tulang: disebabkan oleh kepadatan tulang yang turun

 

Selain gejala yang berhubungan dengan pencernaan, gejala dapat timbul dari nutrisi yang kurang akibat malabsorbsi. Salah satu gejala malabsorbsi lain adalah dehidrasi. Dehidrasi merupakan salah satu keluhan yang berbahaya karena menandakan tubuh kekurangan cairan. Gejala dehidrasi dapat berupa:

  1. Rasa haus
  2. Frekuensi kencing yang berkurang dari biasanya
  3. Kekurangan energi secara keseluruhan
  4. Mulut kering
  5. Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
  6. Elastisitas kulit anak berkurang, yang dinilai dari kecepatan kulit kembali ke keadaan semula setelah dicubit secara halus
  7. Mata tampak cekung

 

Diagnosis

Diagnosis malabsorbsi membutuhkan waktu pemeriksaan yang panjang karena penyebabnya yang bervariasi. Umumnya, Dokter akan menanyakan riwayat makanan anak termasuk jumlah dan jenis makanan dan cairan yang dikonsumsi. Orang tua atau care giver dari anak akan diminta untuk menuliskan dan mencatat jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 1 minggu. Selain wawancara mengenai riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan:

  1. Pemeriksaan laboratorium darah: untuk mendiagnosa kelainan seperti penyakit celiac atau melihat kekurangan nutrisi
  2. Pemeriksaan radiologi: x-ray atau computed tomography scan (CT-Scan)
  3. Endoskopi dan biopsi: pemeriksaan endoskopi dapat menilai permukaan usus untuk menilai peradangan (inflamasi) atau infeksi di dalam usus
  4. Analisis tinja: pada pemeriksaan tinja anak dengan gejala malabsorbsi, biasanya ditemukan jumlah gula atau lemak yang tinggi
  5. Pemeriksaan keringat: untuk mendiagnosa fibrosis kistik
  6. Pemeriksaan hidrogen dari nafas: jika ditemukan kadar hidrogen yang tinggi, dapat mengindikasikan adanya intoleransi laktosa

 

Tata Laksana

Pengobatan malabsorbsi berkaitan dengan penyebabnya, sehingga terapi akan difokuskan kepada penyebab dari malabsorbsi. Selain itu, pengobatan tambahan lainnya dapat berupa pengobatan untuk diare kronis dan pemberian vitamin dan suplemen untuk menunjang kesehatan anak dan pengobatan peradangan (inflamasi). Dokter akan menilai perkembangan dan pertumbuhan anak pada setiap pertemuan. Dalam menangani anak yang rentan mengalami malabsorbsi, penting bagi orang tua untuk mengikuti saran pola makan dan jenis makanan dari dokter dan mengkonsumsi obat-obatan yang dapat meringankan gejala. 

 

Perbaikan lapisan usus membutuhkan waktu sebanyak 3-4 hari namun pada beberapa pasien membutuhkan waktu hingga 2 bulan. Sebagian besar kelainan yang menyebabkan malabsrobsi bersifat progresif, yang berarti cenderung memburuk seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan umur pasien lebih pendek dibandingkan dengan populasi normal. 

 

Komplikasi

Jika malabsorbsi pada anak tidak diobati, dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  1. Kemungkinan infeksi yang lebih tinggi
  2. Penurunan kepadatan tulang (osteoporosis) yang berpotensi membuat tubuh lebih rentan untuk patah tulang
  3. Pertumbuhan yang terhambat dan penambahan berat badan yang terhambat pada anak
  4. Kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan imun tubuh menurun 
  5. Gangguan pada hati

Komplikasi lebih besar mungkin terjadi pada anak dengan kelainan penyebab malabsrobsi yang tidak tertangani atau tidak diobati dengan baik.

 

Pencegahan

Malabsorbsi tidak selalu dapat dicegah, terutama apabila berkaitan dengan penyakit yang diturunkan secara genetik atau keadaan jangka panjang (kronik) lainnya. Orang tua dapat mencegah komplikasi dari malabsorbsi dengan melakukan pemantauan terhadap anak, berhati-hati jika melihat tanda bahaya pada anak dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin. Selalu berkonsultasi dengan dokter jika akan melakukan diet khusus. 

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak Anda atau orang terdekat Anda mengalami diare berulang dalam jumlah yang banyak dan tidak membaik, segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat:

  1. Diare yang berlangsung selama lebih dari 24 jam
  2. Diare disertai dengan demam
  3. Nyeri hebat di daerah perut atau anus
  4. Tinja yang mengandung darah atau nanah
  5. Warna dari tinja yang gelap dan memiliki konsistensi seperti tar
  6. Diare disertai dengan gejala dehidrasi

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : dr Erika Indrajaya
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 22:41