Bahaya Tertidur Menggunakan Lensa Kontak

Bahaya Tertidur Menggunakan Lensa Kontak
Credit: Freepik

Bagikan :


Memakai lensa kontak (contact lenses) atau soft lenses dapat membantu penglihatan Anda sehari-hari. Meski lebih praktis digunakan, namun Anda perlu memerhatikan aturan penggunaan lensa kontak yang tepat. Salah satunya, jangan lupa melepas lensa kontak sebelum tidur.

 

Bolehkah Tidur Menggunakan Lensa Kontak?

Penggunaan lensa kontak adalah salah satu pilihan bagi Anda yang memiliki gangguan refraksi mata namun enggan menggunakan kaca mata. Anda tidak perlu takut tertinggal atau melupakan kaca mata, selain itu banyak yang beranggapan bahwa lensa mata dapat mempercantik penampilan. Namun seperti halnya penggunaan kaca mata, sebaiknya Anda tidak menggunakan lensa kontak saat tidur.

Saat ini di pasaran beredar beragam jenis lensa kontak termasuk lensa kontak yang bisa Anda gunakan sepanjang hari. Namun bukan berarti Anda boleh menggunakan lensa kontak saat tidur. Saat Anda tidur menggunakan lensa kontak, oksigen tidak sepenuhnya mencapai mata karena terhalang lensa kontak. Kornea mata pun akan kekurangan oksigen, dan hal ini bisa meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri serta mengganggu kemampuan kornea untuk melindungi diri dari mikroba. Akibatnya, risiko iritasi, kemerahan dan infeksi pada kornea dapat meningkat.

Selain itu, melepas lensa kontak dalam kondisi kering juga cenderung lebih sulit. Oleh karena itu Anda dianjurkan menggunakan obat tetes mata sebelum melepas lensa kontak yang kering. Cara ini juga membantu meredakan iritasi akibat pemakaian lensa kontak terlalu lama.

Baca Juga: Tips Merawat Lensa Kontak yang Benar

 

Bahaya Tertidur Masih Menggunakan Lensa Kontak

Bila Anda tidur dengan lensa kontak, risiko Anda mengalami infeksi atau peradangan pada kornea (keratitis) bisa meningkat 6-8 kali. Sekitar 18-20 kasus infeksi keratitis akibat mikroba ditemukan pada setiap 10.000 orang yang memakai lensa kontak saat tidur.

Beberapa bahaya yang dapat timbul akibat tertidur masih menggunakan lensa kontak antara lain:

Keratitis Bakteri

Pemakaian lensa kontak saat tidur dapat menyebabkan Anda mengalami peradangan pada kornea akibat infeksi bakteri. Bakteri penyebab infeksi pada kornea umumnya lebih dari satu, antara lain Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Jika tidak ditangani serius, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

 

Keratitis Acanthamoeba

Selain disebabkan oleh bakteri, infeksi kornea juga bisa disebabkan oleh parasit. Sekitar 85% orang yang mengalami infeksi ini ditemukan sebagai pemakai lensa kontak. Selain itu, keratitis acanthamoeba juga bisa terjadi pada penggunaan lensa kontak yang tidak higienis termasuk memakai lensa kontak saat berenang atau mandi.

 

Keratitis Fungal

Keratitis fungal adalah infeksi kornea yang disebabkan oleh jamur seperti Fusarium, Aspergillus, atau Candida. Pemakaian lensa kontak dalam waktu lama yang disertai dengan aktivitas di luar ruangan, atau cedera yang melibatkan tanaman, bisa meningkatkan risiko terjadinya keratitis fungal.

Untuk mengatasi fungal keratitis, dokter akan meresepkan obat-obatan antijamur. Namun jika infeksi cukup parah, maka dokter dapat merekomendasikan prosedur operasi.

Baca Juga: Keratitis - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Tertidur Menggunakan Lensa Kontak?

Hal pertama yang perlu segera dilakukan ketika Anda menyadari bahwa Anda baru saja tertidur menggunakan lensa kontak adalah melepas lensa kontak tersebut. Jika Anda kesulitan melepasnya, teteskan beberapa obat tetes mata untuk membasahi mata, lalu berkedip beberapa kali dan lepaskan. Hindari melepaskan lensa kontak secara paksa karena dapat memicu iritasi.

Setelah itu, perhatikan apakah ada tanda-tanda iritasi dan infeksi pada mata. Anda mungkin dapat menggunakan kaca mata sebagai ganti lensa kontak untuk beberapa waktu. Apabila iritasi mata tidak segera sembuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Anda juga dapat berkonsultasi menggunakan layanan Ai Care yang berbasis artificial intelligence.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:43