Revenge Porn, Mengapa Orang Melakukannya?

Revenge Porn, Mengapa Orang Melakukannya?
Credits: Freepik.

Bagikan :


Fenomena revenge porn sedang marak belakangan ini di beberapa sosial media. Tindakan balas dendam ini melibatkan penyebaran gambar atau video seksual dari seseorang tanpa izin. Revenge porn menjadi makin banyak ditemukan di kalangan anak muda karena kemudahan seseorang dalam menyebarkan informasi melalui sosial media.

 

Ketahui Apa Itu Revenge Porn dan Sextortion

Revenge porn adalah tindakan menyebarluaskan gambar atau video pornografi seksual seseorang yang tidak konsensual dan tanpa izin dari individu yang terlibat, dengan tujuan balas dendam. Revenge porn bisa disebut sebagai bentuk pelecehan seksual dan pelanggaran privasi yang bisa merugikan dan menyebabkan trauma bagi korban.

Seseorang juga bisa mengancam untuk menyebarkan gambar atau video seksual secara online bila Anda tidak memenuhi permintaan mereka. Hal ini disebut sebagai sextortion. Permintaan pelaku bisa berupa uang, aktivitas seksual atau hal lainnya. Berbeda dengan revenge porn, sextortion tidak selalu dilakukan oleh orang yang Anda kenal. Tindakan ini bisa dilakukan oleh orang yang tidak dikenal atau baru saja berkenalan.

Baca Juga: Terlalu Banyak Mengakses Berita Negatif Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental

 

Mengapa Orang Melakukan Revenge Porn

Dalam kasus revenge porn, dorongan untuk membalas dendam atau menyakiti orang yang telah menyakiti sebenarnya adalah salah satu bentuk reaksi emosional. Rasa sakit dan terkhianati tersebut bisa menimbulkan amarah dan keinginan untuk memberikan rasa yang sama pada orang yang menyakiti dirinya.

Namun, penting untuk diingat bahwa tindakan menyebarluaskan konten pribadi tanpa izin tetap merupakan suatu bentuk kejahatan dan bisa merugikan banyak pihak. Sayangnya, kemudahan akses sosial media dan jangkauan yang luas, dapat dengan leluasa dimanfaatkan oleh seseorang sebagai sarana balas dendam. Dorongan untuk melakukannya biasanya didukung oleh beberapa faktor, di antaranya:

 

Kurangnya empati terhadap orang lain

Menurut penelitian, terdapat suatu sifat umum yang ditemukan pada pelaku revenge porn, di mana mereka cenderung memiliki kurangnya empati terhadap orang lain. Kurangnya empati mungkin saja membuat mereka tidak sepenuhnya memahami rasa sakit dan trauma yang dapat dialami oleh korban akibat tindakan mereka. Sehingga, mereka bisa menyebarluaskan gambar atau video seksual seseorang tanpa rasa beban dan iba.

 

 

Kebutuhan untuk merasa berkuasa atau mengendalikan situasi

Kebutuhan untuk merasa berkuasa atau mengendalikan situasi adalah salah satu faktor yang dapat mendorong orang melakukan revenge porn. Mereka bisa merasa puas ketika dendam mereka terbayar dan bisa melihat seseorang yang menyakiti mereka untuk merasa sakit, sedih, malu dan depresi.

 

Persepsi bahwa tindakan balas dendam tersebut bisa meredakan sakit hati yang dirasakan

Seseorang mungkin berpikir bahwa dengan menyebarluaskan gambar atau video seseorang, maka sakit hati yang dirasakan akan reda. Orang seperti ini cenderung kesulitan mengatasi emosi negatif, dan melakukan suatu hal yang bisa merugikan orang lain tanpa berpikir panjang.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Memiliki Media Sosial

 

Sakit hati, dendam atau masalah emosional sekalipun tidak membenarkan seseorang melakukan revenge porn. Ada cara lain yang jauh lebih baik dan konstruktif dalam mengatasi perasaan tersebut. Anda bisa berbicara pada seseorang yang dipercaya atau mencari bantuan dokter atau psikolog untuk mengatasi perasaan negatif yang dirasakan.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 9 Agustus 2023 | 09:40