Melalui televisi, koran, website atau sosial media Anda bisa terus mendapatkan informasi terkini terkait kejadian-kejadian di sekitar Anda atau di seluruh dunia. Namun membaca atau menonton terlalu banyak berita-berita terutama yang bernuansa negatif dapat memengaruhi kesehatan mental Anda.
Dampak Berita Negatif pada Kesehatan Mental
Paparan berita negatif yang terus-menerus dapat memengaruhi pikiran dan kesehatan mental baik secara langsung maupun tidak langsung. Paparan berita buruk dapat meningkatkan stres yang pada akhirnya berkontribusi terhadap beberapa hal berikut:
Peningkatan kadar hormon stres kortisol
Kortisol atau yang juga disebut sebagai hormon stres adalah hormon yang diproduksi kelenjar adrenal. Kortisol sebenarnya memainkan banyak peran penting selain meregulasi respon tubuh terhadap stres. Kortisol membantu menekan peradangan, mengontrol siklus tidur, meregulasi tekanan darah dan gula darah, dan lain-lain.
Peningkatan hormon kortisol akibat stres bisa membuat seseorang mengalami kram, nyeri pada leher atau tengkuk, ketegangan otot, denyut nadi meningkat, kecemasan, dll.
Baca Juga: Inilah Cara Alami untuk Mengatasi Kecemasan dan Stres Sehari-Hari
Gejala depresi dan kecemasan
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berita negatif yang berlebihan dalam waktu lama dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Paparan berita negatif yang terlalu sering dapat mengganggu keseimbangan emosi seseorang dan memicu respons stres. Stres yang berlebihan dalam waktu lama dapat menyebabkan perubahan hormon dalam tubuh dan memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Baca Juga: Ciri-Ciri Fisik Bila Mengalami Gangguan Kecemasan
Sulit mempercayai orang lain
Berita negatif yang seringkali menampilkan kejahatan, korupsi, atau kekerasan dapat membuat seseorang lebih skeptis dan sulit mempercayai orang lain. Berita negatif dapat memicu rasa takut dan kecurigaan pada seseorang, sehingga membuatnya lebih waspada terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Kualitas dan jumlah tidur yang menurun
Berita negatif yang terkait dengan kekerasan, bencana alam, atau kejadian traumatis lainnya dapat meningkatkan rasa takut dan kecemasan pada seseorang, dan bisa menyebabkan tidur tidak berkualitas. Kurang tidur dapat menyebabkan lelah, kelesuan, sulit berkonsentrasi, dan menurunkan produktivitas.
Oleh karena dampak negatif bagi kesehatan saat terlalu sering menonton atau membaca berita negatif, maka sebaiknya perlu mengimbangi dengan membaca atau menonton berita positif. Pertimbangkan pula untuk membatasi akses berita dan memilih jenis media yang Anda akses.
Konsultasikan dengan dokter kami melalui aplikasi AI Care apabila setelah menonton atau membaca berita negatif Anda sering mengalami keluhan sakit kepala, diare, sembelit, sulit tidur, kelelahan, menstruasi tidak teratur atau tekanan darah meningkat. Dokter akan membantu merekomendasikan perencanaan pengobatan atau perawatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Eric Patterson, LPC (2022). Doomscrolling: Why Too Much News Can Be Bad for Your Mental Health. Available from: https://www.goodrx.com/health-topic/mental-health/is-news-bad-for-your-mental-health.
Cleveland Clinic (2021). Cortisol. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22187-cortisol.
Adrienne Santos-Longhurst (2023). What Are the Symptoms and Causes of High Cortisol Levels?. Available from: https://www.healthline.com/health/high-cortisol-symptoms.
Rena Goldman (2022). Risk Factors for PTSD. Available from: https://www.everydayhealth.com/ptsd/causes-risk-factors-when-seek-help/.
Robin Blades (2021). Protecting the brain against bad news. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8096381/.
Alexa Fry (2023). Stress and Insomnia. Available from: https://www.sleepfoundation.org/insomnia/stress-and-insomnia.