Mimisan atau disebut juga epistaksis dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah yang berada di dekat permukaan bagian dalam hidung. Akibatnya darah keluar dari hidung. Karena banyak pembuluh darah yang berada di dalam hidung, mereka rentan cedera dan mudah berdarah.
Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti menggaruk hidung, bersin berlebihan, hidung yang terlalu kering, cedera atau benturan pada hidung, infeksi pada hidung yang merusak pembuluh darah, efek samping obat, gangguan pembekuan darah atau kondisi medis tertentu.
Apakah Mimisan Menandakan Kondisi Serius?
Sebagian besar orang dewasa dan anak-anak pernah mengalami mimisan satu kali dalam hidupnya. Melihat keluarnya darah segar dari hidung tentu membuat orang khawatir. Tetapi kebanyakan mimisan bukanlah kondisi serius dan dapat ditangani di rumah. Namun, ada kondisi yang sebaiknya diperiksakan ke dokter. Contohnya, bila mimisan terus berlangsung setelah 20 menit walaupun Anda melakukan pertolongan pertama, atau jika Anda mengalami mimisan berulang kali.
Baca Juga: Sering Mimisan Berulang Kali, Mungkin Ini Penyebabnya
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mimisan?
Anak-anak berusia 2-10 tahun bisa mengalami mimisan saat udara sangat kering, pilek, alergi, mengupil, mengorek hidung atau memasukkan benda ke dalam hidung. Selain itu, wanita hamil, pasien dengan gangguan pembekuan darah, atau orang-orang dalam terapi obat pengencer darah juga rentan mengalami mimisan.
Sebaiknya tidak perlu panik bila mimisan terjadi. Anda bisa melakukan hal berikut untuk mengatasinya:
- Jangan panik dan duduk dalam posisi tegak. Posisi tegak membantu mencegah darah mengalir dari hidung ke tenggorokan.
- Jangan miringkan kepala ke belakang atau ke depan agar darah tidak mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan tersedak, mual atau muntah.
- Tekan hidung di bagian dekat tulang hidung dengan jari selama minimal 5 menit untuk membantu menghentikan aliran darah. Bila hidung masih berdarah, tindakan ini bisa dilanjutkan sampai 10-15 menit
- Kompres bagian hidung yang berdarah dengan kompres dingin untuk membantu menyempitkan pembuluh darah yang pecah dan mengurangi perdarahan.
Setelah darah berhenti keluar sebaiknya tidak menggosok atau mengorek hidung, meniupkan udara dari hidung dan beraktivitas berat agar tidak memicu perdarahan kembali.
Baca Juga: Mimisan Saat Hamil, Berbahayakah? Inilah Yang Harus Dilakukan
Kapan Perlu ke Dokter Saat Mimisan Terjadi?
Sebagian besar mimisan bukan kondisi yang serius dan bisa ditangani di rumah, namun Anda juga tetap perlu waspada dan membawa anak atau pergi ke dokter saat mengalami mimisan dalam kondisi tertentu seperti berikut ini:
- Mimisan tidak berhenti setelah 20 menit sekalipun telah mengikuti cara menghentikan mimisan.
- Mimisan terjadi setelah mengalami cedera benturan di kepala.
- Ada benda asing yang tersangkut di dalam hidung anak dan tidak bisa dikeluarkan.
- Mengalami gejala lain seperti pusing, sakit kepala, kelelahan, muntah atau kesulitan bernapas.
- Ada darah yang keluar dari bagian tubuh lain seperti telinga atau anus.
- Muntah setelah menelan banyak darah.
- Mimisan terjadi lebih dari sekali dalam seminggu.
- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah yang menyebabkan mimisan tak kunjung berhenti.
Saat cuaca sedang panas atau sedang pilek mimisan sangat mungkin terjadi. Anda bisa mencegahnya dengan menjaga kelembapan udara di dalam ruangan menggunakan humidifier. Awasi anak-anak yang bermain dengan benda kecil agar tidak sembarang memasukkan mainan ke mulut atau hidung.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Valencia Higuera (2021). When Should You Worry About a Nosebleed?. Available from: https://www.healthline.com/health/when-to-worry-about-a-nosebleed.
Cleveland Clinic (2019). Nosebleed (Epistaxis). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13464-nosebleed-epistaxis.
WebMD (2021). Nosebleeds. Available from: https://www.webmd.com/first-aid/nosebleeds-causes-and-treatments.