Definisi
Goiter pada anak adalah pembesaran atau pembengkakan kelenjar tiroid pada anak. Kelenjar tiroid berada di leher, pada goiter pembengkakannya lebih besar dari normal dan dapat terlihat dari lehernya yang membesar.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berada di bagian depan leher dan di bawah lapisan kulit dan otot. Pada pria, kelenjar ini berada di bawah jakun. Kelenjar ini berwarna merah kecokelatan, dengan bagian kanan dan kiri (lobus) yang terlihat seperti sayap kupu-kupu.
Kelenjar tiroid tergolong sebagai kelenjar endokrin kecil yang berfungsi untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid ke dalam peredaran darah. Hormon adalah senyawa kimia yang bisa mengirim sinyal pada organ-organ tujuannya di tubuh dan memengaruhi aktivitas bagian tubuh tersebut. Hormon inilah yang mengatur berbagai fungsi dalam tubuh. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar tiroid memiliki banyak peran penting di tubuh, seperti pertumbuhan tubuh, mengatur energi, dan perkembangan seksual seseorang.
Goiter bisa bermanifestasi sebagai satu atau beberapa benjolan pada kelenjar tiroid, maupun pembesaran jaringan kelenjar tiroid secara menyeluruh. Kondisi ini dapat membuat kelenjar tiroid mengeluarkan terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroid) atau terlalu sedikit (hipotiroid), walaupun kelenjar tiroid yang membesar juga bisa menghasilkan hormon tiroid dalam batas normal. Kelenjar tiroid yang abnormal bisa memberikan efek yang serius pada anak-anak.
Penyebab
Goiter pada anak bisa muncul sejak lahir (goiter kongenital) atau berkembang setelah mereka mulai besar karena berbagai hal. Umumnya, goiter disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar tiroid, seperti peradangan, infeksi, kista (kantung berisi cairan) atau bahkan tumor maupun kanker, walaupun kedua penyakit terakhir jarang ditemukan pada anak-anak.
Goiter Bawaan Lahir (Kongenital)
Goiter yang muncul sejak lahir pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
- Kelainan genetik yang membuat kelenjar tiroid bayi tidak bisa menghasilkan hormon tiroid dengan normal.
- Bayi terlahir hanya dengan satu sisi (lobus) atau setengah kelenjar tiroid, membuat kelenjar ini membesar sebagai usaha kompensasi untuk memenuhi kebutuhan hormon tiroid tubuh.
- Ibu memiliki gangguan tiroid selama kehamilan. Pada penyakit Graves, terkadang antibodi dari ibu masuk melewati plasenta (ari-ari) ke janin. Kondisi ini bisa memengaruhi kelenjar tiroid janin dan membuat kelenjar tiroid janin mengeluarkan hormon tiroid terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Ibu hamil mengonsumsi obat-obatan yang dapat melewati plasenta dan memengaruhi kelenjar tiroid janin, seperti antiaritmia amiodarone atau methimazole untuk mengatasi kondisi hipertiroid ibu.
Goiter Didapat
Sementara itu, penyebab didapat goiter pada anak antara lain adalah:
- Tiroiditis Hashimoto
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sel-sel kelenjar tiroid dan menyebabkan pembengkakan kelenjar tiroid. Seiring berjalannya waktu, kelenjar tiroid bisa mengalami peradangan kronis dan sangat rusak, sehingga terjadi penurunan produksi hormon tiroid (hipotiroid).
- Penyakit Graves
Penyakit ini menjadi penyebab terbanyak goiter yang disertai dengan peningkatan kadar hormon tiroid (hipertiroid) pada anak-anak dan remaja. 80% kasus penyakit Graves terjadi setelah anak berusia 11 tahun. Pada bayi baru lahir kondisi ini jarang ditemukan, namun bisa berakibat fatal bila tidak diatasi.
Sistem imun menyerang bagian kelenjar tiroid sehingga menyebabkan pembengkakan dan produksi hormon tiroid yang berlebihan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di sekitar mata.
- Kekurangan Zat Yodium dalam Konsumsi Makanan
Hal ini sudah jarang terjadi terutama di negara maju karena peningkatan penggunaan garam beryodium. Namun, sebagian besar kasus goiter dengan hipotiroid di dunia disebabkan oleh kurangnya asupan yodium sehari-hari.
- Infeksi
Infeksi virus atau bakteri dapat menyebabkan peradangan dan pembesaran tiroid. Goiter yang seperti ini seringnya disertai nyeri.
- Kista, Tumor atau Kanker
Terbentuknya kista atau kantung berisi cairan pada kelenjar tiroid bisa menjadi penyebab dari goiter. Walaupun pada anak-anak kasusnya jarang ditemukan, tumor jinak atau tumor ganas dari tiroid juga bisa menyebabkan goiter.
- Goiter Koloid
Kelenjar tiroid terkadang bisa tumbuh besar selama masa pubertas. Namun hal ini normal dan tidak selalu mengindikasikan adanya hipotiroid atau hipertiroid. Biasanya kelenjar tiroid bekerja dengan baik dan ukurannya akan kembali mengecil seiring pertambahan usia tanpa perlu terapi apapun.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami goiter adalah:
- Riwayat keluarga dengan kelainan tiroid.
- Ibu mengonsumsi obat yang dapat melewati plasenta dan memengaruhi kelenjar tiroid anak.
- Pola makan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan yodium sehari-hari.
- Jenis kelamin perempuan. Perempuan lebih rentan terhadap gangguan tiroid akibat perubahan hormonal semasa hidupnya
Gejala
Pada kebanyakan kasus goiter bawaan lahir pada anak, pembesaran kelenjar tiroid terasa tegas dengan batas yang simetris. Umumnya anak tidak merasa atau terlihat nyeri saat lehernya disentuh, walaupun ada juga kasus di mana benjolan terasa nyeri. Kelenjar tiroid bisa membesar secara menyeluruh atau hanya sebagian saja. Saat mereka makan dan menelan, benjolan pada bagian depan leher bisa ikut terlihat bergerak keatas dan kebawah. Anak juga bisa mengeluhkan sensasi adanya sesuatu yang tersumbat atau mengganjal di tenggorokan.
Banyak anak dengan goiter memiliki kelenjar tiroid yang berfungsi dengan normal. Namun, beberapa anak mengalami hipotiroid atau hipertiroid. Gejala lain yang bisa terlihat selain pembesaran leher umumnya tergantung dengan gangguannya, apakah itu hipotiroid atau hipertiroid. Anak bisa terlihat mengalami kelelahan, masalah kulit, terlihat tidak tahan pada suhu panas atau dingin, perubahan berat badan, hingga keluhan selama beraktivitas dan ketika di sekolah.
Diagnosis
Goiter seringnya ditemukan oleh keluarga dan dokter saat melihat dan menyentuh leher. Pemeriksaan darah dan ultrasonografi (USG) pada kelenjar tiroid dapat memberikan dokter gambaran mengenai kelainan yang ada pada anak. Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengukur besar kelenjar tiroid. Sementara itu pemeriksaan darah digunakan untuk menilai kadar hormon tiroid pada darah. Pemeriksaan ini disebut dengan tes fungsi tiroid.
Jika pada pemeriksaan ditemukan nodul (benjolan setempat pada tiroid), maka pemeriksaan lanjutan biasanya dibutuhkan. Jika dokter mencurigai bahwa benjolan pada anak adalah tumor atau kanker, dokter bisa mengambil sampel jaringan pada benjolan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Tata Laksana
Tata laksana untuk goiter bergantung pada karakteristik masing-masing kasus, seperti usia anak serta apakah kelenjar tiroid berfungsi dengan normal. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter bisa menyarankan bahwa benjolan diobservasi selama beberapa waktu dan tidak diberikan pengobatan dahulu. Hal ini terutama bila goiter masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan keluhan apapun. Perubahan yang terjadi pada leher atau kelenjar tiroid harus dikonsultasikan lagi dengan dokter.
Pengobatan goiter akan disesuaikan dengan kemungkinan penyebabnya, contohnya terapi hormon dan terkadang operasi. Bila anak mendapat obat levothyroxine pada kondisi di mana kelenjar tiroid tidak melepaskan hormon yang cukup, anak disarankan untuk tidak mengonsumsi zat besi, kalsium, obat antasida lambung dan simethicone saat mengonsumsi obat.
Prosedur operasi dilakukan bila kelenjar tiroid terus membesar setelah diberikan pengobatan dan menyebabkan keluhan seperti kesulitan bernapas atau menelan.
Komplikasi
Goiter saja biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, jika ukurannya terlalu besar dapat menyebabkan gangguan bernafas dan gangguan menelan.
Pencegahan
Goiter akibat kekurangan yodium umumnya adalah satu-satunya tipe goiter yang dapat dicegah. Konsumsi makanan yang terdiri dari ikan, produk sapi, dan garam beryodium dapat mencegah goiter tipe ini. Suplementasi yodium umumnya tidak disarankan karena dapat menimbulkan efek negatif.
Kapan Harus ke Dokter?
Penting untuk mendapatkan diagnosis goiter dengan tepat untuk mendapatkan terapi yang sesuai. Oleh karena itu, adanya pembengkakan di leher merupakan suatu hal yang harus selalu mendapat perhatian dari dokter.
Selain itu, Anda juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika Anda anak mengalami:
- Nyeri yang terus meningkat pada leher
- Kesulitan menelan
- Perubahan suara menjadi serak
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma