Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, dan dapat memengaruhi siapa saja tanpa memandang jenis kelamin. Beberapa faktor risiko meliputi riwayat keluarga dengan diabetes, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya aktivitas fisik.

Walaupun demikian, wanita memiliki risiko tersendiri terkait diabetes, misalnya diabetes gestasional yang dapat terjadi selama kehamilan. Meskipun diabetes gestasional biasanya sembuh setelah kehamilan berakhir, namun dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Dampak Negatif Diabetes pada Wanita

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan wanita, di antaranya:

Meningkatkan risiko infeksi

Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur dan infeksi saluran kemih (ISK). Tingginya kadar gula dalam darah menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan bakteri. Sirkulasi yang buruk juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Untuk mencegahnya, penting untuk mengelola kadar gula darah agar tetap stabil, tidak menahan buang air kecil, minum cukup air putih, serta menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menjaga area genital tetap kering.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Saat Mengalami Infeksi Saluran Kemih

Siklus menstruasi yang tidak teratur

Wanita dengan diabetes tipe 1 maupun tipe 2 berisiko memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Fluktuasi hormon yang terjadi selama siklus menstruasi dapat memengaruhi kontrol gula darah. Perubahan ini termasuk peningkatan resistansi insulin pada periode tertentu siklus menstruasi. Pada beberapa kasus, perubahan hormonal juga menyebabkan komplikasi seperti kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) atau kadar gula darah rendah (hipoglikemia).

Gangguan gairah seksual

Diabetes dapat memengaruhi gairah seksual pada wanita dengan menyebabkan kekeringan pada vagina. Kondisi ini membuat hubungan intim menjadi tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Kesulitan untuk hamil

Wanita dengan diabetes sering mengalami kesulitan untuk hamil. Hal ini bisa dikaitkan dengan beberapa kondisi seperti obesitas, berat badan kurang, gangguan hormon, serta komplikasi diabetes lainnya seperti kerusakan saraf, PCOS dan autoimun yang memengaruhi kesuburan.

Baca Juga: Cara Mencegah Diabetes di Usia 40-an

Risiko diabetes gestasional

Wanita dengan faktor risiko seperti obesitas, tidak aktif secara fisik, memiliki riwayat prediabetes atau mengalami PCOS, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes gestasional. Wanita dengan diabetes gestasional lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari, selain itu, diabetes jenis ini juga dapat berdampak pada bayi, di antaranya:

• Kelahiran dengan berat badan besar
• Hipoglikemia pada bayi
• Masalah pernapasan bayi
• Peningkatan risiko obesitas pada bayi
• Peningkatan risiko diabetes tipe 2 di masa dewasa

Komplikasi kehamilan

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, di antaranya:

• Kelainan atau cacat pada janin
• Bayi terlahir dengan berat badan berlebih
• Kebutuhan operasi caesar
• Preeklamsia dan eklamsia
• Persalinan prematur
• Keguguran atau lahir mati

Wanita dengan riwayat prediabetes atau diabetes disarankan untuk mengelola kadar gula darah dengan baik. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam pengelolaan kadar gula darah ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan bantuan dalam mengatur pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, serta mempertimbangkan penggunaan obat yang dapat membantu mengelola kadar gula darah.

Memiliki pertanyaan lain seputar diabetes? Anda dapat memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia di aplikasi Ai Care dengan mengunduh aplikasi Ai Care dari App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!