Kafein merupakan stimulan yang membantu Anda lebih waspada dan fokus dalam mengerjalan tugas harian. Sebagian obat flu mengandung stimulan yang dapat memengaruhi detak jantung. Lantas, bolehkah minum obat flu bersamaan dengan kafein?

Efek Samping Minum Obat Flu dengan Kafein

Kafein merupakan stimulan alami yang paling banyak dijumpai pada tanaman teh, kopi, dan kakao. Senyawa ini bekerja dengan merangsang otak dan sistem saraf pusat sehingga membantu Anda tetap fokus dan waspada. 

Influenza atau flu adalah infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Gejala flu umumnya meliputi demam, sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan hidung meler. Selain gejala tersebut, flu juga disertai dengan badan lemas, kelelahan, dan menggigil.

Sebagian besar obat flu mengandung pseudoefedrin dan fenilefrin yang membantu mengurangi hidung tersumbat. Keduanya merupakan dekongestan yang bekerja dengan mengurangi pembengkakan pembuluh darah di rongga hidung sehingga pernapasan menjadi lebih lega. 

Pseudoefedrin dan fenilefrin juga termasuk stimulan aktif seperti halnya kafein. Mengonsumsi obat flu bersama kafein dapat memengaruhi efektivitas obat dan menyebabkan efek samping lainnya seperti: 

• Merasa gemetar atau gugup
• Gelisah
• Mual
• Mulut kering
• Sulit tidur

Pada beberapa kasus, mengonsumsi kafein bersamaan dengan obat-obatan dalam jumlah banyak dapat memicu komplikasi serius seperti:

• Tekanan darah tinggi
• Dehidrasi
• Jantung berdebar-debar
• Serangan jantung atau stroke
• Denyut jantung meningkat

Baca Juga: Hipertensi Resisten, Ketika Tekanan Darah Tetap Tinggi Meski Sudah Minum Obat

Berapa Jarak Aman Minum Obat setelah Kafein?

Untuk meminimalisir interaksi obat dengan kafein, sebaiknya beri jarak antara jadwal minum obat dengan kafein. Umumnya, para ahli menganjurkan untuk menunggu 1-2 jam setelah minum kafein untuk minum obat. Namun, hal ini bergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.

Hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa aturan ini berhasil untuk semua jenis obat, sehingga hal ini mungkin tidak akurat untuk obat-obatan lainnya. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Interaksi Obat?

Interaksi obat adalah perubahan dalam cara kerja obat yang tidak diinginkan, yang terjadi akibat adanya zat lain, seperti makanan, obat lain, atau kondisi medis yang mendasarinya. Interaksi ini dapat mengurangi efektivitas obat, meningkatkan efek obat lebih dari yang seharusnya, serta menyebabkan efek samping atau bahkan toksisitas.

Umumnya, interaksi obat bersifat sementara. Efek interaksi obat akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa waktu. Namun jika efek sampingnya parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Gejala interaksi obat yang parah dan perlu pemeriksaan segera antara lain:

• Detak jantung cepat dan tidak teratur
• Tekanan darah tinggi
• Sulit bernapas
• Perubahan penglihatan
• Kebingungan

Baca Juga: Punya Sakit Jantung, Bolehkah Minum Obat Herbal?

Daftar Obat yang Sebaiknya Tidak Diminum Bersama Kafein

Ketika menerima resep dari dokter, sebaiknya bicarakan dengan dokter mengenai pantangan atau anjuran dalam minum obat dan ikuti aturan tersebut. Beberapa jenis obat diketahui dapat memicu interaksi obat dengan kafein. Untuk itu, sebaiknya hindari minum obat berikut bersamaan dengan kafein:

• Obat tiroid
• Obat pilek atau alergi
• Obat diabetes
• Obat Alzheimer
• Obat asma
• Obat osteoporosis
• Antidepresan
• Obat antipsikotik
• Obat penurun tekanan darah
• Melatonin

Beberapa jenis obat flu mengandung senyawa pseudoefedrin dan fenilefrin yang juga merupakan stimulan seperti kafein. Sebaiknya, hindari minum obat flu bersamaan dengan kafein untuk menghindari interaksi obat.

Jika memiliki pertanyaan seputar konsumsi obat sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!