• Beranda
  • penyakit
  • Hipertensi Resisten, Ketika Tekanan Darah Tetap Tinggi Meski Sudah Minum Obat

Hipertensi Resisten, Ketika Tekanan Darah Tetap Tinggi Meski Sudah Minum Obat

Hipertensi Resisten, Ketika Tekanan Darah Tetap Tinggi Meski Sudah Minum Obat
Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah. Credit: Freepik

Bagikan :


Hipertensi dapat dikelola dengan minum obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Namun pada beberapa orang, minum obat saja tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah. Kondisi ini dikenal dengan hipertensi resisten. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menangani hipertensi resisten ini?

 

Apa Itu Hipertensi Resisten?

Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah di atas 130/80 mmHg dengan pengukuran dalam keadaan tenang dan istirahat, serta diulang dua kali berturut-turut. Jika kondisi ini berlangsung selama beberapa bulan, dokter akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah. 

Obat yang diberikan untuk menurunkan tekanan darah umumnya:

  • Obat diuretik, untuk mengurangi penumpukan cairan dan garam di pembuluh darah.
  • Antagonis kalsium untuk menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel jantung dan dinding pembuluh darah.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, yang berfungsi menghambat ACE yang berperan dalam produksi angiotensin II, zat yang menyempitkan pembuluh darah. 

Apabila respon terhadap obat hipertensi baik, maka tekanan darah akan menurun. Namun, jika setelah minum obat hipertensi selama 6 bulan tekanan darah tidak kunjung turun mencapai batas normal, kondisi ini dikenal dengan istilah hipertensi resisten.

Hipertensi resisten merupakan kondisi serius yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, jika Anda mengalami kondisi ini sebaiknya periksakan ke dokter. 

Baca Juga: Bahaya Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) setelah Melahirkan

 

Penyebab Hipertensi Resisten

Beberapa kasus hipertensi resisten disebabkan oleh gaya hidup, kondisi medis lainnya, atau efek samping obat-obatan yang digunakan. Gaya hidup yang menyebabkan tekanan darah sulit turun di antaranya indeks massa tubuh tinggi, gaya hidup kurang aktif, sering mengonsumsi makanan tinggi garam, dan kebiasaan minum alkohol.

Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi resisten antara lain:

Sebagian besar kasus hipertensi resisten tidak diketahui penyebabnya. Kemungkinan kondisi ini disebabkan oleh faktor lainnya seperti genetik atau kondisi "pseudo-resisten", dimana Anda tampak memiliki hipertensi resisten, namun ada faktor lain yang menyebabkan kondisi tersebut. 

Baca Juga: Waspada Hipertensi pada Ibu Hamil

 

Penanganan Hipertensi Resisten

Penanganan hipertensi resisten mencakup perubahan gaya hidup dan minum obat-obatan. Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan antara lain:

  • Membatasi konsumsi garam.
  • Berhenti minum alkohol.
  • Membatasi penggunaan obat pereda nyeri NSAID (seperti ibuprofen) dan menggantinya dengan paracetamol.
  • Melakukan olahraga aerobik minimal 30 menit per hari, beberapa kali seminggu.
  • Menurunkan berat badan.
  • Memeriksa dan melakukan pengobatan terhadap kondisi medis lainnya yang memengaruhi seperti diabetes, sleep apnea, atau gangguan hormon.

Untuk pengobatan hipertensi resisten, kunci utamanya adalah memastikan obat yang dikonsumsi sesuai petunjuk dokter. Banyak pengobatan yang tidak efektif karena pengidap hipertensi tidak meminum obat dengan cara yang benar. Oleh karena itu, penting bagi pengidap hipertensi untuk mematuhi dosis dan frekuensi yang tepat setiap hari agar tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.

Jika pengidap hipertensi mengalami efek samping yang tidak diinginkan atau kesulitan dalam mengonsumsi obat dengan benar, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan alternatif pengobatan atau mengganti obat yang lebih sesuai. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

 

Hipertensi resisten terjadi ketika tekanan darah Anda tidak turun selama 6 bulan setelah minum obat penurun tekanan darah tinggi. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memicu risiko masalah kardiovaskular. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan dan pengobatan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 24 Januari 2025 | 12:46

Cleveland Clinic. Resistant Hypertension. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15601-resistant-hypertension#symptoms-and-causes

John Hopkins Medicine. Resistant Hypertension. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/high-blood-pressure-hypertension/resistant-hypertension

Crider, C. (2023). Resistant Hypertension: What You Need to Know. Available from: https://www.healthline.com/health/resistant-hypertension#what-it-is