Dampak Sering Membandingkan Anak dengan Anak Lainnya

Credits: Freepik

Bagikan :


Banyak orang tua memberikan motivasi pada anak dengan cara yang salah, misalnya dengan membandingkan anak dengan anak lainnya. Memupuk sifat kompetitif anak bisa memberikan keuntungan namun juga membawa dampak negatif.

Ketahui lebih lanjut apa saja dampak membandingkan anak dengan anak lainnya.

 

Dampak Negatif Sering Membandingkan Anak

Meningkatkan potensi sibling rivalry

Membandingkan anak yang satu dengan lainnya di dalam keluarga bisa meningkatkan persaingan antarsaudara kandung. Jika seharusnya anak tumbuh saling menyayangi, menjaga dan menghormati, maka sering membandingkan keduanya akan memengaruhi cara mereka dalam berhubungan dan berinteraksi. Mereka mungkin tumbuh dengan sering bertengkar, memperebutkan perhatian atau barang, dan enggan mengalah atau berbagi.

Menekan bakat anak

Anak yang merasa tidak dihargai dan terus-menerus dibandingkan bakatnya tidak akan berkembang. Pada akhirnya potensi dan bakat anak bisa tenggelam karena anak tidak tertarik untuk terus berusaha.

Menghancurkan harga diri anak

Harga diri adalah ketika anak menyukai dirinya sendiri, merasa berharga, percaya pada diri sendiri dan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dengan baik. Harga diri penting bagi anak untuk berani mencoba hal yang baru, melakukan hal yang mungkin tidak disukainya, menghadapi tantangan dibanding menghindarinya.

Membandingkan anak dengan anak lain dapat menghancurkan harga diri anak sehingga anak tumbuh menjadi anak yang penakut, tidak berani mencoba hal yang baru dan sulit beradaptasi.

Baca Juga: Trauma Masa Kanak-Kanak yang Bisa Membentuk Pribadi Mudah Marah

Menyebabkan anak stres

Anak yang terus-menerus dibandingkan akan merasa tertekan dan stres. Seperti halnya orang dewasa, stres dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun mental anak.

Anak-anak yang stres mungkin mengalami beberapa tanda di antaranya:

  • Kesulitan untuk tidur
  • Kesulitan mengikuti pelajaran
  • Sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut
  • Kesulitan mengendalikan emosi dan mudah tersinggung
  • Menarik diri dari anak lain
  • Tidak dapat mengendalikan marah dan keras kepala

Kesulitan berinteraksi sosial

Anak-anak yang sering dibanding-bandingkan cenderung tidak memiliki kepercayaan diri sehingga sulit berinteraksi sosial. Ia akan lebih sering ragu-ragu untuk berada di lingkungan yang baru, cenderung menutup diri dan menghindar dari interaksi dengan sesama.

 

Tips Memotivasi Anak Tanpa Membandingkan

Membangun motivasi anak tanpa membandingkan haruslah dimulai sejak kecil. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memotivasi anak sejak dini:

Membangkitkan rasa ingin tahu

Tidak perlu khawatir berlebihan saat si kecil ingin tahu segala hal. Hal ini adalah manusiawi, bahkan telah dilakukannya sejak ia bayi. Dampingi anak untuk mengenal benda yang baru dan beri tahu apa nama benda itu, fungsinya, dan mungkin bahayanya.

Baca Juga: Sindrom Anak Tunggal, Hanya Mitos atau Fakta?

Mendorong anak bereksplorasi

Anak-anak yang diberi kesempatan bereksplorasi dan memilih akan belajar membangun motivasi pada diri sendiri. Hal ini menghadirkan penngalaman belajar yang baru bagi anak. Anda bisa mendampingi anak selama mereka bermain dan bereksplorasi, sehingga bila anak memerlukan bantuan mereka, Anda bisa merespon mereka.

Prioritaskan interaksi sosial

Sejak dini anak-anak harus diajarkan berinteraksi sosial. Berikan permainan-permainan yang bisa dimainkan bersama orang lain sehingga anak tahu bagaimana cara berbagi, bagaimana mengembangkan kemampuan berkomunikasi, dan berani mengemukakan pendapat.

Berikan pujian

Memberikan pujian pada anak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi diri anak. Perlu diakui bahwa tekanan yang dirasakan anak meningkat saat anak-anak mulai bersekolah. Depresi dan kecemasan sering dikaitkan dengan berkurangnya kegembiraan saat belajar.

Dengan memberikan pujian atas usaha yang dilakukan akan membantu anak melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan membuat mereka termotivasi kembali.

 

Ingin mengetahui hal lain terkait pertumbuhan dan perkembangan anak? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ahli melalui aplikasi AI Care yang bisa diunduh di ponsel Anda.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 18:12

Tian C (2022). Why Should Parents Stop Comparing Their Child to Others. Available from: https://parenting.firstcry.com/articles/why-should-parents-stop-comparing-their-child-to-others/.

Harvard University. How to Motivate Children: Science-Based Approaches for Parents, Caregivers, and Teachers. Available from: https://developingchild.harvard.edu/resources/how-to-motivate-children-science-based-approaches-for-parents-caregivers-and-teachers/.

Sherri Gordon (2020). Pros and Cons of Competition Among Kids and Teens. Available from: https://www.verywellfamily.com/competition-among-kids-pros-and-cons-4177958.

KidsHealth (2023). Sibling Rivalry. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/sibling-rivalry.html.

Raising Children (2021). Self-esteem in children: 1-8 years. Available from: https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/understanding-behaviour/about-self-esteem.

 

Mayo Clinic (2022). Stressed out kids? Signs and strategies. Available from: https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/stressed-out-kids.