Acetylcysteine

Kategori Obat


Pernapasan
Obat Bebas Terbatas

ADS

287 x 220

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Acetylcysteine, Nytex, Fluimucil, N-Cetyn, Acetin 200, Sistenol, Doebigot, Siran Forte, Nalitik

 

Cara Kerja

Ketika dihirup (diinhalasi) melalui mulut, acetylcysteine ​​digunakan untuk membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan yang muncul akibat penyakit paru tertentu, seperti emfisema, bronkitis, kistik fibrosis, atau pneumonia. Obat ini akan membantu Anda membersihkan lendir dari paru sehingga Anda bisa bernapas lebih mudah. Ketika obat diminum melalui mulut, selain untuk mengencerkan lendir, acetylcysteine juga digunakan untuk mencegah kerusakan hati yang dapat terjadi akibat keracunan obat parasetamol.

 

Indikasi

Acetylcystein banyak digunakan sebagai mukolitik (pengencer dahak) dan juga untuk mengatasi keracunan akibat overdosis obat parasetamol.

 

Kontraindikasi

Obat acetylcystein dalam bentuk tablet dan serbuk tidak boleh digunakan pada anak-anak yang berusia kurang dari 2 tahun. Selain itu, orang yang memiliki riwayat alergi dengan acetylcystein sebelumnya juga tidak boleh mengonsumsi obat ini.

 

Efek Samping

Obat ini bisa menimbulkan gejala efek samping yang ringan sampai berat. Gejala ringan yang dapat terjadi antara lain:

  • Mata: Gatal, kemerahan, iritasi mata
  • Saluran cerna: Mual, muntah
  • Demam
  • Berkeringat
  • Pilek
  • Sariawan

Selain gejala di atas, ada efek samping yang perlu diperhatikan dan memerlukan penanganan medis lebih lanjut, yaitu:

  • Reaksi alergi dan hipersensitivitas: Ruam kulit, mengi, sesak napas, tekanan darah rendah
  • Penglihatan kabur
  • Pingsan
  • Kelebihan cairan yang dapat mengakibatkan gangguan elektrolit (hiponatremia atau kekurangan natrium di darah) dan kejang, dan lain-lain

 

Sediaan

  • Kapsul 200 mg
  • Kaplet salut selaput 200 mg
  • Sirup kering 100 mg 
  • Tablet effervescent 600 mg
  • Granula 200 mg, 600 mg
  • Cairan inhalasi 100 mg (obat ini termasuk golongan keras)
  • Cairan infus 200 mg/ml (obat ini termasuk golongan keras)

 

Dosis

Sediaan oral

  • Sebagai pengencer dahak:
    • Anak-anak
      • Serbuk larutan minum:
        • 2-6 tahun 100 mg 2-4 kali sehari
        • >6 tahun 200 mg 2-3 kali sehari
      • Tablet effervescent: anak >6 tahun dengan dosis maksimal 600 mg dalam sehari
    •  Dewasa
      • Tablet effervescent: 600 mg sekali sehari
      • Serbuk larutan minum: 200 mg dua kali sehari, maksimal 600 mg dalam sehari
  • Untuk keracunan parasetamol bisa diberikan tablet effervescent dengan dosis awal 140 mg/kg, diikuti dosis pemantauan 70 mg/kg yang diberikan setiap 4 jam

 

Keamanan

Kehamilan

Studi pada hewan uji coba tidak memperlihatkan adanya risiko konsumsi obat terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada manusia. Belum diketahui bila acetylcysteine dapat dikeluarkan melalui ASI atau tidak. Jika Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.

 

Interaksi Obat

  • Dapat terjadi penumpukan lendir di bronkus akibat penurunan refleks batuk jika acetylcystein dikonsumsi bersamaan dengan obat antitusif (obat untuk batuk kering)
  • Konsumsi obat ini bersama dengan suplemen karbon aktif dapat mengurangi efek acetylcysteine
  • Peningkatan efek pelebaran pembuluh darah bila digunakan bersama nitrogliserin
  • Berkurangnya efek antibiotik bila digunakan bersama acetylcisteine
Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:52

MIMS Indonesia. Acetylcystein. Mims.com. Retrieved 1 February 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acetylcysteine?mtype=generic

BPOM RI. Acetylcystein. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 1 February 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/4tuctas6mrgg7ifkq8p2mh7il0/all/row/10/page/0/order/4/DESC/search/5/acetylcysteine

Web MD. Acetylcystein 100 Mg/Ml (10%) Solution – Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 1 February 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8938/acetylcysteine/details