Aktinomikosis

Aktinomikosis

Bagikan :


Definisi

Aktinomikosis atau lumpy jaw, atau leptotrikosis merupakan istilah yang digunakan untuk infeksi bakteri yang subakut atau kronik yang disebabkan oleh bakteri gram positif yang berfilamen, anaerobik dan mikroaerfilik yang tidak tahan asam. Aktinomikosis biasanya menyebabkan abses di jaringan lunak tubuh. Aktinokimosis biasanya dijumpai di mulut, hidung, tenggorokan, paru paru, perut, dan usus. Aktinomikosis jarang muncul di area tubuh lainnya. Namun, bisa menyebar dari daerah infeksi awal ke daerah tubuh lainnya dan menyebabkan kerusakan jaringan.

Aktinomikosis pada manusia pertama kali ditemukan di. Tahun 1857 oleh Lebert. Pada tahun 1891 seseorang dari Israel bernama Wolff berhasil membiakkan penyebab penyakit ini secara anaerob yaitu Actinomycoses israeli. Aktinomikosis merupakan penyakt yang jarang ditemukan semenjak penggunaan antibiotik sering dipakai. Kebersihan merupakan hal yang utama terutama kebersihan mulut. Aktinomikosis tidak bersifat menular namun bisa bertahan pada tubuh dalam waktu yang sangat lama.

 

Penyebab

Aktinomikosis merupakan penyakit infeksi yang jarang ditemukan di Indonesia. Pertama kali penyakit ini ditemukan, disebabkan oleh jamur dan menyebar dengan lambat. Namun, penyebab infeksinya adalah bakteri yang disebut Actinomycetaceae. Penyebab dari aktinomikosis tidak hanya satu spesies. Terdapat bermacam macanm anggota nya yaitu A gerencseria, A. Voscousus, A odontolyticus, Propionibacterium, bifidobacterium.

Bakteri ini secara alami hidup pada rongga tubuh seperti hidung dan tenggorokan, tidak menyebabkan infeksi kecuali menginfeksi pelindung rongga tubuh. Aktinomikosis juga bisa terjadi jika Anda memiliki penyakit pada gusi.

 

Faktor Risiko

Aktinomikosis merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan. Ada beberapa hal yang memungkinkan Anda terkena aktinomikosis, seperti:

  • Memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Orang yang memiliki penyakit HIV/AIDS lebih mudah terkena infeksi
  • Mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan sistem imun. Obat obatan seperti kortikosteroid jangka panjang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia dan akan menyebabkan tubuh lebih mudah untuk terinfeksi.
  • Gizi buruk
  • Tidak melakukan perawatan gigi setelah operasi gigi
  • Trauma pada mulut atau dagu
  • Abses gigi

 

Baca Juga: Abses Gigi - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Gejala

Aktinomikosis paling sering berasal dari infeksi pada rongga mulut, hal ini dapat menyebabkan dagu berbenjol-benjol. Benjolan akan terasa keras dan mungkin tidak terasa nyeri. Namun, hal ini akan mengakibatkan nyeri pada kulit jika sudah terjadi abses dan benjolan akan menjadi berwarna merah dan nyeri. Aktinomikosis juga dapat menyebabkan otot kaku atau rahang terkunci. Jika hal ini terjadi mulut tidak bisa membuka dengan normal.

Gejala lain yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Benjolan di leher dan muka
  • Nyeri pada kulit
  • Batuk
  • Nyeri dada

Aktinomikosis pada rahang disebut aktinomikosis oroservikal. Hal ini dapat menimbulkan benjolan pada rahang dan abses rahang. Aktinomikosis rahang atau oroservikofascial diderita 50% dari seluruh penderita aktinomikosis. Aktinomikosis bisa berkembang di rongga dada dan menginfeksi paru gejalanya adalah lemas, demam, batuk berdahak dan penurunan berat badan.

Jika diperut bisa menyebabkan abses, demam yang menetap, diare dan jika menginfeksi perut aktinomikosis bisa sampai ke jantung. Aktinomikosis bisa merasakan nyeri panggul, dan vaginal discharge. Biasanya yang terkena adalah orang yang menggunakan kontrasepsi IUD diatas 5-10 tahun. Pasien juga akan merasakan demam. Pada saraf, aktinomikosis dapat menyebabkan gejala pusing, abses otak hingga kerusakan otak permanen.

 

Diagnosis

Dokter anda akan menanyakan tentang keluhan dan riwayat penyakit Anda. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat operasi gigi atau infeksi rahang. Setelah melakukan wawancara medis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat kemungkinan yang terjadi pada Anda.

Selanjutnya dokter juga akan menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang berikut ini:

  • Pemeriksaan KOH. Pemeriksaan KOH 10% akan membantu dokter untuk melakukan diagnosis dan biasanya dilakukan dengan pewarnaan gram
  • Pemeriksaan Histopatologi. Pemeriksaan ini dapat melihat gambaran jamur dalam jaringan
  • Pemeriksaan pembiakan. Pembiakan dilakukan dengan suasana anaerob atau tidak ada oksigen untuk melihat bakteri actimonyces israelli.
  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan antibodi darah dapat membantu dokter untuk menyingkirkan diagnosis lainnya. Darah juga akan dikultur untuk melihat adanya aktinomikosis sistemik.
  • Pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan CT scan dan MRI rahang dan dada kemungkinan untuk mendeteksi kerusakan tulang. Radiologi pada perut juga akan memperlihatkan massa pada abdomen, hati dan limpa.

Untuk memeriksa destruksi tulang biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan CT scan, sedangkan MRI berguna untuk menegakkan diagnosis dan memantau respon dari terapi anda.

 

Tata Laksana

Dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik. Antibiotik merupakan terapi paling utama untuk mengobati aktinomiksois. Penisilin dosis tinggi digunakan untuk mengobati infeksi. Jika Anda memiliki alergi terladap golongan penisilin, dokter akan memberikan antibiotik:

Kemungkinan Anda akan menerima pengobatan 6 bulan atau lebih untuk mengobati infeksi tersebut. Jika anda memiliki permasalahan kulit atau abses, maka tiindakan operasi eksisi akan dilakukan oleh dokter.

 

Komplikasi

Infeksi aktinomikosis memang bukan penyakit menular namun dapat bertahan lama di tubuh. Berawal dari jaringan lunak pada tubuh, namun infeksi ini dapat mengaibatkan infeksi ke tempat yang lainnya seperti:

  • Infeksi tulang. Ketika terjadi komplikasi pada tulang, kemungkinan anda akan dilakukan pengangkatan tulang.
  • Meningitis dapat terjadi akibat infeksi sinus, Hal ini akan menyebabkan anda menderita kaku leher, demam dan nyeri kepala.
  • Abses otak. Jika aktinomikosis menginfeksi sinus, Anda akan mengalami infeksi otak yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan bahkan kematian.

 

Pencegahan

Aktinomikosis merupakan penyakit yang dapat dicegah. Anda dapat melakukan hal berikut ini untuk mencegah terjadinya aktinomikosis:

  • Selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Gosok gigi minimal dua kali sehari selama 2 menit
  • Hindari penggunaan alkohol yang berlebihan

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan diatas, Anda perlu segera mengunjungi dokter. Aktinomikosis akan memberikan prognosis yang baik jika Anda segera melakukan pengobatan. Anda tidak boleh menghentikan pengobatan antibiotik tanpa seizin dokter.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Jumat, 19 Mei 2023 | 03:40

FK UI. Parasitologi kedokteran. 2016

Brazier, vincent. Medical News Today. What you should know about actinomycosis. 2018

Sampson, stacy. Healthline. Actinomycosis. 2022