Brand/Nama Lain
Albendazole, Zentel, Vermic, Zolkaf.
Cara Kerja
Albendazole bekerja dengan menyebabkan gangguan penyerapan glukosa (sejenis karbohidrat yang merupakan sumber energi) dan menyebabkan penurunan simpanan glikogen (bahan cadangan glukosa) pada parasit cacing. Selanjutnya, parasit cacing akan mengalami kekurangan energi dan akhirnya akan mati.
Indikasi
Albendazole digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh berbagai parasit cacing. Contohnya adalah: Infeksi cacing pita, infeksi cacing tambang, Echinococcosis, Neurocysticercosis, Ascariasis, Enterobiasis, Trichuriasis, Clonorchiasis, Opisthorchiasis, cutaneous larva migrans, dan giardiasis.
Kontraindikasi
Albendazole tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat alergi albendazole sebelumnya dan pasien yang sedang hamil.
Efek Samping
- Dapat terjadi efek samping seperti mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, atau rambut rontok yang bersifat sementara. Jika salah satu dari efek ini menetap terus-menerus atau semakin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
- Beri tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk: sakit kepala parah yang tidak kunjung hilang, gangguan penglihatan, mata / kulit menjadi kuning, sakit perut hebat, urin berwarna gelap, kelelahan yang tidak biasa, mudah memar / berdarah, tanda-tanda infeksi (seperti sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, demam, dan menggigil), tanda-tanda gangguan ginjal (seperti perubahan jumlah urin), kebingungan, dan leher menjadi sangat kaku.
Sediaan
Albendazole tersedia dalam bentuk tablet/kaplet kunyah 400 mg dan suspensi 200 mg/ml yang dikemas dalam botol ukuran 10 ml.
Dosis
Echinococcosis
Dewasa: Berat badan (BB) < 60 kg: 15 mg/kg setiap hari dalam 2 dosis terbagi. Dosis maksimal: 800 mg setiap hari. BB > 60 kg: 400 mg dua kali sehari.
Ascariasis, Enterobiasis, infeksi cacing tambang, Trichuriasis
- Dewasa: 400 mg sebagai dosis tunggal.
- Anak: 1-2 tahun 200 mg sebagai dosis tunggal.
- Anak usia > 2 tahun: Sama seperti dosis dewasa. Dosis maksimal: 200mg.
Clonorchiasis, Opisthorchiasis
- Dewasa: 400 mg dua kali sehari selama 3 hari. Dosis maksimal: 800 mg per hari; 1.200 mg selama 3 hari. Konfirmasikan dengan dokter Anda setelah 1 bulan apakah cacing telah diberantas.
- Anak usia > 2 tahun Sama seperti dosis dewasa.
Infeksi cacing pita
- Dewasa: 400 mg setiap hari selama 3 hari berturut-turut. Dosis maksimal: 400 mg per hari; 1.200 mg selama 3 hari. Jika pasien tidak sembuh setelah 3 minggu, pengobatan kedua diperlukan. Dalam kasus infreksi Hymenolepis nana, dianjurkan pengobatan ulang dalam 10-21 hari.
- Anak usia > 2 tahun: Sama seperti dosis dewasa.
Cutaneous larva migrans
- Dewasa: 400 mg sekali sehari selama 1-3 hari. Dosis maksimal: 400 mg per hari; 1.200 mg selama 3 hari.
- Anak usia > 2 tahun: Sama seperti dosis dewasa.
Keamanan
- Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti: penyakit hati, masalah saluran empedu (seperti penyumbatan), dan kelainan darah / sumsum tulang.
- Obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Interaksi Obat
- Dapat meningkatkan kadar albendazole dalam darah jika mengonsumsi obat ini secara bersamaan: simetidin, deksametason, dan prazikuantel.
- Dapat menurunkan kadar albendazole dalam darah jika mengonsumsi obat ini secara bersamaan: karbamazepin, ritonavir, fenobarbital, dan fenitoin.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
BPOM RI. Albendazole. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 22 February 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/albendazole
MIMS Indonesia. Albendazole. Mims.com. Retrieved 22 February 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/albendazole?mtype=generic
Web MD. Albendazole – Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 22 February, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6261/albendazole-oral/details