Amoxicillin Trihydrate

Amoxicillin Trihydrate

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Amobiotic, Amodix, Amofion, Amosterra 500, Amoxan Forte, Amoxil, Amoxsan, Ancla Forte, Arcamox, Bannoxilin, Bellacid, Betaclav, Bintamox, Broadamox, Bufamoxy, Camoksil, Corsamox, Danoxilin, Decamox, Dexymox, Etamox, Erlamoxy, Erphamoxy, Etamox, Kamox, Kimoxil, Lapimox, Lauramox, Leomoxyl, Liskoma, Medimox, Mestamox, Mexylin, Mokbios 500, Moxaxil, Moxigra, Moxtid 500, Novamox, Novax, Nufamox, Opimox, Ospamox, Pehamoxil, Penmox, Pharmaclav, Pharmamox, Primoxil 250, Pritamox, Ramoxyl, Robamox, Rimoxa, Rindomox, Sammoxin, Scannoxyl, Sirimox, Xiltrop.

 

Cara Kerja

Amoxicillin merupakan antibiotik jenis penisilin, digunakan sebagai terapi infeksi bakteri. Amoxicillin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri, sehingga bakteri akan mengalami lisis atau hancur. Antibiotik tidak akan efektif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus. 

 

Indikasi

Amoxicillin digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri, seperti pneumonia (infeksi paru), bronkitis (infeksi saluran pernapasan yang menuju ke paru-paru); dan infeksi lain pada organ tubuh yang turut disebabkan bakteri. Obat ini juga bisa diberikan dalam terapi kombinasi dengan obat lain untuk menghilangkan H. pylori, bakteri yang menyebabkan ulkus/tukak lambung.

 

Kontraindikasi

  • Riwayat alergi terhadap amoxicillin dan antibiotik golongan penisilin lainnya, serta antibiotik golongan sefalosporin seperti cefadroxil, cefixime, dan cefotaxime
  • Orang-orang yang dicurigai atau sudah terkonfirmasi menderita infeksi mononukleosis (penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr) tidak boleh diberikan amoxicillin

 

Efek Samping

Mual, muntah, atau diare dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini menetap atau memburuk, beri tahu dokter Anda segera. Lalu, cari pertolongan medis segera bila muncul efek samping atau reaksi alergi serius seperti di bawah ini:

  • Urine berwarna gelap
  • Mual atau muntah terus-menerus
  • Sakit perut
  • Mata atau kulit menguning
  • Mudah memar atau berdarah
  • Demam yang terus-menerus
  • Ruam, gatal, atau bengkak pada kulit (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan)
  • Pusing hebat
  • Kesulitan bernapas

 

Sediaan

Amoxicillin tersedia dalam bentuk kaplet, tablet, kapsul, sirup kering (dikemas dalam botol 60 ml), dan obat injeksi/suntikan.

 

Dosis

Dosis obat minum untuk infeksi bakteri

  • Dewasa: 250 mg tiap 8 jam, dosis digandakan pada infeksi berat
  • Anak usia hingga 10 tahun: 125 – 250 mg tiap 8 jam, dosis digandakan pada infeksi berat.

 

Terapi injeksi (suntikan)/infus

  • Pemberian obat suntik ke otot
    • Dewasa: 500 mg tiap 8 jam
    • Anak: 50-100 mg/kg bb sehari dalam dosis terbagi
  • Pemberian obat suntik ke pembuluh darah atau infus
    • Dewasa: 500 mg tiap 8 jam, dapat dicapai sampai 1 g tiap 6 jam pada infeksi berat
    • Aanak: 50-100 mg/hari dalam dosis terbagi

 

Lama pemberian terapi tergantung pada jenis infeksi yang Anda miliki, kondisi medis, dan respon Anda terhadap pengobatan. Lanjutkan konsumsi obat ini sampai jumlah yang diresepkan oleh dokter habis, bahkan jika gejalanya hilang setelah beberapa hari. Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat memungkinkan bakteri untuk terus tumbuh, yang dapat mengakibatkan kembali terjadinya infeksi.

 

Keamanan

Amoxicillin dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup tidak bekerja dengan baik. Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan amoxicillin sebelum melakukan imunisasi/vaksinasi. 

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Selain itu, amoksisilin dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter Anda selama hamil atau sebelum menyusui.

 

Interaksi Obat

Perubahan kadar amoxicillin

Bila amoxicillin diberikan bersama dengan obat probenesid (salah satu terapi untuk menurunkan kadar asam urat), maka kedua obat dapat berinteraksi dan kadar amoxicillin di dalam darah bisa meningkat. Peningkatan amoxicillin di dalam darah dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat.

Selain itu, bila amoxicillin diberikan bersama dengan obat antibiotik lain seperti tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida, dan sulfonamid, maka efek amoxicillin akan berkurang di tubuh.

 

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 10 Maret 2022 | 05:16

BPOM RI. Amoxicillin. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 2 March 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/3/order/4/DESC/search/5/amoxicillin

Pusat Informasi Obat Nasional BPOM. Amoksisilin. Pionas.pom.go.id. Retrieved 2 March 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/amoksisilin

MIMS Indonesia. Amoxicillin. Mims.com. Retrieved 2 March 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin?mtype=generic

Medlineplus. Amoxicillin. Medlineplus.gov. Retrieved 2 March 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a685001.html