Artemisinin

Bagikan :


Brand/Nama Lain

D-Artepp, D-Artepp Dispersible, Dhp-Frimal, Artequick.

Cara Kerja

Artemisinin tersedia sebagai obat kombinasi dengan piperakuin fosfat. Obat kombinasi ini merupakan obat golongan antimalaria. Kombinasi obat artemisinin dan piperakuin fosfat bekerja dengan cara membunuh parasit penyebab penyakit malaria. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebut Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut.

Indikasi

Pengobatan malaria tanpa komplikasi yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium falciparum dan / atau Plasmodium vivax.

Kontraindikasi

  • Riwayat alergi artemisinin.
  • Malaria berat atau disertai komplikasi.
  • Riwayat aritmia (gangguan irama jantung) atau bradikardia (denyut jantung yang lambat di bawah normal).
  • Riwayat keluarga mengalami serangan jantung.
  • Risiko pemanjangan interval QT bawaan (gangguan jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, pingsan, atau bahkan kematian mendadak).
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi denyut jantung.

Efek Samping

  • Umum: anemia (kurang darah), sakit kepala, pemanjangan interval QT, takikardia (denyut jantung yang cepat di atas normal), kelelahan / lemah, demam, konjungtivitis (peradangan selaput yang melapisi mata).
  • Jarang: penurunan nafsu makan, pusing, kejang, gangguan hantaran listrik di jantung, bradikardia, batuk, mual, muntah, nyeri perut, diare, hepatitis (peradangan hati), hepatomegali (pembesaran hati), gangguan fungsi hati, ruam pada kulit dan gatal-gatal, nyeri sendi, dan nyeri otot.

Sediaan

Artemisinin tersedia sebagai obat kombinasi dengan piperakuin fosfat dalam bentuk tablet salut selaput dan tablet dispersible (dilarutkan dalam air).

Dosis

Dosis diberikan selama 3 hari berdasarkan berat badan:

  • 5 kg (usia 0-1 bulan): ¼ tablet / hari
  • 6-10 kg (usia 2-11 bulan): ½ tablet / hari
  • 11-17 kg (usia 1-4 tahun): 1 tablet / hari
  • 18-30 kg (usia 5-9 tahun): 1 ½ tablet / hari
  • 31-40 kg usia (10-14 tahun): 2 tablet / hari
  • 41-59 kg (usia ≥ 15 tahun): 3 tablet / hari
  • ≥ 60 kg (usia ≥ 15 tahun): 3 tablet / hari.

Jangan menghentikan pengobatan sebelum 3 hari, meskipun gejala telah hilang.

Keamanan

  • Penelitian pada hewan uji coba menunjukkan bahwa artemisinin dapat menyebabkan kematian atau cacat pada janin bila digunakan di usia awal kehamilan. Keamanan penggunaan artemisinin selama 6 bulan terakhir usia kehamilan tidak diketahui. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
  • Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.

Interaksi Obat

Artemisinin dapat mengganggu fungsi hati. Mengonsumsi artemisinin dengan obat-obat yang juga memiliki efek samping mengganggu fungsi hati dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati. Obat-obat tersebut antara lain: acetaminophen, amiodarone, carbamazepine, isoniazid (INH), methotrexate, methyldopa, fluconazole, itraconazole, eritromisin, fenitoin, lovastatin, pravastatin, dan simvastatin.

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 12:08

BPOM RI. Artemisinin. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 13 March 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/artemisinin

Pusat Informasi Obat Nasional BPOM. Dihidroartemisinin + Piperakuin (DHP). Pionas.pom.go.id. Retrieved 13 March 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/dihidroartemisinin-piperakuin-dhp

MIMS Indonesia. Artemisinin. Mims.com. Retrieved 13 March 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/artemisinin?mtype=generic

Web MD. Sweet Annie – Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 13 March, from https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-756/sweet-annie