Betadine

Betadine

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Betadine Feminine Hygiene, Betadine Vaginal Douche, Betadine Throat Spray, Betadine Mouthwash and Gargle

Cara Kerja

Betadine merupakan antiseptik untuk membunuh kuman penyebab infeksi. Antiseptik digunakan sebagai penanganan untuk membersihkan luka, goresan, luka bakar, luka ringan, atau sebagai tindakan pencegahan sebelum terjadi infeksi.  Antiseptik Betadine dengan kandungan Povidone-Iodine memiliki spektrum antiseptik luas dalam membunuh kuman produk. Betadine relatif bebas iritasi atau perih dibandingkan dengan antiseptik alkohol lain, sehingga lebih mudah digunakan pada anak-anak. Povidone-Iodine bahan aktif dalam produk antiseptik Betadine memiliki warna alami coklat keemasan tetapi tidak akan mengubah warna kulit, kuku atau rambut.

Indikasi

Betadine digunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyebab infeksi pada luka.

Kontraindikasi

  • Riwayat alergi terhadap povidone iodine atau kandungan lainnya dalam produk ini.
  • Jika Anda penerima atau saat ini sedang menerima pengobatan Radioiodine.
  • Jika Anda menggunakan produk yang mengandung merkuri seperti thiomersal.
  • Jika Anda memiliki gangguan tiroid.
  • Pada anak di bawah usia 1 tahun.

Efek Samping

Betadine dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi pada kulit, kemerahan, bengkak, lecet kecil, gatal, atau kulit kering.

Sediaan

Di Indonesia, Betadine memiliki empat jenis produk, yakni:

  • Wound Care (Produk Penanganan Luka: cairan, salep, stick, plester)
  • URTI Care (Produk untuk Mulut, Hidung dan Tenggorokan: obat kumur, semprot hidung, semprot tenggorok, dan tablet hisap)
  • Feminine Care (Produk untuk Area Kewanitaan)
  • Protective Care (Produk untuk Membersihkan Tubuh: sabun cair).

Dosis

Sesuai kebutuhan. Bersihkan luka dari kotoran atau benda asing, aplikasikan Betadine, dan tutup luka dengan kasa atau plester.

Keamanan

  • Betadine termasuk obat kategori D untuk kehamilan. Ada bukti positif tentang risiko merugikan bagi janin manusia berdasarkan data dari penelitian, tetapi masih dapat digunakan jika pertimbangan manfaat jauh lebih besar dibandingkan risikonya.
  • Penggunaan povidone-iodine pada ibu menjelang waktu persalinan dan selama menyusui meningkatkan kadar yodium pada ASI dan dapat menyebabkan hipotiroidisme sementara pada bayi yang diberi ASI, terutama di daerah geografis yang kekurangan yodium. Meskipun yodium dari povidone-iodine diserap secara minimal melalui kulit, paparan ibu yang sedang atau akan menyusui harus diminimalkan dengan cara menggunakan konsentrasi povidone-iodine yang lebih rendah, menggunakannya pada area permukaan tubuh sekecil mungkin, mempersingkat waktu kontak, dan menghindari aplikasi berulang.

Interaksi Obat

Dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi terkait tiroid jika digunakan bersama dengan lithium.

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 18:00