Diabetes adalah kondisi dimana kadar gula dalam darah di atas normal sehingga menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti pandangan mata kabur, luka yang sulit sembuh, berat badan menurun dan sering mengalami infeksi. Keluhan di atas sering dikaitkan dengan gejala penyakit diabetes. Selain keluhan tersebut, salah satu masalah yang banyak dilaporkan pengidap diabetes adalah sakit kepala.
Hubungan antara diabetes dan sakit kepala
Dilansir dari laman WebMD, sakit kepala adalah salah satu gejala umum pada penderita diabetes meskipun tidak semua penderita diabetes menunjukkan gejala ini. Sakit kepala pada diabetes cenderung tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan khusus.
Keparahan sakit kepala berbeda-beda pada setiap pasien karena masing-masing orang memiliki toleransi rasa sakit yang berbeda. Untuk memudahkan penanganan, dokter umumnya menyatakan jika sakit kepala sampai membuat pasien tidak dapat beraktivitas normal maka sakit kepala termasuk serius.
Penyebab sakit kepala pada penderita diabetes
Sakit kepala dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk perubahan hormon seperti epinefrin dan norepinefrin. Hormon ini dapat mempersempit pembuluh darah di otak sehingga menyebabkan Anda sakit kepala. Dilansir dari Healthline, penyebab sakit kepala pada penderita diabetes dapat mengindikasikan kadar gula darah Anda di luar batasan normal seperti terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia)
1. Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah kondisi dimana kadar gula darah meningkat hingga menimbulkan sejumlah keluhan. Dikutip dari Mayo Clinic, gejala sakit kepala karena hiperglikemia dapat terjadi ketika kadar gula darah berada di kisaran 180-200 mg/dL atau lebih. Seringnya, sakit kepala terjadi pada orang yang baru terdiagnosis diabetes. Kondisi ini merupakan bentuk penyesuaian tubuh dengan kadar gula darah yang tidak seimbang. Beberapa gejala yang menyertai sakit kepala karena diabetes di antaranya sering buang air kecil, badan mudah lelah dan lebih mudah merasa haus.
2. Hipoglikemia
Selain disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi, sakit kepala juga dapat disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu rendah. Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah rendah hingga mencapai angka di bawah 70 mg/dL. Berbeda dengan hiperglikemia, gejala hipoglikemia biasanya terjadi secara mendadak termasuk sakit kepala yang datang secara tiba-tiba. Pada sakit kepala akibat hipoglikemia umumnya disertai dengan gejala seperti pusing, badan gemetar, keringat berlebih, tiba-tiba lapar, mual dan kecemasan atau kebingungan.
Penanganan sakit kepala akibat ketidakseimbangan kadar gula darah
Sakit kepala akibat ketidakseimbangan kadar gula darah membutuhkan penanganan yang berbeda. Untuk sakit kepala akibat hiperglikemia, penderita diabetes dapat mengatasinya dengan menerapkan diet sehat dan olahraga untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Beberapa sakit kepala juga bisa diobati dengan obat sakit kepala ringan seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, jika diabetes sudah memengaruhi ginjal maka tidak disarankan untuk mengonsumsi ibuprofen.
Sedangkan untuk sakit kepala yang disebabkan oleh hipoglikemia, perlu diperiksa apakah sakit kepala benar disebabkan oleh kadar gula darah yang rendah. Jika benar, sakit kepala bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat sederhana seperti roti, biskuit, atau makanan manis lainnya. Setelah mengonsumsi makanan manis tersebut, lakukan pemeriksaan gula darah kembali setelah 15 menit untuk melihat perkembangan kadar gula dalam darah.
Segera periksakan diri ke dokter apabila setelah mengonsumsi karbohidrat namun tidak ada peningkatan kadar gula darah dan sakit kepala juga tidak berkurang. Jika tidak ditangani dengan tepat, sakit kepala dapat menyebabkan sejumlah komplikasi seperti kejang dan koma.
- dr Nadia Opmalina