Brand/Nama Lain
Canderin Duo, Canderin 8, Canderin 16, Candesartan Cilexetil, Blopress, Desarvas 8, Candepress, Candotens 8, Candotens 16, Unisia, Blocand 8, Blocand 16, Blopress Plus 16, Candefar 8, Candefar 16, Candefion, Quatan, Gionix.
Cara Kerja
Candesartan termasuk dalam kelas obat yang disebut angiotensin II receptor antagonists. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi aktivitas zat alami tertentu yang mengencangkan pembuluh darah, sehingga pembuluh darah mengalami relaksasi dan memungkinkan darah mengalir lebih lancar.
Indikasi
Candesartan digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati tekanan darah tinggi. Candesartan juga digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati gagal jantung kongestif (suatu kondisi ketika jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah ke bagian lain dari tubuh).
Kontraindikasi
- Riwayat alergi candesartan.
- Gangguan hati berat dan / atau kolestasis (penyakit pada hati yang disebabkan aliran empedu dari hati melambat atau tersumbat).
- Anak-anak usia < 1 tahun.
- Penggunaan bersamaan dengan obat aliskiren (salah satu jenis obat anti hipertensi / obat penurun tekanan darah tinggi) pada pasien dengan diabetes mellitus (kencing manis) atau gangguan ginjal derajat sedang sampai berat.
Efek Samping
- Pusing, kelelahan, atau sakit kepala ringan dapat terjadi saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan pengobatan. Hidung meler atau sakit tenggorokan juga dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini menetap atau memburuk, beri tahu dokter Anda segera.
- Beri tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk: pingsan, gejala kadar kalium darah tinggi (seperti kelemahan otot, detak jantung lambat / tidak teratur).
- Meskipun candesartan dapat digunakan untuk mencegah masalah ginjal atau mengobati pasien yang memiliki masalah ginjal, candesartan juga dapat menyebabkan masalah ginjal yang serius atau memperburuk penyakit ginjal (jarang). Dokter Anda akan memeriksa fungsi ginjal Anda saat Anda mengonsumsi candesartan. Beri tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki tanda-tanda masalah ginjal seperti perubahan jumlah urin.
Sediaan
Candesartan tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 8 mg atau 16 mg.
Dosis
- Dewasa: dosis awal 8 mg sekali sehari disesuaikan dengan respon pasien. Dosis maksimal: 32 mg/hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.
- Anak-anak usia 1 - <6 tahun: dosis awal 0,2 mg/kg sekali sehari. Dosis pemeliharaan: 0,05-0,4 mg/kg/hari sebagai dosis tunggal harian atau dalam 2 dosis terbagi. Dosis maksimal: 0,4 mg/kg setiap hari. 6 - <17 tahun berat badan <50 kg: dosis awal 4-8 mg sekali sehari hingga 2-16 mg/hari, disesuaikan dengan respon pasien; berat badan >50 kg: 8-16 mg sekali sehari hingga 4-32 mg/hari, disesuaikan dengan respon pasien.
Keamanan
- Obat ini bisa membuat Anda pusing. Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan sampai Anda dapat melakukannya dengan aman.
- Produk ini dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah Anda. Sebelum menggunakan suplemen kalium, konsultasikan dengan dokter Anda.
- Pasien lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama pusing, peningkatan kadar kalium, dan perubahan jumlah urin (tanda gangguan ginjal).
- Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Interaksi Obat
- Peningkatan risiko hipotensi (tekanan darah rendah) jika diberikan dengan obat diuretik dosis tinggi dan anestesi / obat bius.
- Peningkatan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia) jika diberikan dengan obat diuretik hemat kalium (misalnya spironolakton), suplemen kalium, atau obat lain yang meningkatkan kadar kalium (misalnya heparin /obat pengencer darah).
- Penurunan efek obat, peningkatan risiko terjadinya perburukan fungsi ginjal, dan hiperkalemia jika diberikan dengan obat antiinflamasi non steroid /OAINS (misalnya aspirin).
- Berpotensi fatal: Pemberian bersama dengan obat aliskiren pada pasien diabetes dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal, hipotensi dan hiperkalemia.
- dr Nadia Opmalina