Cimetidine

Cimetidine

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Selestidin 200 Lexamet
Ulcusan 200 Gastricon
Corsamet Cimexol
Omekur Tidifar 400
Licimet Vargumet 400
Tidifar 200 Ramet
Sanmetidin  

 

Cara Kerja

Cimetidine termasuk dalam kelas obat yang disebut antagonis H2. Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah produksi asam di lambung.

 

Indikasi

Cimetidine digunakan untuk mengobati:

  • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD), yaitu suatu kondisi dimana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, sehingga dapat menimbulkan gejala berupa sensasi terbakar di area dada.
  • Sindrom Zollinger-Ellison, yaitu kondisi dimana terdapat tumor pada pankreas atau usus 12 jari sehingga dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.

 

Kontraindikasi

  • Riwayat alergi cimetidine.
  • Anak-anak berusia di bawah 12 tahun (kecuali ada petunjuk/instruksi khusus dari dokter Anda).

 

Efek Samping

  • Sakit kepala, pusing, mengantuk, atau diare dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini menetap atau memburuk, segera beri tahu dokter Anda.
  • Beri tahu dokter Anda segera jika Anda mengalami efek samping yang serius, termasuk:
    • Perubahan mental/suasana hati (seperti gelisah, kebingungan, depresi, halusinasi)
    • Kesulitan buang air kecil
    • Nyeri otot/sendi
    • Pembengkakan/nyeri payudara pada pria
    • Penurunan kemampuan seksual (disebabkan oleh dosis yang sangat tinggi dari obat ini)
    • Mudah memar/perdarahan
    • Tanda-tanda infeksi (seperti demam, sakit tenggorokan terus-menerus, batuk, kesulitan bernapas)
    • Detak jantung cepat/lambat/tidak teratur
    • Kelelahan yang tidak biasa
    • Mual/muntah terus-menerus
    • Sakit perut hebat
    • Urine berwarna gelap
    • Mata/kulit menguning
    • Tanda-tanda masalah ginjal (seperti penurunan jumlah urine).

 

Sediaan

Cimetidine  tersedia dalam bentuk kaplet, tablet, kapsul dengan kandungan 200 dan 400 mg.

 

Dosis

  • Dewasa: 400 mg 4 kali sehari atau 800 mg dua kali sehari, diberikan selama 4-12 minggu.
  • Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, diperlukan penyesuaian dosis sesuai dengan derajat penyakitnya.

 

Keamanan

  • Beberapa gejala bisa menjadi tanda dari kondisi yang serius. Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami: mulas dengan kepala terasa ringan/berkeringat/pusing, nyeri dada/rahang/lengan/bahu (terutama disertai dengan sesak napas, keringat yang tidak biasa), penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Obat ini bisa membuat Anda pusing atau mengantuk. Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apapun yang membutuhkan kewaspadaan sampai Anda dapat melakukannya dengan aman.
  • Selama kehamilan, cimetidine harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
  • Cimetidine dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.

 

Interaksi Obat

  • Cimetidine dapat meningkatkan efek dan efek samping dari obat antikoagulan (pengencer darah, misalnya warfarin), penghambat kanal kalsium (obat hipertensi, misalnya nifedipin, diltiazem), sulfonilurea (obat diabetes).
  • Cimetidine dapat mengganggu penyerapan obat antijamur seperti ketoconazole dan itraconazole.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 01:39

BPOM RI. Cimetidine. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 22 May 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/Cimetidine

MIMS Indonesia. Cimetidine. Mims.com. Retrieved 22 May 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cimetidine?mtype=generic

Web MD. Cimetidine - Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 22 May 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11210/cimetidine-oral/details

Medlineplus. Cimetidine. Medlineplus.gov. Retrieved 22 May 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682256.html