Dexchlorpheniramine

Dexchlorpheniramin bisa menimbulkan efek samping kantuk.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Adremin, Alegi, Alerdex, Asonfen, BDM, Bechlor, Bidaxtam, Bronsolvan, Bufacaryl, Bufaramine, Celestamine, Celestik, Colergis, Cortamine, Dexclosan, Dextaco, Dextafen, Dextamec, Dextamine, Dexteem, Dextina, Domesone, Durocort, Etadexta, Exabetin, Febrinex, Flumin Plus, Grafachlor, Gratamin, Histaklor, Hufabetamin, Iafed, Intunal, Koldex Bp, Lorson, Lotharson, Mexon, Mitramin, Nilacelin, Ocuson, Paramex, Polamec, Polaramine, Polarist, Polofar, Pritacort, Proceles, Proxona, Ramahist, Soldextam, Vilergi, Zestam.

 

Cara Kerja

Dexchlorpheniramine adalah obat anti alergi (antihistamin). Obat ini bekerja dengan berkompetisi melawan histamin bebas (senyawa alami yang dibuat tubuh saat terjadi reaksi alergi) untuk berikatan pada lokasi reseptor H1, khususnya pada saluran pencernaan, saluran pernapasan dan pembuluh darah.

 

Indikasi

Dexchlorpheniaramine umumnya diberikan untuk meredakan gejala alergi pada pasien seperti:

  • Ruam kulit
  • Mata berair
  • Gatal pada mata, hidung, tenggorokan, atau kulit
  • Batuk
  • Pilek
  • Bersin

 

Kontraindikasi

Dexchlorpheniramine tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi berikut, yaitu:

  • Riwayat alergi dengan dexchlorpheniramine
  • Sedang menjalani pengobatan infeksi saluran napas bagian atas dan asma
  • Bayi baru lahir atau bayi lahir prematur
  • Ibu menyusui
  • Sedang dalam pengobatan obat antidepresan golongan MAOI dalam waktu ≤14 hari

 

Efek Samping

  • Pusing dan rasa mengantuk
  • Ganguan pencernaan (mual, muntah, diare, mulut kering)
  • Gangguan jantung (hipotensi atau tekanan darah rendah)
  • Gangguan penglihatan (pupil mata melebar, mata kabur, atau mata kering)

Bila terjadi efek samping yang berlangsung lama atau keluhan menjadi semakin berat, segera infokan hal tersebut pada dokter Anda.

 

Sediaan

Dexchlorpheniramine tersedia dalam bentuk kaplet 2 mg, tablet 2 mg, dan sirup 2 mg.

 

Dosis

Dewasa

  • 2 mg setiap 4 - 6 jam
  • Dosis maksimal 12 mg per hari

 

Anak-Anak

  • Usia 2 - 5 tahun: 0,5 mg setiap 4 - 6 jam
  • Usia 6 - 12 tahun: 1 mg setiap 4 - 6 jam
  • Usia di atas 12 tahun: sama dengan dosis orang dewasa

 

Keamanan

FDA dari Amerika Serikat menentukan bahwa dexchlorpheniramin termasuk ke dalam kategori B untuk ibu hamil. Kategori B menunjukkan bahwa penelitian obat yang dilakukan pada hewan uji coba tidak menujukkan adanya resiko pada janin. Namun, masih belum ada penelitian dengan kontrol yang baik pada manusia. Dexchlorpheniramine tidak disarankan untuk ibu diberikan pada menyusui.

Dexchlorpheniramine tidak boleh digunakan untuk mengobati gejala alergi pada anak yang berusia di bawah 6 tahun tanpa izin dokter. Tanyakan pada dokter atau apoteker anda untuk keamanan penggunaan. Dexchlorpheniramine dapat menyebabkan kantuk sehingga disarankan tidak mengendari kendaraan sesudah meminum obat ini.

 

Interaksi Obat

Dexchlorpheniramine dapat meningkatkan efek kantuk bila dikonsumsi dengan obat analgesik opioid, sedatif dan hipnotik. Interaksi dengan obat antidepresan MAOI berpotensi menimbulkan efek yang fatal.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 03:12

Dexchlorpheniramine. (2022). Retrieved 18 July 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexchlorpheniramine?mtype=generic

Deksklorfeniramin Maleat. (2022). Retrived 19 July 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/deksklorfeniramin-maleat

Dexchlorpheniramine Maleat. (2022). Retrive 19 July 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral/details

Dexchlorpheniramine. (2022). Retrive 19 July 2022, from https://reference.medscape.com/drug/dexchlorpheniramine-343391#6