Brand/Nama Lain
Acriptega, auroteg 50, diltra, dinisvir 50, myltega, telado, teldy, tivicay, viropil.
Cara Kerja
Dolutegravir adalah antivirus yang bekerja untuk menghambat HIV untuk memperbanyak dan membelah dirinya. Obat ini tergolong ke dalam kelas obat inhibitor integrase, yaitu penghambat enzim integrase dari HIV yang diperlukan untuk proses perbanyakan virus. Dolutegravir akan menghambat virus untuk tumbuh dan menginfeksi sel-sel tubuh lain yang sehat. Dolutegravir bukan merupakan untuk menyembuhkan infeksi HIV.
Indikasi
Dolutegravir digunakan sebagai pengobatan infeksi HIV yang bertujuan untuk mengurangi kadar virus ini di dalam tubuh (viral load). Obat ini dapat dipakai sebagai kombinasi dengan obat antiretrovirus lain dalam terapi pasien dewasa, remaja, dan anak-anak yang berusia di atas 6 tahun atau dengan berat badan minimal 14 kg. Semakin berkurang kadar virus ini di dalam darah, sistem kekebalan tubuh pasien akan menjadi lebih baik. Dolutegravir juga menurunkan kemungkinan pasien menderita komplikasi infeksi.
Kontraindikasi
Dolutegravir tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan kondisi berikut, antara lain:
- Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap dolutegravir.
- Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun.
- Sedang dalam pengobatan obat antiaritmia dofetilide.
- Ibu menyusui.
Efek Samping
Beberapa efek samping yang bisa muncul dari pengobatan dolutegravir di antaranya berupa:
- Sakit kepala
- Insomnia
- Pusing
- Kelelahan
- Kekurangan energi
- Mual
- Muntah
- Kembung
- Diare
- Sakit atau rasa tidak nyaman di perut
- Gangguan kulit (ruam dan gatal)
Bila Anda mengalami keluhan di atas yang tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter terdekat.
Sediaan
Dolutegravir tersedia dalam bentuk tablet 50 mg, atau tablet obat yang dikombinasikan dengan obat lainnya.
Dosis
Pada pasien dewasa dengan infeksi HIV, dolutegravir diberikan dalam dosis 50 mg sehari sekali. Dosis menjadi dua kali sehari bila pasien memiliki memiliki riwayat atau secara klinis diduga memiliki resistensi terhadap obat ini, yang bisa dikonsumsi saat sedang makan.
Dosis anak yang berusia 12-17 tahun dengan berat badan ≥40 kg sama dengan orang dewasa, 50 mg sekali sehari. Sementara itu pada anak-anak yang berusia 6-12 tahun, dosis akan disesuaikan dengan berat badannya.
- 15-19 kg: 20 mg sekali sehari
- 20-29 kg: 25 mg sekali sehari
- 30-39 kg: 35 mg sekali sehari
- ≥40 kg: 50 mg sekali sehari
Keamanan
Dolutegravir tergolong ke dalam obat keras. Konsumsi dan penggunaan dolutegravir wajib menggunakan resep dokter. Pada kehamilan, dolutegravir termasuk ke dalam kategori keamanan B menurut FDA. Pada penelitian yang dilakukan pada hewan uji coba, obat ini tidak menimbulkan risiko pada janin, namun masih belum ada penelitian terkontrol yang dilakukan pada wanita hamil. Dolutegravir lebih baik digunakan bila manfaatnya lebih besar daripada risiko yang bisa timbul. Dolutegravir dapat memberikan efek pusing sehingga disarankan tidak mengemudi setelah mengkonsumsi obat ini.
Interaksi Obat
Dolutegravir berinterasi dengan beberapa obat antiretroviral lain seperti nevirapin atau obat antikejang seperti fenitoin, fenobarbital, dan karbamazepin, yang berakibat pada penurunan konsentrasi dolutegravir dalam tubuh. Obat lainnya seperti antasida, sukralfat dan antituberkulosis rifampisin juga dapar menurunkan konsentrasi dolutegravir di tubuh.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Dolutegravir. (2022). Retrieved 03 August 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dolutegravir?mtype=generic
Tivicay Tablet 50 mg. (2022). Retrieve 03 August 2022, from https://www.medicines.org.uk/emc/product/10057/smpc#gref
Dolutegravir. (2022). Retrived 03 August 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-164894-1561/dolutegravir-oral/dolutegravir-oral/details
Dolutegravir (Rx). Retrived 03 August 2022, from https://reference.medscape.com/drug/tivicay-tivicay-pd-dolutegravir-999861
Mengenal Dolutegravir Obat Antiretroviral yang Menjadi Pilihan Utama Pengobatan Pasien HIV Saat Ini. (2022). Retrived 03 August 2022, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/87/mengenal-dolutegravir-obat-antiretroviral-yang-menjadi-pilihan-utama-pengobatan-pasien-hiv-saat-ini