Ganciclovir

Ganciclovir

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Cymevene

 

Cara Kerja

Ganciclovir adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi cytomegalovirus (CMV) pada orang dengan sistem imun yang lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pasien kanker dalam pengobatan, serta pasien yang mendapat pengobatan penekan sistem imun (imunosupresan) setelah transplantasi organ.

Virus CMV merupakan virus yang dapat ditemukan secara umum, namun pada orang yang sehat infeksi virus ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Pada orang dengan sistem imun yang lemah, virus ini dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa dan menyerang berbagai organ seperti paru, otak dan mata.

Untuk mengatasi infeksi virus ini, ganciclovir bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA virus, sehingga virus CMV tidak dapat bereplikasi atau memperbanyak diri dan infeksi dapat diatasi.

 

Indikasi

Beberapa indikasi penggunaan ganciclovir antara lain:

  • Infeksi virus CMV yang mengancam jiwa atau mengancam fungsi penglihatan pada pasien dengan gangguan sistem imun.
  • Pencegahan infeksi virus CMV pada pasien yang mengalami penurunan sistem imun akibat obat, seperti pasien yang mendapat pengobatan imunosupresan setelah transplantasi organ dan pasien kanker yang mendapat kemoterapi.

 

Kontraindikasi

Ganciclovir tidak boleh dikonsumsi bila terdapat hipersensitivitas atau riwayat alergi terhadap obat ini atau obat antivirus lainnya.

Obat ini berpotensi menyebabkan kanker dan kelainan bawaan pada janin, sehingga dilarang digunakan ibu hamil. Apabila wanita yang aktif secara seksual mengonsumsi obat ini, sebaiknya menggunakan kontrasepsi selama pengobatan hingga 90 hari setelah pengobatan.

Obat ini juga dapat menurunkan jumlah sel darah, sehingga dilarang digunakan oleh pasien dengan jumlah sel darah putih atau trombosit rendah.

 

Efek Samping

Efek samping serius yang sering terjadi adalah penurunan jumlah sel darah putih atau disebut neutropenia, diikuti dengan menurunnya jumlah trombosit atau trombositopenia. Efek samping lain yang dapat terjadi antara lain:

  • Demam
  • Infeksi jamur Candida, termasuk oral candidiasis (infeksi jamur pada mulut)
  • Depresi
  • Ruam pada kulit
  • Gangguan hati dan ginjal
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan
  • Nyeri kepala dan pusing
  • Batuk dan sesak napas
  • Gejala saluran cerna, seperti diare, mual, muntah, dan nyeri perut

Demam, infeksi jamur Candida, depresi, dan penurunan jumlah sel darah putih berat lebih sering terjadi pada pasien dengan HIV. Sedangkan, gangguan ginjal dan hati lebih sering terjadi pada pasien pasca transplantasi.

 

Sediaan

Serbuk injeksi 500 mg/vial.

 

Dosis

Infus intravena (suntikan dalam pembuluh darah) selama 1 jam. Terapi awal 5 mg/kgbb tiap 12 jam selama 14-21 hari (7-14 hari untuk terapi pencegahan). Dosis pemeliharaan 6 mg/kgbb 5 hari dalam seminggu atau 5 mg/kgbb setiap hari selama seminggu.

 

Keamanan

Penggunaan obat ini dapat menyebabkan gangguan produksi sperma secara sementara atau permanen. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan ibu menyusui.

 

Interaksi Obat

  • Penggunaan bersama zidovudine (obat HIV) dapat menyebabkan anemia dan neutropenia
  • Penggunaan bersama didanosine (obat HIV) dapat meningkatkan kadar didanosine dalam tubuh
  • Penggunaan bersama probenecid (obat penurun asam urat) dapat meningkatkan kadar probenecid dalam tubuh
  • Dapat menyebabkan kejang jika digunakan bersama antbiotik imipenem-cilastatin

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 17:19