Gangguan Penyesuaian

Gangguan Penyesuaian

Kategori Obat


Jiwa

Daftar Isi


Daftar Isi Tidak Ditemukan

Bagikan :


Definisi

WHO mendefinisikan sehat sebagai sebuah keadaan di mana seseorang memiliki kesehatan fisik, mental, dan sosial secara keseluruhan, bukan hanya bebas penyakit atau ketiadaan kelemahan. Namun, kesehatan mental atau jiwa seringkali luput dari perhatian.

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, tak jarang muncul faktor-faktor yang menyebabkan anda merasa stress. Stress didefinisikan sebagai sebuah tekanan secara emosional atau fisik. Keadaan ini membutuhkan penyesuaian agar kehidupan dapat tetap berjalan dengan baik.

Ketika seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap stress yang dirasakan, hal ini dapat menyebabkan munculnya gangguan penyesuaian. Gangguan penyesuaian didefinisikan sebagai sebab kondisi jangka pendek yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam memanajamen atau menyesuaikan diri dengan sumber stress tertentu.

Keadaan ini dapat muncul dikarenakan seseorang merasakan stress yang lebih tinggi dibanding sebelumnya, seperti perubahan besar dalam hidup, atau peristiwa kehilangan seseorang yang dicintai. Jika tidak diatasi dengan baik, keadaan ini dapat menyebabkan permasalahan yang cukup signifikan pada berbagai bidang kehidupan, termasuk di lingkungan kerja, sekolah, atau dengan pasangan.

Gangguan penyesuaian dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau gaya hidup. Meskipun ganggan penyesuaian dapat terjadi pada semua usia, keadaan ini lebih cenderung terjadi pada masa transisi, seperti masa remaja dan paruh baya.

 

Penyebab

Keadaan ini berhubungan dengan stress dalam kehidupan. Penyebab stress biasanya berupa perubahan signifikan dalam hidup. Selain itu, adanya keluarga dengan riwayat serupa (genetik), pengalaman hidup, serta temperamen yang dimiliki seseorang juga dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan penyesuaian.

 

Faktor Risiko

Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor risiko terjadinya gangguan penyesuaian, yaitu;

Kejadian yang penuh tekanan.

  1. Perceraian atau permasalahan dalam rumah tangga
  2. Masalah hubungan atau interpersonal
  3. Perubahan situasi; seperti pensiun, orangtua yang baru memiliki bayi, anak yang pertama kali masuk ke sekolah.
  4. Keadaan yang merugikan; seperti diPHK, kehilangan orang yang dicintai, memiliki permasalahan finansial,
  5. Adanya permasalahan di sekolah atau di kantor
  6. Pengalaman hidup yang menakutkan dan mengancam; seperti bencana alam, pertempuran, atau serangan fisik,
  7. Stress yang sedang berlangsung; seperti memiliki penyakit medis atau tinggal di lingkungan dengan tingkat kejahatan yang tinggi.

Pengalaman hidup

Pengalaman hidup yang pernah anda alami juga dapat memberikan imbas pada cara anda mengatasi stress yang muncul, seperti:

  1. Jika anda pernah mengalami kejadian stress yang signifikan pada masa kecil,
  2. Pernah mengalami permasalahan mental sebelumnya,
  3. Anda sedang mengalami keadaan hidup yang cukup sulit disaat yang bersamaan dengan keadaan anda saat ini.

Gejala

Gangguan penyesuaian dapat mengubah cara berpikir anda dalam merasakan dan cara berpikir terhadap lingkungan dan dunia. Seseorang dengan gangguan penyesuaian akan memiliki gejala emosional dengan atau disertai dengan gejala perilaku sebagai reaksinya terhadap stressor yang dirasakan.

Umumnya, gejala ini mulai dirasakan dalam waktu 3 bulan setelah kejadian dan jarang berlangung lebih dari 6 bulan setelah kejadian. Gejala yang ditimbulkan dapat menyebabkan gangguan seseorang untuk berfungsi dengan baik terhadap lingkungannya. Beberapa gejala yang dirasakan berupa;

  1. Kesulitan tidur, bekerja, atau belajar
  2. Merasa tidak memiliki harapan atau putus asa
  3. Merasa sedih
  4. Sering menangis
  5. Kecemasan atau gugup
  6. Khawatir
  7. Sakit kepala atau sakit perut
  8. Merasakan denyut jantung yang kuat dan tidak teratur (palpitasi)
  9. Menarik diri atau mengisolasi diri dari orang-orang sekitar dan aktivitas sosial,
  10. Menjadi lebih sering tidak masuk kerja atau sekolah,
  11. Memiliki perilaku buruk yang baru muncul dan bersifat merusak, seperti berkelahi, mengemudi dengan sembrono, dan vandalisme.
  12. Terdapat adanya perubahan napsu makan, dapat berupa hilangnya napsu makan atau napsu makan yang berlebihan,
  13. Memiliki masalah tidur (baik terlalu banyak tidur atau kesulitan untuk tidur),
  14. Merasa lelah atau tidak memiliki energi

Gejala yang muncul pada anak dan remaja cenderung berupa sering bolos sekolah atau senang berkelahi. Pada orang dewasa, gejala gangguan penyesuaian cenderung berupa gejala yang lebih emosional, seperti sedih dan rasa cemas.

 

Diagnosis

Jika dokter anda mencurigai anda mengalami gangguan penyesuaian dan menemukan adanya gejala pada anda, dokter akan melakukan anamnesis serta menanyakan riwayat kesehatan mental anda. Kemudian dokter anda akan merujuk anda ke dokter spesialis kejiwaan (psikiater) atau ke psikolog.

Dokter jiwa dan psikolog akan membantu anda untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi keadaan yang sedang anda alami. Dokter jiwa dan psikolog juga akan mencari adanya gangguan mental lain, seperti PTSD (posttraumatic stress disorder), depresi mayor, dan gangguan kecemasan.

Dokter akan mendiagnosa anda dengan gangguan penyesuaian berdasarkan panduan dari DSM-5 atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder-5. Di Indonesia juga digunakan panduan diagnosis kejiwaan berupa PPDGJ 3. Berdasarkan DSM-5, anda akan didiagnosa mengalami gangguan penyesuaian jika memenuhi kriteria berikut;

  1. Gejala perubahan emosianal atau kebiasaan yang terjadi dalam kurun waktu 3 bulan sejak kejadian penuh stress yang anda alami,
  2. Menunjukan adanya rasa sedih yang lebih intens dibanding biasanya,
  3. Memiliki permasalahan yang signifikan dalam kehidupan pribadi atau pada lingkungan kerja atau sekolah,
  4. Gejala yang muncul tidak berkaitan dengan penyakit lain atau gangguan kesehatan mental lain.

Semua gejala-gejala tersebut muncul dalam kurun waktu 3 bulan sejak kejadian penuh stress dan biasanya kurang dari 6 bulan sejak kejadian tersebut terjadi.

 

Tatalaksana

Perawatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan penyesuaian dapat berupa;

  • Psikoterapi atau terapi bicara
  • Pengobatan farmakologi dengan menggunakan obat, termasuk obat antidepresan atau obat anticemas. Penggunaan obat-obatan jenis ini harus dibawah pengawasan dokter karena dapat menyebabkan terjadinya efek samping yang cukup serius jika disalah gunakan,
  • Bergabung dengan kelompok dukungan. Kelompok ini dibentuk guna menjalankan hal yang sama, dapat berupa perasaan atau pengalaman yang serupa. Kelompok ini didirikan guna mencapai tujuan yang sama.
  • Menjaga komunikasi yang baik dengan teman atau keluarga terdekat, lakukan aktivitas menarik atau hobi yang anda senangi, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tidur teratur, belajar dan mengembangkan mekanisme koping, serta belajar untuk menjadi pribadi yang lebih positif dalam menyikapi kejadian di hidup. Hal-hal ini dapat membantu anda untuk mengatasi rasa stres atau gangguan penyesuaian dengan baik.

 

Komplikasi

Gangguan penyesuaian kadang dapat berubah menjadi episode depresif berat pada orang berrisiko alami gangguan mood (contohnya orang dengan genetik cenderung mengalami gangguan mood).

Gangguan peyesuaian dapat sembuh dengan sempurna tanpa menimbulkan komplikasi. Namun, jika gangguan penyesuaian tidak diatasi dengan baik, keadaan ini dapat menyebabkan terjadi permasalahan mental yang lebih serius seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga penyalahgunaan zat terlarang.

 

Pencegahan

Tidak ada satu pun hal yang dapat menjamin anda bebas dari gangguan penyeuaian. Namun, anda disarankan untuk mempelajari keahlian berupa cara sehat dalam mengatasi stres serta belajar menjadi pribadi yang Tangguh. Hal ini dapat membantu anda jika suatu saat anda mengalami peristiwa stress yang tinggi.

Anda juga dapat mengubah gaya hidup anda menjadi lebih sehat sebagai mekanisme koping, beberapa diantaranya berupa rutin olahraga, tidur cukup, membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar Anda. Komunikasi dengan orang-orang tersayang sehingga anda mendapatkan dukungan sosial dan meringankan beban emosional yang anda rasakan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera berobat jika anda merasakan gejala di atas atau gejala-gejala tersebut membuat anda merasa tidak nyaman. Pergi ke dokter jiwa atau ke psikolog bukan hal yang memalukan dan bukan berarti Anda ‘gila’. Mencari bantuan professional terhadap hal yang anda rasakan merupakan hal yang penting. Karena keutuhan Kesehatan dilihat tidak hanya secara fisik dan sosial, namun juga mental. Ketika faktor ini saling mempengaruhi. Jika mental terganggu, maka Kesehatan fisk dan sosial juga dapat terpengaruh.

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Selasa, 30 Juli 2024 | 09:24