Eritrosit

Eritrosit
Credit: Shutterstock. Ilustrasi sel darah merah di dalam sirkulasi darah.

Bagikan :


Definisi

Eritrosit merupakan sel darah merah, yang terdapat dalam sirkulasi darah manusia dan menjadi salah satu komponen penting dari darah. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang belakang. Ketika sudah matang eritrosit akan dilepaskan ke sirkulasi darah manusia untuk menjalankan fungsinya. Eritrosit memiliki bentuk yang unik yaitu bikonkaf 'cekung pada kedua sisinya' dan di dalam eritrosit terdapat hemoglobin 'zat merah darah' sebagai komponen terpenting. Dengan bentuk dan komponen hemoglobin di dalamnya eritrosit memiliki fungsi penting di dalam tubuh. Bentuk bikonkaf memungkinkan eritrosit fleksibel beredar di dalam aliran darah manusia dan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit berperan penting dalam pertukaran gas oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh dan gas karbondioksida yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Dengan adanya hemoglobin, eritrosit membawa gas karbondioksida yang dihasilkan oleh tubuh ke organ paru. Kemudian, gas karbondioksida pada eritrosit akan bertukar posisi dengan gas oksigen yang terdapat pada sel paru. Sedangkan gas karbondioksida berikatan dengan sel paru, selanjutnya karbondioksida dikeluarkan dari tubuh melalui saluran napas. Eritrosit yang mengandung banyak oksigen akan kembali ke sirkulasi darah manusia dan menuju ke jaringan untuk memberikan oksigen  ke jaringan sebagai sumber energi.

Dengan fungsi penting yang diperankan, maka eritrosit harus dalam keadaan normal dan sehat supaya bisa menjalankan fungsinya secara maksimal. Eritrosit yang normal memiliki bentuk normal, jumlah dalam aliran darah normal, komponen hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit normal dan eritrosit dalam keadaan matang. Jumlah eritrosit dalam tubuh dapat dihitung melalaui pemeriksaan eritrosit. Dengan pemeriksaan eritrosit maka dapat diketahui jumlah eritrosit dalam tubuh dalam keadaan normal atau tidak. Pemeriksaan eritrosit salah satu pemeriksaan rutin yang direkomendasikan dokter untuk mengetahui kondisi pasien atau penyakit yang diderita oleh pasien.

 

Indikasi

Terdapat beberapa kondisi medis yang perlu dilakukan pemeriksaan eritrosit yaitu sebagai berikut:

  • Anemia dengan memiliki gejala sering kelelahan, bibir pucat, pusing, detak jantung cepat, keringat dingin
  • Adanya perdarahan baik yang tidak terlihat maupun perdarahan
  • Sebelum melakukan transfusi darah
  • Menderita infeksi kronik seperti infeksi cacing dan TBC paru
  • Menderita penyakit kronik seperti gagal ginjal kronik, kanker, penyakit peradangan usus, dan autoimun
  • Sedang hamil
  • Pasien mengalami malnutrisi
  • Penyakit pada sumsum tulang belakang
  • Pasien penderita tumor
  • Penyakit obstruktif kronik pada paru

 

Kontraindikasi

Tidak ada kondisi khusus yang perlu dihindari atau membuat pemeriksaan eritrosit tidak bisa dilakukan. Namun terdapat beberapa obat-obatan yang perlu dinformasikan kepada dokter sebelum dilakukan pemeriksaan eritrosit. Karena ada beberapa obat yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Sehingga akurasi hasil pemeriksaan eritrosit dapat berkurang. Berikut obat-obat yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan eritrosit:

  • Sebaiknya konsultasikan kepada dokter sebelum dilakukan pemeriksaan eritrosit jika saat ini sedang menjalani kemoterapi, konsumsi obat kloramfenikol, quinidin atau hidantoin. Karena obat-obatan ini dapat menurunkan jumlah eritrosit dalam darah.
  • Selain itu, terdapat beberapa obat-obatan yang dapat meningkatkan jumlah eritrosit dalam darah seperti obat gentamisin, metildopa dan obat yang meningkatkan produksi urin. Sehingga perlu konsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika ingin melakukan pemeriksaan eritrosit.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan saat melakukan pemeriksaan eritrosit. Namun sebaiknya dapat melakukan beberapa langkah berikut ini jika akan melakukan pemeriksaaan eritrosit:

  • Istirahat yang cukup
  • Makan dan minum seperti biasa
  • Hindari merokok
  • Informasikan kepada dokter seluruh obat yang dikonsumsi supaya diketahui obat yang dikonsumsi dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan eritrosit atau tidak. Dan dokter bisa merencanakan waktu yang tepat untuk pemeriksaan eritrosit dilakukan atau perlu memberhentikan obat sementara waktu.

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan eritrosit dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Sampel darah diambil melalui beberapa langkah yang dilakukan petugas laboratorium. Langkah pertama, petugas menentukan terlebih dahulu lokasi pembuluh darah sebagai tempat sampel darah akan diambil. Selanjutnya, melakukan antiseptik pada tempat pengambilan sampel. Langkah kedua, petugas akan memasang tali pengikat untuk mempermudah pembuluh darah dapat terlihat sehingga memudahkan untuk pengambilan sampel darah. Langkah kedua, petugas akan menyuntikkan jarum suntik ke pembuluh darah yang sudah terlihat. Selanjutnya, jika penyuntikkan tepat pada pembuluh darah maka darah akan mengisi tabung jarum suntik. Setelah jarum suntik penuh, petugas akan melepas tali pengikat. Langkah ke empat petugas mengangkat jarum suntik dari pembuluh darah. Selanjutnya, tempat pengambilan sampel dibersihkan kembali dengan cairan desinfektan atau alkohol swab dan menekan lokasi pengambilan sampel darah hingga tidak ada darah yang keluar. Sampel darah selanjutnya akan dilakukan analisis oleh analis laboratorium untuk menentukan kadar eritrosit dalam darah.

 

Nilai Normal dan Abnormal

Nilai Normal

Nilai normal jumlah eritrosit dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin dan usia. Berikut ini nilai normal dari jumlah eritrosit dalam darah:

Usia

Nilai normal eritrosit (juta sel/mL)

Perempuan, dewasa

4.2-5.4

Laki-laki, dewasa

4.7-6.1

Anak, usia 1-18 tahun

4.0-5.5

Bayi, 6-12 bulan

3.5-5.2

Bayi, 2-6 bulan

3.5-5.5

Bayi, 2-8 minggu

4.0-6.0

Bayi baru lahir

4.8-7.1

Tabel 1: Nilai rentang normal jumlah eritrosit dalam darah manusia

(Sumber: Cafasso, J. (2022). Red Blood Cell (RBC) Count. Healtline. Retrieved 19 May 2022, from https://www.healthline.com/health/rbc-count)

 

Nilai Abnormal

Nilai abnormal jika jumlah eritrosit rendah dibandingkan angka normal dan jumlahnya tinggi dibandingkan dengan angka normal sesuai dengan rentang normal berdasarkan usia. Peningkatan jumlah eritrosit dalam darah dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yaitu adanya penyakit jantung bawaan, adanya kelainan pada  sumsum tulang belakang, penderita penyakit paru obstruktif kronik, pasien menderita tumor, sedang mengalami dehidrasi, perokok berat, atau mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen. Sedangkan jika hasil pemeriksaan eritrosit didapatkan angka dibawah batas normal maka jumlah eritrosit dalam darah rendah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu adanya anemia, perdarahan yang tidak diketahui, kekurangan gizi, adanya infeksi kronik, menderita penyakit kronik seperti gagal ginjal atau kanker atau mengalami kehamilan.          

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Normal

Jika hasil pemeriksaan eritrosit Anda dalam rentang normal maka jumlah eritrosit dalam darah Anda normal dan dalam kondisi sehat, sehingga dapat dilanjutkan gaya hidup sehat dalam sehari-hari.

 

Kurang dari Nilai Normal

Namun jika didapatkan hasil pemeriksaan eritrosit dibawah angka normal maka perlu dicari penyebabnya. Dokter akan menyesuaikan dengan gejala yang Anda alami dan tanda kelainan fisik yang ditemukan saat pemeriksaan fisik dilakukukan. Jika dari riwayat Anda, gejala yang Anda alami, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan eritrosit mengarah pada kondisi anemia. Maka selanjutnya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan darah lengkap, profil besi dan analisis sel darah tepi menggunakan mikroskop. Hal ini dikarenakan penyebab dari anemia sangat banyak seperti anemia kekurangan zat besi, anemia kekurangan asam folat atau vitamin B, atau anemia karena perdarahan.  Selain itu, dokter juga menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui penyebab pasti dari jumlah eritrosit yang rendah seperti pemeriksaan rontgen paru, analisis tinja, urin lengkap, fungsi ginjal dan pemeriksaan marker keganasan.

 

Lebih dari Nilai Normal

Apabila hasil pemeriksaan eritrosit menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari normal, maka terdapat beberapa kondisi medis yang menyebabkan seperti polisitemia vera, adanya peningkatan produksi eritrosit yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung bawaan, dehidrasi, tumor, dan perokok berat. Untuk mengetahui penyebab dari peningkatan jumlah eritrosit dalam darah dokter akan memberikan rekomendasi pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan darah lengkap, analisis jaringan sumsum tulang belakang, rontgen paru, spirometri, USG jantung, biopsi jaringan atau pemeriksaan elektrolit. Sehingga dapat diketahui penyebabnya dan dapat ditatalaksana sejak awal. 

 

Konsultasi ke Dokter yang Tepat

Apabila Anda melakukan pemeriksaan eritrosit dan ditemukan hasil dibawah angka normal atau bahkan diatas angka normal. Segeralah konsultasikan lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam, supaya diketahui penyebabnya dan Anda lebih dini mengetahui kondisi medis yang Anda alami serta memperoleh terapi lebih dini.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Luluk Ummaimah A
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Kamis, 28 November 2024 | 19:26

Barbalato, L., & Pillarisety, LS. (2022). Histology, Red Blood Cells (p. A single page). StatPearls Publishing.

Cafasso, J. (2022). Red Blood Cell (RBC) Count. Healtline. Retrieved 19 May 2022, from https://www.healthline.com/health/rbc-count.

Red Blood Cell Count –NHS.UK. (2021). Retrieved 19 May 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/red-blood-count/.

Red Blood Cell (RBC) Count - MedlinePlus. MedlinePlus.gov. (2021). Retrieved 19 May 2022, from https://medlineplus.gov/lab-tests/red-blood-cell-rbc-count/.

New Optical Technique Affords Unique Insight Into Blod Cell Development - DrugTargetReview. DrugTargetReview. (2020). Retrieved 19 May 2022, from https://www.drugtargetreview.com/news/57352/new-optical-technique-affords-unique-insight-into-blood-cell-development/.