Definisi
Rasio albumin dan kreatinin (ACR) adalah pemeriksaan yang direkomendasikan untuk mendeteksi albumin dalam urine. Albumin, suatu protein yang bisa ditemukan dalam darah, biasanya ditahan oleh ginjal ketika melewati organ tersebut, sehingga albumin tidak akan banyak dikeluarkan melalui urine. Kreatinin, yaitu produk sisa dari hasil metabolisme otot, adalah limbah yang selalu ditemukan dalam urine.
Pemeriksaan ini mengukur rasio albumin dan kreatinin dalam urine, yang membantu dalam mengevaluasi kadar albumin dalam urine dengan lebih tepat. Kadar albumin yang meningkat dalam urine bisa menunjukkan bahwa ginjal tidak menyaring protein dan membiarkan kelebihan protein untuk keluar dari tubuh melalui urine, yang bisa menjadi tanda adanya masalah pada fungsi ginjal.
Berbagai pemeriksaan albumin urine dapat digunakan dalam skrining, mendiagnosis dan memantau penyakit ginjal pada pasien. Pemeriksaan rasio albumin dan kreatinin ini bisa membantu dalam mendeteksi gangguan ginjal dan mengevaluasi risiko perkembangan penyakitnya. Hasil tes yang sangat rendah umumnya menunjukkan bahwa fungsi ginjal normal, sedangkan hasil tes yang sedikit meningkat mungkin bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut memiliki penyakit ginjal yang masih di stadium dini. Sementara itu, rasio albumin dan kreatinin yang meningkat secara signifikan bisa menunjukkan bahwa penyakit ginjal mungkin sudah berkembang menjadi lebih berat.
Kami juga memiliki artikel mengenai albumin yang bisa Anda baca di sini: Albumin - Definisi, Indikasi dan Kontraindikasi.
Indikasi
Pemeriksaan ACR umumnya digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit ginjal pada orang-orang yang memiliki risiko tinggi dan tidak memiliki gejala. Faktor risiko terjadinya penyakit ginjal meliputi:
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Riwayat penyakit ginjal, diabetes, atau tekanan darah tinggi pada keluarga
- Penyakit kardiovaskular
- Usia di atas 50 tahun
- Kebiasaan merokok
- Obesitas atau kondisi lain yang berpotensi memengaruhi ginjal, seperti lupus
Bagi individu dengan kadar albumin urine yang tidak normal atau telah didiagnosis menderita penyakit ginjal, pemeriksaan ACR juga bisa digunakan untuk memantau kondisi mereka atau mengevaluasi efektivitas pengobatan yang sedang dijalani.
Selain itu, pemeriksaan ACR dapat digunakan untuk mengevaluasi proteinuria (ditemukannya protein dalam urine) pada pasien dengan hipertensi pada kehamilan (HDPs). Pemeriksaan ini juga membantu dalam menafsirkan hasil pengukuran protein dalam urine yang berhubungan dengan preeklamsia.
Kontraindikasi
Tidak ada individu yang dikontraindikasikan dalam melakukan pemeriksaan rasio albumin dan kreatinin. Pemeriksaan ini bisa dianggap aman untuk dilakukan dan tidak memiliki risiko khusus.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus. Penting untuk memberi tahu dokter Anda mengenai semua obat, vitamin, dan suplemen yang Anda gunakan saat ini. Obat yang diinfokan juga meliputi obat-obatan yang dijual bebas dan zat ilegal yang mungkin Anda konsumsi. Perlu atau tidaknya Anda untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan ini sebelum pemeriksaan dilakukan bergantung pada instruksi yang diberikan oleh dokter Anda.
Aktivitas fisik yang berat juga dapat menyebabkan hasil pemeriksaan menjadi tidak akurat, di mana hasilnya bisa meningkat melebihi nilai sebenarnya. Anda juga bisa diminta untuk tidak mengonsumsi makanan tertentu seperti daging sebelum pemeriksaan. Hal ini karena daging bisa memengaruhi kadar kreatinin di tubuh.
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan menggunakan urine. Wadah steril akan disediakan oleh tenaga kesehatan sebagai wadah untuk mengumpulkan urine. Biasanya, Anda juga akan diminta untuk memberikan sampel urine saat Anda berada di fasilitas kesehatan.
Selain itu, albumin juga dapat diukur dengan pemeriksaan urine protein dan pengumpulan urine 24 jam. Untuk mendapatkan sampel urine 24 jam, Anda perlu mengumpulkan semua urine Anda selama 24 jam. Pertama, Anda harus buang air kecil atau mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya, urine dari buang air kecil pertama tidak perlu ditampung. Harap perhatikan waktunya. Selama dua puluh empat jam ke depan, pastikan Anda mengumpulkan urine dalam wadah setiap kali Anda ke kamar kecil.
Kadar kreatinin urine juga dinilai untuk membantu akurasi pemeriksaan. Kreatinin diproduksi sebagai produk sisa metabolisme protein dalam tubuh.
Nilai Normal dan Abnormal
Hasil pemeriksaan ACR dinyatakan dalam dua satuan, yaitu miligram per gram (mg/g) atau miligram per milimol (mg/mmol) albumin per kreatinin. Untuk sampel urine 24 jam, hasilnya diberikan dalam miligram per hari (mg/hari atau mg/24 jam).
Rentang referensi standar untuk orang dewasa adalah:
- <3 mg/mmol: normal hingga sedikit meningkat
- 3 - 30 mg/mmol: peningkatan derajat sedang
- >30,0 mg/mmol: sangat meningkat, termasuk sindrom nefrotik (biasanya dengan rasio albumin dan kreatinin urine >220 mg/mmol)
Temuan ACR baru antara 3-70 mg/mmol harus dikonfirmasi dengan sampel urine pagi pertama untuk memastikan konsistensi dan menyingkirkan kemungkinan bahwa albumin hanya meningkat sementara, di mana hal ini bisa ditemukan pada kondisi selain gangguan ginjal. Bila ACR melebihi 70 mg/mmol, umumnya pemeriksaan ulang untuk mengonfirmasi tidak diperlukan.
Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)
Interpretasi hasil pemeriksaan Anda mungkin bisa berbeda tergantung pada jenis pemeriksaan albumin urine yang Anda jalani, serta status kesehatan Anda dan tujuan dilakukannya pemeriksaan tersebut pada Anda. Albuminuria mengacu pada kadar albumin yang sangat tinggi dalam urine. Penegakan diagnosis albuminuria derajat sedang atau berat biasanya dilakukan bila pasien ditemukan dua kali albuminuria dari tiga pemeriksaan yang dilakukan, dalam rentang waktu tiga sampai enam bulan.
Penemuan kadar albumin dalam urine sangat penting karena hal ini bisa menjadi indikasi kerusakan pada ginjal. Peningkatan kadar albumin dalam urine dikaitkan dengan semakin pesatnya laju perkembangan penyakit ginjal. Albuminuria juga umum ditemukan pada penyakit seperti diabetes dan hipertensi, yang dapat berdampak buruk pada ginjal.
Namun, ditemukannya kadar albumin yang tinggi dalam urine tidak selalu menjadi tanda penyakit ginjal. Aktivitas fisik yang intens, infeksi saluran kemih, demam, dan berbagai peradangan di tubuh dapat meningkatkan kadar albumin di tubuh dalam waktu singkat. Pemeriksaan ulang bisa membantu mengidentifikasi apakah ditemukannya albumin dalam urine tersebut disebabkan oleh penyakit ginjal atau hanya bersifat sementara akibat kondisi yang disebutkan di atas.
Konsultasikan ke Dokter yang Tepat
Penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis penyakit dalam mengenai interpretasi dari hasil pemeriksaan Anda. Dalam memahami pemeriksaan ini, hasil pemeriksaan akan dilihat bersama dengan kondisi kesehatan Anda, faktor risiko, dan gejala Anda secara keseluruhan.
Dokter bisa memberi tahu bagaimana arti dari hasil pemeriksaan Anda dan hubungannya dengan kondisi medis atau penyakit Anda. Jika Anda didiagnosis menderita penyakit ginjal yang masih dalam stadium dini, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperlambat perkembangan kerusakan ginjal dan menjaga kesehatan Anda.
Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Urine Albumin to Creatinine Ratio (ACR). (2022). Retrieved 08 May 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/acr-test/
Urine Albumin and Albumin to Creatinine Ratio Test. (2022). Retrieved 08 May 2023, from https://www.testing.com/tests/urine-albumin-and-albumin-creatinine-ratio/
Microalbumin Creatinine Ratio. (2022). Retrieved 08 May 2023, from https://medlineplus.gov/lab-tests/microalbumin-creatinine-ratio/
Albumin : Creatinine Ratio (ACR) and Protein : Creatinine Ratio (PCR). (2020). Retrieved 08 May 2023, from https://www.gloshospitals.nhs.uk/our-services/services-we-offer/pathology/tests-and-investigations/albumincreatinine-ratio-acr-and-proteincreatinine-ratio-pcr/