Definisi
Troponin T merupakan salah satu ptotein yang terdapat pada otot rangka dan otot jantung selain troponin C dan troponin I. Troponin T memiliki fungsi sebagai protein yang berinteraksi dengan senyawa kalsium dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan adanya kontraksi pada otot. Kontraksi ini dapat dilihat dalam bentuk gerakan pada anggota gerak atau jantung bisa memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu fungsi troponin T sangat penting dalam keberlangsungan hidup.
Troponin T hanya terdapat pada sel otot. Apabila ditemukan adanya troponin T di dalam darah merupakan kondisi yang tidak normal, menandakan adanya masalah pada sel otot yang menyebabkan protein troponin T terlepas dari sel otot dan keluar ke sirkulasi darah. Kondisi ini dapat disebabkan adanya peradangan sel otot, kerusakan atau kematian sel otot dan stres pada sel otot. Peningkatan kadar troponin T dalam darah menunjukkan adanya masalah pada sel otot otot jantung ataupun sel otot rangka.
Troponin T dapat diukur kadarnya dalam darah melalui pemeriksaan troponin T dengan menggunakan sampel darah. Pemeriksaan troponin T ini biasanya digunakan pada kasus atau kondisi pasien dengan gejala serangan jantung. Hal ini karenakan pemeriksaan troponin T sangat sensitif dalam mendeteksi adanya masalah pada jantung seperti pada kasus serangan jantung. Sehinga troponin T menjadi salah satu pemeriksaan penanda jantung. Peningkatan kadar troponin T dengan gejala spesifik serangan jantung dapat menguatkan diagnosis adanya penyakit serangan jantung.
Pemeriksaan troponin T biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan troponin I pada kasus serangan jantung akut. Namun pemeriksaan troponin I lebih spesifik dalam mendeteksi adanya masalah pada jantung seperti kerusakan atau kematian sel otot jantung akibat tersumbatnya aliran darah yang memberikan suplai darah ke otot jantung pada kasus penyakit serangan jantung akut. Hal ini di karenakan peningkatan kadar troponin T juga dapat ditemukan pada penyakit selain masalah jantung yaitu pada penyakit peradangan otot rangka, penyakit ginjal, gagal ginjal kronik dan kondisi lainnya. Sehingga akurasi dari pemeriksaan troponin T lebih rendah dibandingkan dengan troponin I dalam mendiagnosis kasus serangan jantung. Namun keduanya baik troponin I dan troponin T sangat sensitif dalam mendeteksi adanya masalah pada jantung dibandingkan pemeriksaaan penanda jantung lainnya. Sehingga dapat memudahkan dokter dalam mendiagnosis penyakit jantung seperti penyakit serangan jantung. Namun pemeriksaan troponin T bukan penentu utama dalam mendiagnosis penyakit serangan jantung akut. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan lainnya.
Indikasi
Indikasi pemeriksaan troponin T dapat dilakukan pada beberapa kondisi seperti:
- gejala serangan jantung nyeri dada yang menjalar ke lengan, bahu, dada, dagu, nyeri ulu hati dan gejala spesifik lain pada serangan jantung. Gejala lain adalah keringat dingin yang berlebih, sesak napas, napas terasa berat, dada seperti tertekan, pusing, rasa tidak nyaman pada dada, tubuh terasa lemah dan lemas serta dapat disertai dengan mual muntah.
- memantau kondisi perkembangan pasien yang mengalami angina. Angina adalah nyeri dada akibat adanya hambatan pada pembuluh darah yang mensuplai darah ke otot jantung, namun belum terjadi sumbatan total. Angina ini dapat berkembang menjadi serangan jantung jika tidak diterapi dengan tepat. Oleh karena itu, pemeriksaan troponin T dapat digunakan supaya tidak terjadi perburukan menjadi serangan jantung yang dapat mengancam nyawa.
- mendeteksi adanya penyakit jantung lainnya yang bukan serangan jantung seperti pada penyakit peradangan jantung dan gagal jantung. Pada pasien pasca menjalani prosedur tindakan operasi, pemeriksaan troponin T digunakan untuk memantau adanya kerusakan sel otot jantung pasca operasi.
Kontraindikasi
Pemeriksaan troponin T tidak memiliki kontraindikasi absolut atau kondisi medis tertentu yang membuat pemeriksaan tidak bisa dilakukan. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi hasil yaitu sebagai berikut:
- Komunikasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit yang Anda alami. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kondisi medis lain yang dapat menyebabkan kdar troponin T dalam darah meningkat seperti penyakit ginjal atau penyakit peradangan pada otot
- Konsumsi vitamin B juga dapat menurunkan jumlah troponin T dalam darah. Sehingga dapat menimbulkan hasil negatif palsu.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Pemeriksaan troponin T dapat dilakukan beberapa jam setelah munculnya gejala serangan jantung pada kasus penyakit serangan jantung. Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat pasien mengalami serangan jantung. Tidak ada persiapan khusus yang perlu dipersiapkan pada pemeriksaan troponin T. Namun informasikan kepada dokter vitamin atau suplemen yang dikonsumsi dan kondisi medis atau penyakit yang sedang Anda alami. Seperti yang sudah dijelaskan di atas terdapat penyakit atau vitamin yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan troponin T.
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan troponin T yaitu melalui teknik pengambilan sampel darah dengan menggunakan jarum suntik yang disuntikkan ke pembuluh darah. Pengambilan sampel darah ini dapat dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat pasien mengalami serangan jantung. Selanjutnya darah yang sudah di ambil dikirim ke ruang laboratorium untuk dianalisis. Hasil pemeriksaan keluar dalam beberapa jam berikutnya.
Nilai Normal dan Abnormal
Troponin T memiliki kadar nilai normal dalam tubuh. Berikut ini nilai normal dari pemeriksaan troponin T:
Nilai Troponin T (ng/L) |
Keterangan |
< 14 ng/L |
Normal |
14-30 ng/L |
Risiko adanya penyakit serangan jantung |
>30 ng/L |
Risiko terdapat penyakit serangan jantung sangat tinggi |
Tabel 1. Nilai Normal dan Abnormal Troponin T dalam Darah dan Risiko Kejadian Penyakit Serangan Jantung
Pemeriksaan troponin T harus dilakukan setelah 6 jam sejak muncul gejala. Hal ini dikarenakan pemeriksaan troonin T dapat meningkat setelah 6 jam gejala muncul. Jika dilakukan sebelum 6 jam maka dapat memberikan hasil yang kurang akurat. Nilai troponin T di atas dilakukan dengan dasar pemeriksaan 6 jam pasca gejala.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai normal pada troponin T jika hasil menunjukkan kurang dari 14 ng/L. Jika hasil pemeriksaan troponin T berada di rentang 14-30 ng/L menunjukkan adanya peningkatan kadar troponin T. Peningkatan kadar troponin T dalam rentang nilai tersebut menunjukkan nilai abnormal yang menandakan adanya risiko kejadian penyakit serangan jantung. Namun masih dapat disebabkan oleh kondisi medis lain, selain penyakit serangan jantung seperti penyakit jantung lainnya yaitu peradangan pada jantung atau gagal jantung. Apabila hasil troponin T sangat tinggi yaitu di atas 30 ng/L maka risiko kejadian penyakit serangan jantung sangat tinggi.
Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)
Peningkatan kadar troponin T yang sangat tinggi dalam waktu 6 jam setelah gejala serangan jantung menunjukkan adanya penyakit serangan jantung. Namun peningkatan kadar troponin T dalam darah bukan penentu diagnosis pasti adanaya serangan jantung. Dokter yang bertugas di IGD akan melakukan pemeriksaan lainnya seperti rekam jantung atau EKG dan juga rontgen paru untuk membantu mendiagnosis adanya penyakit serangan jantung.
Selain itu, peningkatan kadar troponin T tanpa disertai dengan gejala penyakit serangan jantung yang khas dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya seperti angina, gagal jantung, peradangan jantung, trauma pada jantung, atau penyakit ginjal. Sehingga untuk menentukan penyebab peningkatkan kadar troponin T, dokter akan menyarankan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan fungsi ginjal, rekam jantung, rontgen paru dan pemeriksaan USG jantung.
Konsultasikan ke Dokter yang Tepat
Segeralah konsultasikan ke dokter spesialis jantung terdekat jika hasil pemeriksaan troponin Anda kadarnya lebih tinggi dari nilai normal. Karena peningkatan kadar troponin T dapat disebabkan oleh adanya penyakit jantung dan bukan jantung. Namun jika nilai troponin T tinggi disertai dengan gejala khas penyakit serangan jantung segeralah ke Instalasi gawat Darurat (IGD) karena kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Welsh, P., Preiss, D., Hayward, C., Shah, AS. (2019). Cardiac Troponin T and Troponin I in the General Population. CirculationAHA, 139(14), 2755-2764. doi: https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.118.038529.
Welsh, P., Preiss, D., Sattar N. (2019). Utility og High-Sensitivity Troponin T dan I: Are They the Same?. American College of Cardiology. Retrieved 22 May 2022, from https://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2019/11/21/07/26/utility-of-high-sensitivity-troponin-t-and-i.
Stark, M., & Kerndt, CC. (2022). Histology, Troponin (p. A single page). StatPearls Publishing.
PERKI. (2018). Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut (p. A multiple page). Inaheart.
Troponin Test - MedlinePlus. MedlinePlus.gov. (2021). Retrieved 22 May 2022, from https://medlineplus.gov/lab-tests/troponin-test/.
Troponin Test- UCSFHealth. UCSFHealth.edu. (2017). Retrieved 22 May 2022, from https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/troponin-test.
Troponin T – NHS Trust. NHS.UK. (2022). Retrieved 22 May 2022, from https://www.nbt.nhs.uk/severn-pathology/requesting/test-information/troponin-t.
Banks, MA. (2019). Hight-Sensitivity Troponin Performs Well Againts Traditional Tools for 30 day Mace Prediction. Retrieved 22 May 2022, from https://www.tctmd.com/news/high-sensitivity-troponin-performs-well-against-traditional-tools-30-day-mace-prediction)