Definisi

TT (Thrombin Time) merupakan salah satu pemeriksaan untuk mengetahui apakah darah dapat membeku secara normal. Pembekuan darah merupakan mekanisme penting yang berlangsung ketika terjadi perdarahan atau luka supaya perdarahan dapat berhenti dan tubuh tidak kehilangan banyak darah.

Mekanisme Pembekuan Darah

Perdarahan terjadi ketika pembuluh darah mengalami kerusakan seperti robek atau terputus. Faktor pembekuan darah seperti fibrinogen merupakan salah satu protein darah yang berperan dalam mekanisme ini ketika terjadi perdarahan. Fibrinogen harus diubah menjadi benang fibrin oleh enzim protein thrombin sehingga dapat terbentuk bekuan darah. 

Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada enzim thrombin seperti penurunan atau tidak adanya enzim, maka fibrinogen tidak bisa diubah menjadi benang fibrin, dan proses pembentukan bekuan darah tidak bisa berlangsung secara normal. Hal ini dapat membuat perdarahan tetap terjadi dan seseorang dapat kehilangan banyak darah.

Pemeriksaan Thrombin Time

Pemeriksaan TT itu sendiri berfungsi untuk:

• Mengetahui apakah enzim thrombin berfungsi dengan baik 
• Mengukur waktu yang dibutuhkan oleh enzim trombin dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin
• Mengukur waktu yang diperlukan plasma darah (cairan dalam darah, 55% komponen darah) untuk membentuk bekuan darah
• Mengetahui selang waktu pembentukan bekuan benang fibrin dalam plasma darah

Indikasi

Pemeriksaan TT merupakan salah satu pemeriksaan yang penting untuk dilakukan jika terdapat riwayat gangguan pembekuan darah dalam keluarga atau penyakit kronik lainnya yang dapat menggangu proses pembentukan bekuan darah. Kondisi tersebut bisa meliputi penyakit organ hati kronik atau penyakit ginjal kronik.

Terdapat beberapa indikasi dilakukannya pemeriksaan TT (Thrombin Time) pada seseorang, antara lain:

• Mendeteksi dan mendiagnosis adanya penyakit gangguan pembekuan darah yang dapat terjadi pada anak-anak atau orang dewasa
  • Mengalami gejala perdarahan yang hebat saat mengalami luka atau sering memiliki lebam pada kulit tanpa sebab yang jelas
  • Pada perempuan sering mengalami riwayat keguguran lebih dari 1 kali atau mengalami perdarahan yang hebat setelah melahirkan
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit gangguan pembekuan darah
  • Mengalami reaksi DIC (Disseminated Intravascular Coagulation), tubuh terlalu banyak menggunakan fibrinogen sehingga protein fibrinogen berkurang 
• Sedang menderita penyakit kronik atau penyakit autoimun (kondisi dimana sel kekebalan tubuh menyerang sel tubuh sendiri yang sehat) seperti:
  • Sirosis hati (terbentuk jaringan parut di organ hati)
  • Hepatitis (peradangan hati)
  • Kanker hati
  • Kanker ginjal
  • Lupus
  • Penyakit peradangan pada usus
• Untuk mengetahui adanya reaksi antibodi tubuh terhadap protein fibrinogen pada pasien yang telah menjalani operasi
• Memantau dan mengevaluasi pasien yang memperoleh terapi obat pengencer darah (heparin)

Kontraindikasi

Tidak ada kondisi atau penyakit tertentu yang dapat menjadi kontraindikasi atau membuat seseorang dilarang untuk menjalani pemeriksaan ini. Pemeriksaan TT bisa dilakukan pada semua orang.

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak dibutuhkan persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan ini. Namun, ada baiknya Anda menginformasikan dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan TT seperti:

• Obat pengencer darah (heparin atau warfarin)
• Obat yang mampu mencegah terjadinya pembekuan darah secara langsung (bivalirudin, argatroban, dll.)

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan TT merupakan pemeriksaan yang mudah, murah dan cepat untuk dilakukan, walaupun hasil pemeriksaan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:

• Pengambilan sampel darah yang tidak benar
• Sampel darah mengalami pembekuan
• Sel darah merah pada sampel darah pecah

Pemeriksaan ini menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena, biasanya pembuluh darah di lipatan lengan menjadi area pengambilan sampel.

• Pertama, petugas akan menentukan lokasi pengambilan sampel darah dan memasang karet pengikat (tourniquet) pada area pengambilan sampel, seperti lengan
• Petugas akan membersihkan kulit tempat pengambilan darah dengan cairan antiseptik seperti kapas atau swab alkohol
• Setelah kering, petugas akan meminta Anda untuk mengepalkan tangan sembari menusukkan jarum suntik pada lokasi pengambilan sampel
• Darah yang diambil kemudian ditampung pada tabung jarum suntik sesuai dengan kebutuhan, biasanya sekitar 3 - 5 mL
• Selanjutnya karet pengikat akan dilepas, jarum suntik dilepas, dan bekas tempat penyuntikan ditekan dengan kapas alkohol 

Setelah prosedur pemeriksaan selesai, Anda dapat kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa. Sampel darah yang diambil akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Nilai Normal dan Abnormal

Normal

Pemeriksaan ini diukur dengan menggunakan standar waktu, yaitu mengukur waktu yang dibutuhkan darah mengalami pembekuan. Nilai normal dari pemeriksaan TT (Thrombin Time) sama pada semua kelompok usia baik anak maupun dewasa yaitu kurang dari 20 detik, biasanya sekitar 14-19 detik.

Abnormal

Hasil pemeriksaan dianggap tidak normal jika waktu menunjukkan lebih dari 20 detik. Hal ini menandakan bahwa darah membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk bekuan darah dibandingkan waktu normalnya. Hasil pemeriksaan biasanya disebut memanjang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

• Enzim trombin yang berkurang atau terganggu
• Kekurangan protein fibrinogen
• Gangguan pembentukan protein fibrinogen

Bila terjadi gangguan pada protein fibrinogen atau benang fibrin, proses pembekuan darah akan terganggu sehingga bekuan darah tidak atau sulit terbentuk. Kondisi ini dapat membuat perdarahan yang terjadi pada seseorang untuk tetap berlangsung dan tubuh akan banyak kehilangan darah.

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Apabila hasil pemeriksaan TT terlihat memanjang, artinya darah membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan normalnya untuk mengalami pembekuan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti:

• Penyakit kekurangan protein fibrinogen (hipofibrinogenemia atau afibrinogenemia)
• Gangguan pada fungsi fibrinogen (disfibrinogenemia)
• Penyakit hati kronik seperti sirosis hati dapat menimbulkan gangguan pada pembentukan protein fibrinogen
• Penyakit kanker pada ginjal
• Kondisi DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) 

Namun tentu saja, dokter tidak akan menentukan diagnosis dari suatu penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan TT saja. Keluhan, gejala, riwayat kesehatan dan penyakit yang dialami, obat yang dikonsumsi, serta riwayat penyakit dalam keluarga turut menjadi faktor penting dalam mendiagnosis suatu penyakit.

Selain itu, dokter juga akan menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan lainnya untuk menunjang penegakan diagnosis pasti adanya penyakit gangguan pembekuan darah, antara lain:

• aPTT (Activated Partial Thromboplastin Time), pemeriksaan yang mengukur waktu yang diperlukan darah untuk membentuk bekuan darah 
• PT (Prothrombin Time), mengukur waktu yang diperlukan bagi bekuan darah untuk terbentuk di sampel darah, bedanya dengan aPTT, tidak ada aktivator yang ditambahkan dalam pemeriksaan
• RT (Reptilase Time), biasanya dilakukan untuk mengevaluasi bila hasil pemeriksaan TT ditemukan memanjang
• Pemeriksaan fungsi hati dan fungsi ginjal

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan TT (Thrombin Time) yang memanjang menandakan adanya gangguan pada pembekuan darah. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis anak bila ditemukan hasil pemeriksaan TT yang memanjang pada Anda atau anak Anda.

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!