Tips bagi Orang Tua Membantu Remaja Memahami Perubahan Selama Pubertas

Tips bagi Orang Tua Membantu Remaja Memahami Perubahan Selama Pubertas
Ilustrasi orang tua mendampingi anak remaja. Credits: Freepik

Bagikan :


Masa pubertas adalah fase transisi yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial. Perubahan-perubahan ini terkadang dapat menyebabkan kebingungan pada sebagian remaja, terutama bagi mereka yang belum sepenuhnya memahami apa itu pubertas.

Dalam situasi ini, remaja sangat membutuhkan pendampingan dari orang tua untuk memahami setiap perubahan yang terjadi selama pubertas. Pendampingan yang baik akan membantu mereka melewati fase ini dengan lebih percaya diri.

 

Tips Membantu Remaja Memahami Perubahan Selama Pubertas

Perubahan fisik, emosional, dan sosial yang dialami remaja selama pubertas sering kali membuat mereka merasa kebingungan. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk membantu mereka melewati masa pubertas dengan baik.

Berikut beberapa tips yang sebaiknya diberikan saat mendampingi anak remaja melewati masa pubertasnya:

Memberikan informasi yang akurat dan jelas

Penting bagi orang tua untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang pubertas. Banyak remaja yang mendapatkan informasi yang salah atau kurang lengkap, baik dari teman-teman maupun internet. Hal ini bisa membuat mereka bingung dan kesulitan mengatasi perubahan yang mereka alami.

Saat memberikan penjelasan, pastikan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Jelaskan perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan dan laki-laki, serta jangan lupa untuk membahas perubahan emosional yang sering dialami, seperti perasaan mudah marah, perubahan suasana hati, dan peningkatan rasa ingin tahu. 

Baca Juga: Tanda-Tanda Pubertas Terlambat pada Anak Perempuan

Menciptakan keterbukaan dan kenyamanan

Anak remaja sering kali merasa malu atau canggung untuk membahas tentang pubertas. Karena itu, orang tua perlu menciptakan suasana yang terbuka dan nyaman, sehingga anak merasa aman untuk bertanya dan berbagi perasaan mereka.

Dengarkan anak dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi. Tunjukkan dukungan emosional agar mereka merasa dipahami dan diterima. Dengan cara ini, anak akan lebih mudah mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Jelaskan tentang perubahan emosional dan sosial

Selama pubertas, selain perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan emosional dan sosial yang signifikan. Anak remaja mungkin merasa tertekan oleh teman sebaya, berusaha mencari identitas diri, serta menghadapi perasaan baru seperti ketertarikan pada lawan jenis.

Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak cara mengelola emosi, seperti menenangkan diri saat merasa marah atau frustrasi. Selain itu, ajarkan juga tentang pentingnya menjaga batasan dalam hubungan sosial dan bahwa perubahan emosional adalah hal yang wajar sebagai bagian dari proses pertumbuhan mereka.

Baca Juga: Tanda-Tanda Pubertas Terlambat pada Anak Laki-Laki

Memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas

Anak remaja mulai merasakan ketertarikan pada lawan jenis, dan anak remaja perempuan mulai mengalami menstruasi. Ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas.

Jelaskan dengan cara yang tenang dan tidak menakutkan mengenai menstruasi, mimpi basah, dan perubahan hormon yang terjadi. Bicarakan juga tentang pentingnya kebersihan pribadi dan cara menjaga kesehatan organ reproduksi mereka dengan baik.

Selain itu, edukasi anak mengenai batasan pribadi dan pentingnya menghormati tubuh mereka sendiri serta tubuh orang lain. Dengan memberikan informasi yang benar dan jelas, anak akan lebih siap dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan menjaga diri mereka dengan baik.

Membangun rasa percaya diri dan citra diri positif

Perubahan fisik yang dialami selama pubertas dapat memengaruhi rasa percaya diri anak. Beberapa remaja mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan bentuk tubuh mereka dan merasakan tekanan sosial terkait penampilan.

Dorong anak untuk menerima perubahan tubuh mereka sebagai bagian dari proses pertumbuhan yang alami. Hindari memberi komentar negatif tentang bentuk tubuh anak, dan fokuslah pada aspek positif dari diri mereka.

Ajarkan pula bahwa kecantikan dan nilai seseorang tidak hanya ditentukan oleh penampilan fisik, melainkan juga oleh karakter, kepribadian, dan sikap positif mereka. Ini akan membantu anak merasa lebih percaya diri dan menerima diri mereka apa adanya.

 

Pendampingan yang penuh perhatian dan dukungan dapat membantu anak remaja melewati masa pubertas dengan lebih percaya diri dan sehat, serta tumbuh menjadi individu yang matang secara emosional dan sosial. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan pemahaman yang benar, mengajarkan nilai-nilai positif, dan membantu anak mengelola setiap perubahan yang mereka alami.

Jika memiliki pertanyaan mengenai kesehatan remaja, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 10 Maret 2025 | 16:00

Sarah Sistek, APRN, CNP, DNP (2022). Changes ahead: Talking with children about puberty. Available from: https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/talking-with-children-about-puberty 

Raising Children (2024). Physical changes in puberty. Available from: https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/puberty-sexual-development/physical-changes-in-puberty 

Kids Health (2023). Puberty Basics. Available from: https://kidshealth.org/en/teens/puberty.html