Selama ini banyak orang beranggapan bahwa pubertas hanya berkaitan dengan perubahan fisik yang dialami anak-anak menjelang remaja. Padahal, pubertas tidak hanya melibatkan perubahan fisik, tetapi juga perubahan emosional yang signifikan.
Perubahan emosional ini memengaruhi cara anak berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami perubahan emosional yang terjadi pada anak selama pubertas, agar kita bisa memberikan dukungan yang tepat dan membantu mereka melalui masa transisi ini dengan baik.
Perubahan Emosional yang Dialami Anak saat Pubertas
Perubahan mood yang cepat
Salah satu perubahan emosional yang paling sering terjadi selama pubertas adalah perubahan mood yang cepat. Anak Anda mungkin merasa bahagia dan bersemangat, lalu tiba-tiba menjadi sedih atau marah tanpa alasan yang jelas.
Hal ini sebenarnya normal dan merupakan bagian dari proses pubertas. Perubahan mood yang cepat ini disebabkan oleh fluktuasi hormon, terutama estrogen dan testosteron, yang memengaruhi keseimbangan kimia di otak.
Lebih sensitif
Anak yang sedang mengalami pubertas cenderung lebih sensitif. Mereka mungkin merasa mudah tersinggung, tidak dihargai, diabaikan, atau merasa sendirian. Oleh karena itu, sebagai orang tua, sangat penting untuk selalu mendampingi anak dengan penuh perhatian. Dengan cara ini, anak akan merasa didukung dan dipahami dalam menghadapi perasaan dan perubahan yang mereka alami.
Menjadi tidak percaya diri dan citra diri berubah
Perubahan fisik yang dialami selama pubertas dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Anak-anak juga mungkin mulai membandingkan diri dengan teman sebaya atau orang yang mereka lihat di media sosial, yang bisa memicu rasa tidak percaya diri dan kecemasan sosial.
Sebagai orang tua, penting untuk memberikan dorongan positif, mengingatkan anak bahwa setiap orang berkembang dengan cara yang berbeda. Tanamkan rasa percaya diri pada anak dengan menekankan bahwa kecantikan sejati berasal dari dalam diri, bukan hanya dari penampilan fisik.
Baca Juga: Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan
Ingin lebih mandiri
Seiring dengan perkembangan emosionalnya, anak akan mulai merasa ingin lebih mandiri dan mengambil keputusan sendiri. Mereka mungkin mulai menolak beberapa aturan yang sebelumnya mereka patuhi sebagai bagian dari proses mencari identitas.
Sebagai orang tua, ini adalah momen penting untuk menyeimbangkan antara memberikan kebebasan dan tetap mempertahankan aturan di rumah. Berikan bimbingan dengan cara yang penuh pengertian, jelaskan alasan di balik aturan tersebut, dan ajak anak untuk berdiskusi tentang tanggung jawab mereka.
Lebih mudah stres dan cemas
Pubertas sering dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan pada anak. Tekanan akademik, hubungan sosial, dan ekspektasi diri dapat menjadi beban yang berat. Anak juga mungkin merasa khawatir tentang masa depan, hubungan dengan teman, serta perubahan fisik yang sedang dialami.
Saat anak merasa lebih mudah stres dan cemas, penting bagi orang tua untuk mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi. Berikan pemahaman bahwa perasaan mereka adalah hal yang normal dan mereka tidak sendirian dalam menghadapi semua ini. Bantu mereka mencari solusi untuk mengatasi tekanan dan konflik sosial yang muncul.
Selain itu, hindari memberikan ekspektasi yang terlalu tinggi pada anak. Berikan ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa merasa terbebani.
Baca Juga: Tanda-Tanda Pubertas Terlambat pada Anak Perempuan
Munculnya perasaan tertarik pada lawan jenis
Perkembangan hormon dan kesadaran sosial selama pubertas dapat membuat anak mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis. Hal ini bisa membingungkan, terutama bagi anak yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang perasaan tersebut.
Rasa suka pada lawan jenis dapat membuat anak merasa berbeda dan takut dihakimi, baik oleh teman-temannya maupun oleh keluarga. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan ruang aman di mana anak merasa nyaman untuk bertanya dan berbicara tanpa rasa takut atau malu.
Membantu anak menghadapi segala perubahan di masa pubertasnya bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Apabila Anda mengalami kesulitan, jangan ragu untuk berbicara dengan profesional yang dapat memberikan masukan yang berguna.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Raising Children (2024). Social and emotional changes: pre-teens and teenagers. Available from: https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/social-emotional-development/social-emotional-changes-9-15-years
Health Direct (2023). Puberty for girls. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/puberty-for-girls
Health Direct (2023). Helping your child through puberty. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/helping-your-child-through-puberty
Better Health Channel. Parenting children through puberty and adolescence. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/Parenting-children-through-puberty
John Hopkins Medicine. Anxiety and Stress in Teens. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/anxiety-disorders/anxiety-and-stress-in-teens