Asma pada Anak

Bagikan :


Definisi

Asma pada anak adalah sebuah penyakit paru jangka panjang (kronis) yang menyebabkan saluran napas anak Anda menjadi sensitif terhadap hal tertentu (pencetus). Beberapa hal yang dapat terjadi pada saluran napas ketika seorang anak dengan asma terpapar oleh pencetus:

  • Selaput lendir saluran napas membengkak
  • Otot-otot di sekitar saluran napas menebal
  • Saluran napas memproduksi lendir yang lebih kental daripada biasanya

Semua hal di atas dapat menyebabkan saluran napas menyempit. Hal ini menyebabkan udara sulit untuk memasuki dan keluar dari paru-paru anak Anda, sehingga menyebabkan gejala asma.

Asma pada anak tidak berbeda dengan asma pada orang dewasa, namun terkadang asma pada anak menimbulkan gejala yang berbeda.

 

Penyebab

Penyebab pasti asma tidak diketahui. Menurut para ahli, asma dapat diturunkan dari keluarga. Namun, asma juga bisa disebabkan oleh banyak hal lain seperti faktor lingkungan, infeksi saluran napas, serta paparan lainnya seperti asap rokok dan serbuk bunga.

 

Faktor Risiko

Seorang anak akan lebih mungkin untuk terkena asma jika anak:

  • Berusia 5 sampai 17 tahun, atau mungkin usia lebih dini
  • Memiliki anggota keluarga dengan asma
  • Memiliki alergi makanan, eksim, atau alergi hidung
  • Sering terpapar asap rokok
  • Sering terpapar polusi udara
  • Memiliki gangguan kesehatan lainnya, seperti kelebihan berat badan

 

Jika Anda ingin mengetahui selengkapnya mengenai eksim, Anda dapat membacanya di sini: Eksim - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Gejala

Gejala dapat meliputi:

  • Batuk yang sering (saat siang hari, malam hari, atau keduanya). Batuk bertambah berat ketika anak Anda mengalami infeksi virus dan biasanya terjadi ketika anak tidur atau dicetuskan oleh olahraga atau udara dingin
  • Bunyi mengi atau ngik-ngik yang terdengar ketika anak membuang napas
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas ketika anak aktif
  • Dada terasa berat

Asma pada anak juga dapat menyebabkan:

  • Gangguan tidur akibat sesak napas, batuk, atau mengi
  • Serangan batuk atau mengi yang bertambah buruk dengan infeksi saluran napas atas atau flu
  • Pemulihan yang terhambat setelah terkena bronkitis atau infeksi pernapasan
  • Gangguan bernapas yang menghalangi anak untuk bermain atau berolahraga
  • Kelelahan, yang dapat disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk

Tanda dan gejala asma dapat bervariasi pada setiap anak, dan dapat memburuk atau membaik seiring berjalannya waktu. Anak Anda mungkin hanya mengalami satu tanda atau gejala, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh atau dada yang terasa penuh.

Menentukan bahwa gejala anak Anda disebabkan oleh asma dapat merupakan hal yang sulit. Mengi yang periodik atau jangka panjang dan gejala mirip asma lainnya dapat disebabkan oleh bronkitis infeksi atau gangguan pernapasan lainnya. Pastikan anak Anda menemui dokter untuk diagnosis pasti.

 

Baca Juga: Bronkitis - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Diagnosis

Asma dapat di diagnosis melalui anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Wawancara Medis

Wawancara yang dilakukan antar dokter dan pasien. Dokter akan bertanya mengenai:

  • Gejala yang Anda rasakan saat ini
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat imunisasi
  • Riwayat penyakit keluarga

 

Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik meliputi tekanan darah, laju pernapasan, denyut nadi dan suhu tubuh. Dokter juga akan memeriksa paru-paru untuk mendengar adanya bunyi atau mengi.

 

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang dapat membantu mendukung diagnosis asma. Untuk mendiagnosis asma, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan di bawah ini:

  • Spirometri. Spirometer adalah alat yang digunakan untuk memeriksan fungsi paru. Pemeriksaan ini umumnya dapat dimulai saat sekitar usia 5 tahun
  • Pemantauan aliran puncak (peak flow). Peak flow meter digunakan untuk mengukur jumlah udara yang dapat dihembuskan anak dari parunya. Pengukuran ini dapat membantu pada beberapa anak, terutama anak yang lebih besar
  • X-ray dada. Pemeriksaan diagnostik ini menggunakan paparan energi untuk membentuk gambaran jaringan dalam, tulang, dan organ pada film. Pemeriksaan ini dapat membantu menyingkirkan kondisi lainnya yang dapat mirip asma
  • Tes alergi. Tes alergi dapat membantu mengidentifikasi pencetus asma, namun bukan merupakan diagnostik untuk asma

 

Tata Laksana

Pengobatan akan bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan anak secara keseluruhan. Selain itu, tata laksana juga akan bergantung pada tingkat keparahan kondisi anak.

Dokter anak Anda dapat merujuk Anda ke dokter spesialis paru yang telah menjalani pelatihan khusus untuk penanganan asma. Terapi dari dokter akan berdasar pada tingkat keparahan gejala anak Anda dan seberapa baik kontrol asmanya. Terapi meliputi menemukan pencetus dan cara untuk menghindarinya serta pemberian obat-obatan.

Obat-obatan asma meliputi:

  • Obat-obatan untuk meredakan gejala dengan cepat:
    • Bronkodilator (agonis beta). Obat ini digunakan untuk meredakan asma yang cepat dan membantu membuka saluran napas yang menyempit. Obat ini dapat meredakan batuk, mengi, sesak napas, atau kesulitan bernapas. Obat asma yang paling sering digunakan, salbutamol, adalah suatu bronkodilator
    • Kombinasi inhaler yang berisi steroid hirup dan bronkodilator kerja panjang seperti formoterol. Terkadang, pada kasus spesifik, obat-obatan ini dapat juga digunakan untuk meredakan gejala dengan cepat
    • Steroid (bentuk minum atau disuntikkan). Obat ini terkadang diperlukan untuk terapi jangka pendek dari kekambuhan asma yang signifikan
  • Obat-obatan untuk membantu mengontrol dan mencegah gejala, serta mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kekambuhan.
    • Steroid hirup. Obat ini membantu penurunan peradangan pada saluran napas, mengurangi gejala asma dan tingkat keparahan saat kambuh. Obat ini dapat diberikan melalui inhaler atau nebulizer
    • Inhaler kombinasi dengan steroid dan bronkodilator kerja panjang. Obat ini mirip dengan steroid hirup, namun ditambah dengan bronkodilator kerja panjang
    • Antagonis muskarinik kerja panjang. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk anak dengan gejala yang tidak terkontrol dengan obat-obatan lini pertama. Obat ini menyasar reseptor lain pada paru untuk membantu membuka saluran napas
    • Anti-leukotrien. Obat ini merupakan antiperadangan, dan menyasar jalur spesifik yang terlibat dalam asma. Obat ini biasanya diminum
    • Agen biologis. Obat ini menyasar molekul spesifik yang terlibat dalam asma, termasuk molekul peradangan dan reseptor sel, untuk mengganggu jalur peradangan yang terlibat pada asma. Obat ini biasanya diberikan dengan suntikan
    • Imunoterapi. Imunoterapi yang ditergetkan pada alergen spesifik pada anak yang alergi pada alergen tersebut dapat berguna bagi beberapa pasien.

 

Baca Juga: Obat Formoterol - Cara Kerja, Kontraindikasi dan Efek Samping

 

Komplikasi

Asma yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan:

  • Serangan asma yang berat
  • Kerusakan pada saluran napas jangka panjang
  • Peningkatan waktu yang dihabiskan di rumah sakit atau unit gawat darurat
  • Tidak masuk sekolah atau absen dari aktivitas lainnya

 

Pencegahan

Asma tidak dapat dicegah sepenuhnya. Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko anak menderita asma. Langkah tersebut antara lain:

  • Menghindari asap rokok
  • Menghindari polusi udara

Pada kebanyakan anak, serangan asma dapat dicegah dengan:

  • Menghindari pencetus asma yang sudah diketahui
  • Mengontrol gejala dengan hati-hati
  • Mengonsumsi obat sesuai dengan instruksi dokter

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bawa anak Anda ke dokter jika Anda mencurigai anak menderita asma. Terapi dini akan membantu mengontrol gejala dan mungkin mencegah serangan asma.

Kunjungi dokter jika Anda menyadari adanya:

  • Batuk yang konstan, hilang timbul, atau tampaknya berkaitan dengan aktivitas fisik
  • Mengi atau suara seperti siulan ketika anak Anda menghembuskan napas
  • Sesak napas atau napas cepat
  • Gejala dada penuh atau berat
  • Episode berulang bronkitis atau pneumonia (infeksi paru)

 

Baca Juga: Pneumonia - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Pada kasus yang berat, Anda mungkin dapat melihat dada anak tertarik ke dalam ketika berusaha bernapas. Anak juga dapat mengalami peningkatan denyut jantung, berkeringat, dan nyeri dada.

Segera cari pertolongan medis jika anak Anda:

  • Tidak bisa mengucapkan 1 kalimat penuh secara langsung
  • Menggunakan otot perut untuk bernapas
  • Melebarkan lubang hidung saat menarik napas
  • Harus berusaha keras untuk bernapas sehingga perut tertarik ke dalam ketika menarik napas

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 09:13

Asthma in children (2022) Asthma in Children | Johns Hopkins Medicine. Available at: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/asthma/asthma-in-children (Accessed: December 14, 2022). 

Childhood asthma (2021) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-asthma/symptoms-causes/syc-20351507 (Accessed: December 14, 2022). 

 

Asthma in children (2018) Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention. Available at: https://www.cdc.gov/vitalsigns/childhood-asthma/index.html (Accessed: December 14, 2022).