Aterosklerosis

Kenali tanda dan gejala aterosklerosis

Bagikan :


Definisi

Aterosklerosis adalah sebuah kondisi terjadinya penumpukan plak pada bagian dalam dinding pembuluh darah arteri, yang menyebabkan pembuluh darah mengeras serta menyempit. Arteri disebut juga sebagai pembuluh darah nadi, berfungsi untuk menyalurkan darah dan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri yang sehat memiliki dinding yang elastis dan tidak seharusnya menjadi keras.

Plak-plak tersebut adalah zat lengket yang terdiri dari:

  • Lemak
  • Kolesterol
  • Kalsium
  • Fibrin (salah satu protein yang berperan dalam proses pembekuan darah)
  • Limbah sel lain pada dinding pembuluh darah

Semakin banyak plak-plak tersebut menempel pada pembuluh darah, ruang pembuluh darah arteri bisa semakin sempit. Akibatnya, aliran darah menjadi tersumbat dan sulit melewati pembuluh, hal ini bisa membuat dinding pembuluh darah mengeras. Plak tersebut juga bisa pecah dan menyebabkan bekuan darah.

Walaupun aterosklerosis sering dianggap sebagai salah satu permasalahan jantung, aterosklerosis dapat terjadi pada arteri manapun di tubuh. Meskipun serupa, penyebutan aterosklerosis seringkali tertukar dengan arteriosklerosis, suatu pengerasan dan penebalan pembuluh darah arteri. Penyebab dari pengerasan dinding arteri ada banyak, dan salah satunya adalah penumpukan plak yang dapat kita sebut sebagai aterosklerosis.

Pengerasan dinding pembuluh darah ini dapat menyebabkan berbagai masalah yang lebih kompleks. Penyempitan pembuluh darah dapat menghambat aliran darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Penyempitan tersebut juga bisa menyebabkan kematian jaringan atau infeksi pada bagian tubuh.

Selain itu, plak dalam jumlah sedikit bisa lepas dan terperangkap dalam bagian tubuh lain, kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada organ. Kemudian, bekuan darah dapat membentuk pembuluh darah arteri yang menyempit, dan berpindah ke bagian tubuh yang lain melalui pembuluh darah. Aterosklerosis sendiri dapat terbentuk sejak kecil dan memburuk seiring waktu bila tidak ada perbaikan gaya hidup.

 

Penyebab

Pembuluh arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, terdapat lapisan sel-sel tipis yang disebut sebagai endotel dan menjaga agar bagian dalam pembuluh darah arteri tetap fleksibel dan mulus. 

Tahap pertama terjadinya aterosklerosis adalah kerusakan pada lapisan endotel dari dinding pembuluh darah arteri. Kerusakan ini umumnya terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam waktu lama. Kerusakan tersebut bahkan bisa dimulai sejak kanak-kanak.

Kerusakan yang terjadi pada dinding pembuluh arteri akan membuat sel darah serta material lain untuk berkumpul di lokasi kerusakan. Seiring waktu, senyawa lain seperti lemak atau kolesterol juga bisa ikut menumpuk dan akhirnya membentuk plak. Bila ukuran plak tersebut menjadi besar atau semakin banyak, ruang pembuluh akan menjadi semakin sempit. Akibatnya, aliran darah akan sulit melewati pembuluh darah. Selain itu ketika plak semakin berkembang, plak tersebut dapat pecah sehingga menyebabkan permasalahan lain dalam tubuh. Aterosklerosis bisa membuat Anda memiliki risiko terhadap munculnya berbagai penyakit.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari aterosklerosis adalah sebagai berikut:

  • Kadar kolesterol atau lemak trigliserida dalam tubuh yang tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kebiasaan merokok.
  • Diabetes melitus.
  • Memiliki penyakit yang melibatkan peradangan di tubuh.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Kurangnya aktivitas fisik (gaya hidup sedenter).
  • Pola makan yang tidak sehat, tinggi lemak jenuh dan kurang serat.
  • Riwayat keluarga menderita penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah).
  • Usia 45 tahun untuk pria dan dan 55 tahun untuk wanita.

 

Gejala

Seringkali aterosklerosis tidak menyebabkan gejala apapun hingga Anda mencapai usia paruh baya atau lebih tua. Umumnya saat itu pembuluh darah sudah mengalami sumbatan yang signifikan, sekitar 60-70 persen. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mereka menderita aterosklerosis hingga mereka mengalami penyakit seperti serangan jantung atau stroke.

Gejala awal yang dapat mengindikasikan adanya penyumbatan pembuluh darah di antaranya:

  • Nyeri dada ketika beraktivitas dan hilang saat Anda beristirahat.
  • Kram pada kaki ketika sedang berjalan.
  • Transient Ischemic Attack (TIA), gejala seperti stroke yang terjadi dalam waktu singkat dan hilang dalam hitungan jam-hari.

Bila Anda mengalami sumbatan pembuluh darah mendadak, Anda dapat mengalami serangan jantung atau stroke. Gejala yang bisa diamati pada pasien stroke adalah kelemahan pada wajah dan anggota gerak. Pasien juga bisa mendadak sulit berbicara atau memahami perkataan orang lain secara tiba-tiba. Gangguan penglihatan, keseimbangan atau gangguan dalam berjalan juga dapat dialami. Pada salah satu jenis stroke, pasien dapat merasakan nyeri kepala yang datang secara tiba-tiba dan mendadak.

Sementara itu, gejala dari serangan jantung bisa meliputi:

  • Nyeri di dada, kedua lengan atau bahu
  • Rasa tidak nyaman di leher atau rahang
  • Mual atau muntah
  • Palpitasi atau peningkatan detak jantung
  • Kecemasan
  • Berkeringat
  • Kebingungan
  • Kelelahan
  • Kelemahan otot
  • Pusing berputar
  • Sesak napas
  • Pingsan

 

Diagnosis

Diagnosis dari aterosklerosis didapat dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Anamnesis atau wawancara antar dokter dan pasien dilakukan untuk menggali faktor risiko sehingga dapat membantu menegakkan diagnosis. Pertanyaan yang biasa ditanyakan dokter ketika menggali faktor risiko adalah keluhan utama, keluhan penyerta, sejak kapan keluhan tersebut muncul, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit pada keluarga, serta aktivitas fisik dan gaya hidupnya selama ini.

Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan keluhan yang dilaporkan oleh pasien atau yang tampak saat datang ke fasilitas kesehatan. Tanda-tanda vital yakni tekanan darah, laju napas, suhu tubuh, dan nadi akan diperiksa, untuk mengetahui apakah pasien dalam kondisi stabil atau tidak. Pemeriksaan fisik akan dilakukan secara menyeluruh dari kepala hingga kaki dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Dokter bisa melakukan pemeriksaan jantung, anggota gerak dan fungsi sarafnya.

Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan darah guna memeriksa kadar kolesterol dan trigliserida, kadar gula darah, dan kadar protein dalam darah.
  • Angiografi, x-ray bagian dada, CT scan untuk melihat adanya pengerasan dan penyempitan pada pembuluh darah.
  • Ekokardiografi atau USG jantung.
  • Elektrokardiografi atau EKG untuk melihat irama jantung dan letak sumbatan jantung.
  • Pemeriksaan Ankle/Brachial Index untuk membandingkan tekanan darah di tumit dengan tekanan di lengan untuk mengukur aliran darah di anggota gerak.

 

Tata Laksana

Tata laksana dari aterosklerosis dapat melibatkan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan prosedur operasi. Tujuan dari pengobatan adalah untuk:

  • Menurunkan risiko pembentukan bekuan darah.
  • Membantu anda untuk memilih makanan sehat untuk dimakan seperti gandum, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, buah dan sayur, daging putih seperti ikan dan ayam, serta penggunaan minyak seperti minyak zaitun dan minyak bunga matahari.
  • Mencegah komplikasi seperti serangan jantung dan stroke.
  • Menurunkan keparahan gejala.
  • Memperlambat pembentukan plak di pembuluh darah.
  • Membantu meningkatkan aliran darah dengan melebarkan pembuluh darah arteri.

Dokter juga dapat meresepkan beberapa obat untuk mengelola tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, pengencer darah, mengelola kadar gula darah, dan mencegah bekuan darah. Pada kasus yang lebih sulit, dokter dapat melakukan tindakan seperti angioplasti (prosedur untuk membuka pembuluh arteri yang tersumbat) dan operasi bypass (membuat jalur baru agar darah bisa mengalir di sekitar pembuluh yang tersumbat).

 

Komplikasi

Terdapat beberapa komplikasi dari aterosklerosis, antara lain:

  • Aneurisma atau pecahnya pembuluh darah besar.
  • Angina atau nyeri pada bagian dada yang hilang timbul dan diperparah dengan aktivitas fisik.
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Serangan jantung.
  • Penyakit arteri perifer.
  • Gangguan saraf seperti stroke.
  • Irama jantung yang tidak beraturan.

 

Pencegahan

Semua orang dapat menderita aterosklerosis, namun berikut cara untuk mengurangi risiko aterosklerosis antara lain dengan:

  • Makan makanan bergizi yang rendah lemak jenuh dan membatasi konsumsi garam dan gula.
  • Berolahraga rutin minimal 3-4 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit.
  • Menjaga indeks massa tubuh agar terhindar dari obesitas.
  • Tidak merokok.
  • Melakukan medical check up setiap tahunnya bila perlu.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah ke dokter bila Anda mengalami gejala diatas dan memiliki faktor risiko untuk aterosklerosis. Anda dapat mengunjungi dokter umum terlebih dahulu untuk melihat apakah Anda berisiko untuk terkena aterosklerosis.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 10:38

American Heart Association - What is Atherosclerosis? (2020). Retrieved 5 February 2023, from https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol/atherosclerosis.

Cleveland Clinic - Atherosclerosis: Arterial Disease. (2022). Retrieved 5 February 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16753-atherosclerosis-arterial-disease.

Mayo Clinic - Atherosclerosis (2022). Retrieved 5 February 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-causes/syc-20350569.

WebMD - Atherosclerosis. (2021). Retrieved 5 February 2023, from https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-atherosclerosis.