Bingung Puting

Bagikan :


Definisi

Bingung puting adalah ketika bayi kesulitan beralih dari menyusui melalui botol ke menyusui melalui payudara. Atau bayi menyusui langsung dari payudara namun dengan cara yang sama seperti saat menyusu dari botol.

Proses menyusui melibatkan gerakan mulut dan rahang yang terkoordinasi seperti pada mekanisme berikut:

  • Agar mulut bayi menempel dengan benar ke payudara, bayi harus membuka mulut dengan lebar sehingga puting dan sebagian besar bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Areola adalah area gelap di sekitar puting.
  • Bayi menggunakan lidah dan rahang bawah untuk menahan payudara di langit-langit mulut.
  • Gusi bayi menekan areola dan lidah bergerak berirama dari depan ke belakang untuk memerah atau mengeluarkan susu.
  • Bayi merapatkan bibir untuk melakukan gerakan menghisap.

Sementara, menyusu dari botol menggunakan teknik yang berbeda seperti di bawah ini:

  • ASI akan mengalir dari botol tanpa harus dihisap oleh bayi karena adanya gaya gravitasi.
  • Bayi tidak harus membuka mulut lebar atau merapatkan bibir dan melakukan gerakan menghisap.
  • Bayi tidak perlu menghisap dot botol dan tidak perlu melakukan gerakan memerah susu dari depan ke belakang menggunakan lidah.
  • Bayi hanya menghisap menggunakan bibir atau gusi pada puting karet botol.
  • Jika susu mengalir terlalu cepat dari botol, bayi dapat menghentikannya dengan menjulurkan lidahnya ke atas dan ke depan.

 

Penyebab

Beberapa bayi dapat lebih rentan mengalami kebingungan puting. Selain itu, hal-hal tertentu dapat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami kebingungan puting. Secara umum, jika bayi diberi botol atau dot terlalu dini, ada kemungkinan mereka akan memiliki pola menghisap yang salah saat menyusui melalui payudara.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko bingung puting dapat berasal dari ibu maupun bayi. Faktor yang berasal dari ibu antara lain:

  • Variasi bentuk puting, seperti puting rata atau puting terbenam ke dalam
  • Produksi ASI yang sedikit
  • Terdapat masalah kesehatan pada payudara atau masalah kesehatan lain pada ibu sehingga tidak dapat menyusui bayi
  • Ibu yang kembali kerja lalu memberikan dot botol terlalu dini

Faktor risiko dari bayi antara lain:

  • Bayi prematur
  • Bayi dengan berat lahir rendah
  • Bayi baru lahir dengan hipoglikemia, yaitu kadar gula darah rendah

 

Gejala

Jika bayi menyusui melalui payudara menggunakan cara yang sama seperti saat menyusu dari botol, bayi akan menunjukan tanda berikut:

  • Menjulurkan lidah ke atas saat menghisap, sehingga dapat mendorong puting keluar dari mulutnya
  • Tidak bisa membuka mulut dengan cukup lebar saat menyusu sehingga hanya sedikit ASI yang keluar dari payudara serta puting ibu dapat terasa sakit
  • Bayi dapat merasa frustasi karena ASI tidak langsung keluar. Butuh satu atau dua menit gerakan menghisap untuk merangsang refleks keluarnya ASI
  • Bayi dapat menangis saat menyusui karena merasa frustasi

Sementara, ibu dapat merasakan gejala berikut:

  • Pengosongan payudara yang tidak teratur karena bayi kesulitan menghisap, dapat mengurangi produksi ASI ibu
  • Dapat terjadi pembengkakan payudara karena ASI tidak terhisap dengan baik sehingga menumpuk di dalam payudara

 

Diagnosis

Kondisi bingung puting dapat diketahui secara langsung melalui wawancara dengan ibu mengenai perilaku menyusu bayi atau dengan melihat proses menyusui secara langsung. Jika bayi menunjukan gejala bingung puting seperti yang sudah disebutkan di atas, ibu dapat mulai mencoba beberapa langkah penanganan untuk mencegah kondisi kebingungan puting yang lebih parah dan timbulnya komplikasi. 

 

Tata laksana

Bagaimana jika bayi menolak menyusui melalui payudara?

Pada kasus bayi yang lebih senang menyusu melalui botol, tetap pertahankan produksi ASI ibu dengan memompa payudara secara teratur saat ibu tidak sedang bersama bayi. Saat bersama bayi, luangkan waktu untuk tetap menyusui. Disarankan untuk menyusui lebih sering saat ibu berada di rumah bersama bayi dan menyimpan susu di dalam botol saat ibu pergi.

Bagaimana jika bayi menolak menyusui melalui botol?

Bayi juga dapat mengalami kesulitan menyusui melalui botol. Jika bayi menolak menyusui melalui botol, ibu dapat mencoba langkah-langkah berikut.

  • Minta bantuan suami atau pengasuh bayi lainya untuk memberikan susu botol pada bayi. Perhatikan apakah bayi mau menyusu melalui botol atau tidak
  • Buat sesi yang menyenangkan saat memberikan susu melalui botol. Jangan memaksa bayi dan jaga agar suasana hatinya tetap tenang dan senang. Lakukan hal-hal yang sama seperti saat menyusui melalui payudara, seperti memberikan banyak pelukan dan kontak mata dengan bayi. Jika bayi tampak stres, beristirahatlah sesaat
  • Ibu juga dapat mencoba berbagai jenis puting botol. Cari puting botol yang dapat mengeluarkan susu dengan cukup agar bayi tertarik untuk menyusu

Setelah bayi terpapar botol dan memahami bahwa itu adalah bentuk lain dari metode pemberian susu, tidak lama bagi bayi akan memahami perbedaan puting payudara dan dot botol.

 

Komplikasi

Kebingungan puting dapat memengaruhi hubungan menyusui antara ibu dan bayi. Masalah lain yang dapat timbul karena kebingungan puting antara lain:

Masalah Perlekatan

Bayi dengan kebingungan puting akan sering mengalami kesulitan menempelkan mulutnya dengan benar ke payudara. Saat bayi menyusu, bayi akan terbiasa dengan bentuk payudara ibu. Misalnya, jika ibu memiliki puting yang rata atau terbenam ke dalam lalu ibu memberi susu botol terlalu dini, bayi akan menemukan bahwa menempelkan mulut pada botol dengan puting yang menonjol lebih mudah daripada menempel pada payudara.

Aliran susu dari dot botol juga lebih kencang dibandingkan dari payudara. Sehingga, peralihan metode menyusui dari botol ke payudara setelah bayi terbiasa dengan menyusu dari botol yang lebih mudah akan membuat bayi cenderung frustasi. 

Masalah Menghisap

Bayi yang bingung puting mungkin juga mempelajari pola menghisap yang salah karena terbiasa minum melalui dot botol. Hal ini dapat menyebabkan masalah bagi ibu seperti luka pada puting dan menurunnya produksi ASI. Saat bayi minum melalui dot botol, mulut bayi tidak harus menempel pada puting botol dengan cara yang sama dengan menempel pada payudara. Mulut bayi dapat dengan lembut menempel ke botol, sedangkan mereka harus membuka mulut dengan lebar saat menempel ke payudara. Ibu dapat mengalami luka pada puting jika perlekatan mulut bayi ke payudara tidak benar. Produksi ASI ibu juga akan terganggu karena saluran ASI di dalam payudara tidak rutin mengeluarkan ASI akibat tidak dihisap dengan baik.

Menolak Menyusui

Ibu terkadang khawatir jika bayinya tidak mendapatkan cukup ASI pada beberapa hari pertama setelah lahir. Ibu akan menawarkan ASI melalui botol agar bayi mau menyusu. Bayi mungkin tampak minum dengan puas, namun mereka dapat minum susu dengan jumlah berlebih dari yang mereka butuhkan.

Pada hari pertama setelah lahir, perut bayi berukuran sebesar kelereng. Memberi bayi susu botol berlebihan akan meregangkan perut bayi secara tidak normal. Setelah diberi dot botol, jika bayi kembali ke payudara untuk menyusu berikutnya, ibu dapat merasa cemas karena menyadari bahwa bayi tidak mendapatkan susu sebanyak yang mereka dapatkan melalui botol. Biasanya, saat inilah bayi mulai menolak untuk disusui melalui payudara

Masalah pada payudara

Dapat terjadi pembengkakan payudara karena ASI tidak terhisap dengan baik dan pengosongan payudara terganggu. ASI yang menumpuk di dalam payudara akan menyumbat saluran ASI. Jika pembengkakan tidak segera teratasi, dapat timbul peradangan atau bahkan infeksi payudara. Infeksi terjadi jika ada kontaminasi kuman, seperti melalui luka pada puting. Peradangan pada payudara disebut dengan mastitis.

 

Pencegahan

Cara terbaik untuk menghindari kebingungan puting adalah menunggu waktu yang tepat untuk memperkenalkan botol pada bayi, yaitu saat menyusui melalui payudara sudah optimal. Hal ini biasanya memerlukan waktu antara empat sampai enam minggu. Anda dapat memperkenalkan dot sedikit lebih cepat, namun lebih baik menunggu hingga produksi ASI Anda cukup dan berat bayi stabil, yaitu setelah usia 3 minggu.

Jika bayi kesulitan menyusu kembali setelah diperkenalkan dengan botol, Anda dapat melakukan tips berikut:

  • Tetaplah menyusui selama Anda bisa. Jika Anda sedang tidak bisa menyusui secara langsung, cobalah untuk membatasi penggunaan botol dot
  • Pastikan untuk melakukan teknik menyusui yang baik sehingga Anda dan bayi merasa nyaman
  • Jika bayi tampak frustasi karena ASI tidak keluar, lakukan sedikit pompa payudara untuk merangsang produksi ASI sebelum Anda menyusui
  • Jangan menunggu sampai bayi lapar untuk menyusu. Cobalah mengatur waktu menyusu agar Anda dan bayi merasa nyaman serta bayi dapat menyesuaikan kembali menyusu melalui payudara

 

Kapan harus ke dokter? 

Jika bayi menunjukan gejala bingung puting seperti yang sudah disebutkan di atas, ibu dapat mencoba beberapa langkah penanganan yang telah dijelaskan. Namun jika bingung puting tidak kunjung teratasi atau mulai timbul komplikasi seperti luka dan pembengkakan payudara, ibu perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah kondisi yang lebih berat.

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 19:55

Does giving your baby a bottle cause nipple confusion?. (2018). Retrieved 1 February 2022, from https://www.healthline.com/health/parenting/nipple-confusion#takeaway

Segal D. (2021). Retrieved 1 February 2022, from https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-about-nipple-confusion

Kotlen M. (2020). Breastfeeding and nipple confusion. Retrieved 1 February 2022, from https://www.verywellfamily.com/nipple-confusion-431932#toc-causes

Cavalcante VO, Sousa ML, and Pereira CS. (2021). Consequences of using artificial nipples in exclusive breastfeeding: an integrative review. Aquichan. 2021;21(3):e2132. DOI: https://doi.org/10.5294/aqui.2021.21.3.2.