Chloasma

Chloasma
Credit: Medicine Net. Gambaran bercak-bercak kecoklatan pada wajah Ibu hamil.

Bagikan :


Definisi

Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang penting bagi manusia. Kulit manusia berfungsi untuk melindungi manusia dari paparan bahaya fisik, kimia mau pun biologi. Terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan terluar kulit disebut sebagai epidermis, pada bagian tengah disebut sebagai lapisan dermis, dan lapisan terdalam kulit disebut sebagai hypodermis.

Kulit yang terawat dapat menunjang penampilan seseorang. Saat seorang perempuan sedang hamil, akan terjadi banyak perubahan pada tubuhnya, tanpa terkecuali pada kulit. Pertambahan jumlah zat warna pada kulit selama kehamilan dan membuat kulit Anda semakin gelap merupakan hal yang cukup lumrah ditemukan pada wanita hamil. Kondisi ini disebut sebagai hiperpigmetasi saat hamil atau chloasma (mask of pregnancy). Secara terminologi, hiperpigmentasi saat hamil didefinisikan sebagai suatu gangguan pada kulit yang menyebabkan melanosit atau sel yang memproduksi zat warna kulit memproduksi zat warna secara berlebihan.

Pada kondisi hiperpigmentasi saat hamil, Anda mungkin akan menyadari semakin gelapnya warna kulit pada beberapa bagian tubuh Anda, seperti pada area bagian di sekitar puting susu atau areola, ketiak, atau di sekitar alat kelamin.

Selain itu, Anda mungkin juga menyadari munculnya garis yang memanjang dari daerah kemaluan menuju ke atas perut. Garis ini seolah membagi perut menjadi dua bagian. Penggelapan warna kulit juga dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada 90 persen wanita hamil di seluruh dunia, terutama pada wanita hamil dengan tipe kulit tertentu.

Pada bagian wajah tak jarang turut muncul bercak-bercak berwarna gelap saat hamil. Kondisi ini disebut sebagai melasma. Melasma muncul sebagai area pigmentasi yang tidak teratur dan berbatas tegas pada bagian dahi, pelipis, atau di bagian wajah bagian tengah.

Hiperpigmentasi saat hamil pada umumnya muncul pada usia kehamilan trimester kedua atau ketiga. Kondisi ini tidak mempengaruhi perkembangan janin selama fase kehamilan. Hiperpigmentasi saat hamil secara umum tidak mengalami perburukan kondisi setelah Anda melahirkan. Kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya meskipun tidak diobati. Namun, chloasma membutuhkan waktu yang cukup lama hingga beberapa bulan untuk dapat benar-benar menghilang.

 

Penyebab

Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon pada tubuh wanita hamil. Pada wanita hamil, terjadi peningkatan jumlah hormon estrogen dan progesterone. Kedua hormon ini dibutuhkan tubuh selama fase kehamilan. Kedua hormon ini kemudian menjadi pemicu utama terjadinya hiperpigmentasi saat fase kehamilan.

Selain karena hormon, terdapat beberapa penyebab lain yang dapat menimbulkan munculnya hiperpigmentasi saat hamil, yaitu paparan sinar matahari, penggunaan beberapa jenis produk skin care, dan genetik.

 

Faktor Risiko

Umumnya, chloasma muncul pada usia kehamilan trimester kedua atau ketiga. Namun, terdapat beberapa variasi faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penggelapan warna kulit selama fase kehamilan. Warna kulit Anda dapat mempengaruhi kondisi ini. Paparan sinar matahari selama fase kehamilan, penggunaan beberapa jenis produk skin care serta adanya pengaruh genetik.

 

Gejala

Gejala utama yang muncul pada chloasma berupa semakin gelapnya warna kulit pada wajah. Anda mungkin akan menyadari bahwa jumlah bercak berwarna gelap di dahi, pipi, dagu, atau di area sekitar mulut. Daerah-daerah tersebut dapat menjadi semakin gelap jika Anda sering terpapar sinar matahari selama masa kehamilan.

Selain itu, Anda mungkin akan menyadari semakin gelapnya warna kulit pada beberapa bagian tubuh Anda, seperti pada area bagian di sekitar puting susu atau areola, ketiak, atau di sekitar alat kelamin. Muncul garis yang memanjang dari daerah kemaluan menuju ke atas perut. Garis ini seolah membagi perut menjadi dua bagian. Garis ini disebut sebagai linea nigra. Lebih lanjut, penggelapan warna kulit pada wanita hamil juga dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh.

Pada umumnya, chloasma tidak menimbulkan gejala lain. Jika Anda merasakan adanya nyeri, rasa gatal, iritasi yang berat, atau rasa sakit pada bercak, kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya penyakit lain.

 

Diagnosis

Dokter akan menanyakan terkait keluhan yang Anda rasakan. Kondisi ini cenderung tidak menimbulkan gejala selain adanya bercak berwarna gelap di beberapa area tubuh selama masa kehamilan. Namun, kondisi ini sangat menganggu kosmetika penderitanya sehingga seringkali berdampak pada psikologis.

Pada pemeriksaan fisik, dokter Anda akan menemukan adanya penggelapan warna kulit pada beberapa bagian tertentu, seperti pada wajah, area di sekitar puting susu, ketiak, sekitar alat kelamin, atau terlihat garis dari alat kelamin menuju ke perut bagian atas.

Untuk menegakan diagnosis, dokter Anda akan menggunakan wood’s lamp sebagai pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati bercak di bawah sinar lampu wood. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter Anda untuk menegakkan diagnosis secara akurat dalam membedakan kondisi kulit yang muncul pada Anda disebabkan oleh bakteri, jamur, atau hal yang mungkin mengkhawatirkan.

Selain pemeriksaan dengan menggunakan wood’s lamp, dokter Anda mungkin melakukan pemeriksaan biopsi untuk menegakkan diagnosis jika terdapat indikasi adanya penyakit tertentu.

 

Tata Laksana

Komunikasikan dengan dokter Anda cara mengatasi chloasma. Beberapa ahli tidak merekomendasikan pengobatan hiperpigmentasi selama masa kehamilan karena kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dan beberapa metode pengobatan cenderung tidak aman untuk dilakukan pada saat hamil.

Cara terbaik untuk mengobati chloasma yaitu dengan pencegahan dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Konsumsi asam folat dapat membantu untuk mengurangi pembentukan chloasma. Asam folat bisa didapatkan melalui makanan, seperti sayur-sayuran hijau, jeruk, dan roti gandum utuh.

Jika dibutuhkan, dokter Anda akan memberikan formulasi pengobatan untuk mengurangi hiperpigmentasi yang Anda alami. Pengobatan tersebut dapat berupa pemberian obat berbentuk krim yang dioleskan pada area-area yang mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap, pemberian obat minum, dan teknik prosedural.

 

Komplikasi

Hiperpigmentasi saat hamil tidak menimbulkan gangguan fisik yang serius. Namun, kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan mental Anda. Jika Anda merasa kondisi kulit yang Anda rasakan saat ini membuat Anda merasa stress atau malu, Anda dapat menutupi bercak tersebut dengan menggunakan make up. Hal ini dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri. Pilihlah warna yang sesuai dengan warna kulitmu sehingga bercak dapat ditutupi dengan baik. Lakukan tindakan pencegahan untuk mencegah perburukan hiperpigmentasi selama kehamilan.

 

Pencegahan

Paparan sinar matahari dapat memicu terjadinya chloasma. Sebagai tindakan pencegahan, hindari paparan cahaya matahari secara langsung dalam jangka waktu yang lama. Batasi waktu Anda saat berjemur di bawah sinar matahari, gunakan pelindung seperti payung, kacamata hitam, dan topi. Gunakan sunscreen saat berada di bawah sinar matahari. Pilih sunscreen dengan SPF 30+.

Jika Anda berolahraga, hindari berolahraga pada siang hari karena matahari sedang panas-panasnya. Lebih baik berolahraga di pagi hari atau di sore hari ketika matahari tidak begitu panas.

Penggunaan beberapa jenis skin care juga dapat menyebabkan terjadinya chloasma. Pilih dan gunakan produk skin care dengan label noncomedogenic, sensitive, fragrance-free, atau dermatologist approved bisa jadi salah satu cara utuk mencegah terjadinya chloasma.

 

Kapan Harus Ke Dokter?

Anda dapat pergi ke dokter jika Anda merasa tidak nyaman, malu, atau stres dengan kondisi hiperpigmentasi saat hamil yang sedang Anda alami.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya, cek di sini ya!

 

 

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 01:28