Definisi
Fraktur iga adalah patah tulang yang terjadi pada tulang iga atau tulang rusuk. Tulang iga adalah struktur yang melindungi organ dada, terutama jantung dan paru. Struktur tulang ini terdiri dari 12 tulang pada setiap bagian sisi dada. Karena bertugas sebagai pelindung organ vital seperti jantung dan paru, iga menjadi struktur yang rawan terkena cedera. Tulang rusuk rentan patah ketika terjadi kecelakaan, terkena benturan atau tekanan yang cukup besar pada dada.
Tulang iga dapat patah satu per satu atau secara bersamaan. Fraktur iga paling sering terjadi pada tulang rusuk bagian tengah. Umumnya pada kasus patah tulang iga yang tidak tergolong berat, tulang dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 1 hingga 2 bulan. Namun karena tulang iga berdekatan dengan organ-organ vital, perlu diperhatikan bila tepi tulang yang patah merusak organ jantung, paru, atau pembuluh darah besar.
Bila kondisi ini terlambat untuk dideteksi, fraktur iga dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius. Diperlukan tata laksana secara menyeluruh untuk mengenali, mendiagnosis, dan mengobati fraktur iga.
Penyebab
Fraktur iga bisa disebabkan oleh kasus cedera atau non-cedera. Umumnya fraktur iga terjadi karena trauma tumpul atau tajam pada dada. Tulang iga yang berada di tengah, yaitu tulang keempat sampai 10 umumnya yang paling rentan patah. Kasus-kasus trauma tajam atau tumpul pada dada yang bisa menyebabkan patah tulang iga adalah:
- Kecelakaan lalu lintas.
- Terkena pukulan pada bagian dada.
- Olahraga tertentu seperti sepak bola atau bola hoki.
- Gerakan berulang pada bagian atas tubuh yang menimbulkan mikrotrauma seperti berenang, mendayung, mengayunkan stik golf.
- Batuk berulang dan terlalu keras, terutama pada penderita osteoporosis.
- Terjatuh pada permukaan yang keras.
- Mendapat tindakan resusitasi jantung paru.
Selain itu, penyakit-penyakit yang bisa membuat seseorang mengalami fraktur iga antara lain:
- Kanker yang sudah menyebar dari organ lain ke tulang.
- Osteosarkoma atau kanker tulang.
- Penyakit paru yang membuat penderita sering batuk berat.
Faktor Risiko
Anak-anak memiliki tulang iga yang lebih elastis dibandingkan dengan orang dewasa, sehingga anak memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk menderita fraktur iga.
Faktor risiko dari fraktur iga adalah sebagai berikut:
- Usia lanjut di atas 65 tahun umumnya rentan jatuh.
- Atlet yang bermain dalam olahraga penuh kontak seperti sepak bola.
- Memiliki kepadatan tulang yang rendah (osteoporosis).
- Menderita kanker pada tulang iga.
- Memiliki penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau menderita batuk yang berkepanjangan.
- Jenis kelamin laki-laki.
- Kebiasaan merokok.
Gejala
Tidak semua kasus dari fraktur iga terlihat dari luar dengan mata telanjang, namun berikut adalah keluhan umum yang dapat timbul pada penderita fraktur iga, antara lain:
- Terdapat nyeri pada bagian dada. Nyeri bisa timbul atau memberat ketika:
- Menarik napas dalam.
- Meregangkan tubuh.
- Menekuk tubuh.
- Batuk.
- Terlihat sulit menarik napas penuh karena nyeri.
- Bentuk dinding dada tampak sedikit berubah.
- Pembengkakan atau memar pada sekitar tulang iga yang patah.
- Terdapat memar pada kulit di sekitar tulang iga yang patah.
Pada kondisi yang berat, misalnya kondisi pasien disertai dengan perdarahan atau keadaan gawat darurat lainnya, pasien bisa merasa nyeri kepala, pusing, lelah, sesak napas sampai penurunan kesadaran.
Diagnosis
Bila pasien dalam keadaan stabil dan memungkinkan untuk dilakukan sesi tanya jawab, dokter umumnya akan menanyakan:
- Keluhan utama pasien.
- Keluhan penyerta bila ada.
- Bagaimana mekanisme cedera sebelumnya bila ada.
- Riwayat pengobatan yang sedang dijalani.
- Riwayat penyakit terdahulu.
- Riwayat penyakit di keluarga.
Namun, bila pasien datang ke fasilitas kesehatan dalam keadaan tidak stabil, maka dokter akan menstabilkan kondisi pasien terlebih dahulu. Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital pasien lalu memeriksa seluruh tubuh pasien. Pada bagian dada, dokter akan melihat apakah ada perubahan bentuk dinding dada, luka atau memar yang terlihat dari bagian luar. Terkadang ketika bagian tulang yang patah ditekan bisa terdengar bunyi krepitasi atau seperti retakan. Dokter juga akan melihat pergerakan dada pasien selama bernapas dan mendengar suara parunya dengan stetoskop.
Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Elektrokardiogram (EKG) atau rekam jantung untuk melihat apakah terdapat gangguan pada jantung.
- Pencitraan rontgen dengan sinar x untuk membantu melihat bagian tulang iga mana yang rusak.
- Pemeriksaan darah untuk memeriksa bila terjadi kehilangan darah, melihat penanda infeksi atau kekurangan caira bila sebelumnya ada riwayat cedera.
- Pencitraan lain seperti CT scan, MRI, dan bone scan bila fasilitas tersebut tersedia dan dirasa perlu.
Tata Laksana
Tata laksana dari fraktur iga akan bergantung dengan beberapa hal, yakni jumlah tulang yang patah, banyaknya patahan tulang dalam satu tulang, dampaknya pada fungsi pernapasan, posisi bagian patahan tulang antara satu dengan lainnya, serta kondisi pasien saat itu.
Bila kondisi pasien tidak stabil, maka dokter akan berusaha menstabilkan keadaan pasien terlebih dahulu dengan memeriksa kesadaran, memberikan oksigen, memasang infus, dan melakukan tata laksana umum pada penanganan pasien trauma. Prosedur stabilisasi operasi bisa menjadi pilihan pada fraktur iga yang berat, ada perubahan bentuk dinding dada, sampai gagal napas.
Namun bila kondisi pasien dan patahan fraktur yang ditemukan tidak parah, biasanya fraktur akan sembuh sendiri dalam kurun waktu 1 hingga 2 bulan. Umumnya dokter akan memberikan obat antinyeri, menyarankan pasien untuk beristirahat, dan menggunakan kompres es pada bagian yang memar untuk mengurangi rasa nyeri. Pasian juga disarankan untuk berlatih mengambil napas yang pelan dan dalam untuk membantu mengurangi risiko terkena infeksi paru, dan mencoba tidur dalam posisi tegak untuk beberapa waktu.
Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada penderita fraktur iga, di antaranya adalah:
- Gagal napas, gangguan pernapasan yang dapat disebabkan akibat terganggunya kerja paru dan jantung akibar fraktur iga.
- Pneumotoraks, dinding dada sebagian besar terisi oleh udara.
- Pneumonia, infeksi pada paru yang dapat terjadi bila fraktur menyebabkan kesulitan bernapas, sehingga terdapat penumpukan lendir atau dahak di paru-paru.
- Hemotoraks, dinding dada sebagian besar terisi oleh darah.
- Cedera pembuluh darah aorta, pembuluh darah besar ini berperan penting untuk membantu memompa darah ke seluruh tubuh. Bila terjadi cedera pada aorta dan tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan kematian.
- Atelektasis, kondisi di mana kantung di dalam paru mengempis dan tidak dapat terisi oleh udara.
- Kerusakan pada organ perut, patahan tulang iga dapat melukai struktur perut yang berada dibawah dada seperti hati, dan limpa.
Pencegahan
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami fraktur iga, yakni:
- Menggunakan alat pelindung diri saat berolahraga, sabuk pengaman atau helm selama berkendara agar terhindar dari cedera.
- Menguatkan tulang dengan mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D.
- Menghindari rokok dan alkohol serta menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan gizi seimbang.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus ke dokter bila merasakan keluhan seperti berikut:
- Mengalami cedera pada area dada.
- Nyeri pada area tulang rusuk yang tidak membaik dalam waktu 2 minggu.
- Terdapat perdarahan tanpa henti setelah cedera.
- Merasa menggigil dan demam tinggi.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
MayoClinic - Broken Ribs (2021). Retrieved 19 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/broken-ribs/symptoms-causes/syc-20350763
VeryWell Health - The Differences Between Bruised, Broken, and Fractured Ribs (2022). Retrieved 19 August 2022, from https://www.verywellhealth.com/bruised-broken-or-fractured-ribs-4582241
WebMD - Do I have a Broken Rib?. (2020). Retrieved 19 August 2022, from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/do-i-have-a-broken-rib
Mount Sinai. Rib Fracture - Aftercare. Retrieved 19 August 2022, from https://www.mountsinai.org/health-library/selfcare-instructions/rib-fracture-aftercare
Kuo, K., Kim, AM. (2017). Rib Fracture. Retrieved 19 August 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541020/#.