Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang merupakan sekelompok penyakit paru yang membuat sulit bernapas dan dapat memburuk dari waktu ke waktu. Bronkitis kronis adalah jenis lain dari PPOK, di mana kebanyakan orang yang mengalami bronkitis kronis juga mengalami emfisema dengan derajat keparahan berbeda-beda.
Pada penderita emfisema, kantung udara di paru (alveoli) melemah dan pecah, sehingga menciptakan kerusakan berupa ruang udara yang lebih besar. Saat Anda bernapas dengan kondisi alveoli yang rusak dan tidak berfungsi dengan baik, maka udara lama akan terperangkap sehingga tidak ada ruang bagi udara segar yang kaya oksigen untuk masuk.
Gejala emfisema
Gejala emfisema yang dirasakan satu orang dengan yang lain bisa jadi berbeda. Terutama penyakit ini merupakan jenis penyakit kronis yang berkembang dari waktu ke waktu, sehingga terkadang ada orang yang mengalami gejala, ada pula yang baru menyadari setelah kondisinya memburuk. Sampai saat itu, satu-satunya gejala yang mungkin berkembang secara bertahap adalah sesak napas dan kelelahan.
Gejala awal emfisema, di antaranya:
- Batuk
- Napas cepat
- Sesak napas yang memburuk saat beraktivitas
- Produksi dahak meningkat
- Mengi
Gejala lain yang menyertai, di antaranya:
- Kecemasan
- Depresi
- Kelelahan ekstrem
- Masalah jantung
- Kerusakan pada saluran suara
- Gangguan tidur
- Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
Penyebab dan faktor risiko
Emfisema umumnya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap iritan yang merusak paru dan saluran udara. Asap rokok, asap tembakau, polusi udara, debu kimia di tempat lingkungan kerja adalah penyebab utama emfisema.
Kondisi genetik yang disebut defisiensi antitripsin alfa-1 juga mungkin berperan dalam menyebabkan emfisema, namun kasusnya jarang dilaporkan.
Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda mengembangkan emfisema, di antaranya:
Kebiasaan merokok
Selain terpapar asap rokok, kebiasaan merokok apa pun jenis rokok nya, dapat meningkatkan risiko emfisema.
Usia
Kerusakan paru pada emfisema tidak terjadi begitu saja. Gejalanya mungkin baru terlihat ketika usia Anda memasuki 40-60 tahun.
Perokok pasif
Apabila Anda berada di lingkungan perokok dan menjadi perokok pasif, maka risiko Anda mengalami emfisema juga tinggi.
Paparan debu atau zat kimia lainnya
Ketika Anda bekerja di lingkungan pabrik kayu, pertambangan, kapas, Anda lebih mungkin berisiko mengembangkan emfisema bahkan lebih besar dari kebiasaan merokok. Asap dari bahan kimia tertentu, serta debu dari biji-bijian dapat menyebabkan emfisema.
Polusi udara
Tinggal di perkotaan di mana tingkat polusi udaranya cukup tinggi akan meningkatkan risiko emfisema. Inilah mengapa sangat penting untuk tetap menggunakan masker selama bepergian di jalan.
Apa bahayanya emfisema yang tidak mendapat pengobatan?
Membiarkan emfisema dan gejalanya berkembang dan memburuk dapat menyebabkan komplikasi kesehatan di antaranya:
Pneumotoraks
Adalah kondisi di mana fungsi paru sudah sangat terganggu sehingga mengalami kolaps dan mengancam jiwa. Kondisi ini jarang terjadi, namun sangat serius dan berbahaya.
Gangguan jantung
Emfisema yang dibiarkan berkembang dapat meningkatkan tekanan di arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut cor pulmonale, di mana bagian dari jantung mengembang dan melemah.
Adanya lubang besar pada paru
Beberapa orang dengan emfisema mengembangkan ruang kosong di paru-paru yang disebut bula. Lubang tersebut bisa sebesar setengah paru. Bila jumlah ruang yang tersedia untuk udara semakin kecil, dan lubang semakin membesar maka dapat menyebabkan pneumotoraks.
Apabila Anda berisiko tinggi terhadap paparan asap rokok, perokok aktif, atau bekerja di lingkungan pabrik dengan paparan asap dan bahan kimia yang tinggi serta sering merasakan sesak napas dan kekelahan, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis serta pengobatan yang tepat.
- dr Ayu Munawaroh, MKK