Hipotermia

Bagikan :


Definisi

Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh yang sangat rendah. Kondisi ini berbahaya yang terjadi ketika seseorang terpapar suhu yang sangat dingin. Pada kondisi sebaliknya, hipertermia merupakan kondisi dimana suhu tubuh menjadi sangat tinggi atau kepanasan.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hipertermia, Anda dapat membacanya di sini: Hipertermia - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

 

Penyebab

Hipotermia disebabkan oleh paparan berkepanjangan terhadap suhu yang sangat dingin. Ketika terpapar suhu dingin, tubuh Anda akan mulai melepaskan panas lebih cepat daripada yang diproduksi. Paparan berkepanjangan pada akhirnya akan menghabiskan cadangan energi tubuh, yang akan menyebabkan penurunan suhu tubuh.

Suhu tubuh yang terlalu rendah akan mempengaruhi kerja otak, sehingga menyebabkan penderitanya tidak dapat berpikir jernih atau bergerak dengan baik. Hal ini membuat hipotermia sangat berbahaya, karena seseorang tidak dapat memahami apa yang sedang terjadi dan tidak dapat melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

Meskipun hipotermia paling sering terjadi pada suhu yang sangat dingin, namun kondisi ini tetap dapat terjadi pada suhu yang lebih sejuk (di atas 4 derajat Celcius) jika seseorang kedinginan akibat hujan, keringat, atau berendam dalam air dingin.

 

Faktor Risiko

Kelompok orang yang lebih rentan terkena hipotermia meliputi:

  • Orang lanjut usia dengan asupan makanan yang kurang, pakaian yang kurang tebal untuk suhu sekitar, atau pemanas ruangan yang tidak memadai pada saat musim dingin
  • Bayi yang tidur pada kamar yang dingin
  • Orang yang berada di luar ruangan dalam jangka waktu lama, seperti tuna wisma, pendaki, pemburu, dan lain-lain
  • Orang yang mengonsumsi alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang

 

Gejala

Tanda dan gejala hipotermia pada orang dewasa meliputi:

  • Menggigil
  • Merasa kelelahan
  • Bingung
  • Gerakan tangan involunter
  • Gangguan memori
  • Bicara tidak jelas
  • Cenderung tidur sulit dibangunkan

Tanda dan gejala hipotermia pada bayi adalah:

  • Kulit yang merah terang dan dingin
  • Energi sangat rendah sehingga bayi terlihat lemas dan tidak aktif

 

Diagnosis

Diagnosis hipotermia ditegakkan melalui pemeriksaan anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.

Wawancara Medis

Pada wawancara medis, dokter akan bertanya mengenai gejala Anda, riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluarga.

 

Pemeriksaan Fisik

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu pengukuran tekanan darah, laju pernapasan, denyut nadi, dan suhu tubuh.

 

Pemeriksaan Penunjang

Setelah bertanya dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter dapat menyarankan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan darah atau urine. Pemeriksaan darah juga dapat membantu mengkonfirmasi hipotermia dan tingkat keparahannya.

Pada gejala yang ringan, diagnosis lebih sulit untuk ditegakkan.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pemeriksaan urine, Anda dapat membacanya di sini: Urine Lengkap - Indikasi, Kontraindikasi, Hasil dan Saran

 

Tata Laksana

Bergantung pada tingkat keparahan hipotermia, pertolongan medis untuk hipotermia dapat meliputi salah satu cara di bawah ini untuk meningkatkan suhu tubuh, antara lain

  • Penghangatan pasif. Untuk hipotermia ringan, cukup untuk memberikan selimut hangat dan cairan atau minuman hangat
  • Penghangatan darah. Darah dapat diambil, dihangatkan, kemudian dikembalikan lagi ke dalam tubuh. Metode yang umum digunakan untuk menghangatkan darah yaitu dengan menggunakan mesin hemodialisis, yang normalnya digunakan untuk menyaring darah pada orang dengan fungsi ginjal yang buruk
  • Cairan infus hangat. Cairan infus yang dihangatkan dapat diberikan untuk membantu menghangatkan darah
  • Penghangatan saluran nafas. Penggunaan oksigen yang dihumidifikasi dengan masker wajah atau selang hidung dapat menghangatkan saluran nafas dan membantu meningkatkan suhu tubuh
  • Irigasi. Cairan air garam hangat dapat digunakan untuk menghangatkan area tubuh tertentu, seperti selaput paru (pleura) atau rongga perut. Cairan hangat dimasukan ke area tersebut dengan selang

Sebelum dibawa ke rumah sakit, berikut adalah langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk seseorang dengan hipotermia:

  • Memindahkan penderita ke ruangan yang lebih hangat
  • Melepaskan pakaian basah yang dikenakan pasien
  • Hangatkan bagian inti tubuh penderita yaitu dada, leher, kepala, dan lipat paha, menggunakan selimut elektrik jika ada. Anda juga dapat menggunakan kontak kulit-ke-kulit di bawah selimut, pakaian, handuk, ataupun sprei yang longgar dan kering
  • Jika seseorang masih dalam kondisi sadar, minuman hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh, namun jangan berikan minuman beralkohol
  • Setelah suhu tubuh meningkat, jaga penderita tetap kering dan bungkus tubuhnya, termasuk kepala dan lehernya, di dalam selimut hangat
  • Carikan bantuan medis untuk penderita sesegera mungkin

Seseorang dengan hipotermia berat dapat mengalami kehilangan kesadaran dan dapat tidak teraba nadinya atau tidak terlihat bernafas. Pada kasus ini, tangani penderita dengan hati-hati dan panggil bantuan medis segera. Segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau pijat jantung, bahkan jika orang tersebut terlihat sudah meninggal.

RJP harus dilanjutkan sampai penderita memberikan respon atau bantuan medis datang. Tetap hangatkan penderita sembari melakukan RJP.

 

Komplikasi

Orang yang mengalami hipotermia akibat paparan terhadap cuaca dingin atau air dingin juga rentan terhadap cedera terkait dingin lainnya, meliputi:

  • Frostbite: jaringan tubuh membeku
  • Pembusukan dan kematian jaringan akibat gangguan pada aliran darah (gangren)

 

Jika Anda ingin mengetahui selengkapnya mengenai gangren, Anda dapat membacanya di sini: Gangren - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

 

Pencegahan

Terdapat beberapa cara untuk mencegah hipotermia pada berbagai situasi:

  • Menjaga kehangatan saat cuaca dingin. Sebelum Anda atau anak Anda pergi keluar saat cuaca dingin, ingat tips yang memiliki singkatan COLD yaitu cover, overexertion, layers, dry
    • Cover. Gunakan topi atau penutup lainnya untuk mencegah panas tubuh keluar dari kepala, wajah, dan leher. Tutup tangan dengan sarung tangan kain
    • Overexertion. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan Anda berkeringat berlebihan
    • Layers. Gunakan pakaian yang longgar, berlapis, dan ringan
    • Dry. Jaga tubuh agar tetap kering. Ganti pakaian yang basah sesegera mungkin. Perhatikan tangan dan kaki Anda, jaga agar tetap kering
  • Menjaga anak tetap aman dari dingin. Untuk membantu mencegah hipotermia ketika anak berada di luar saat cuaca dingin:
    • Berikan bayi dan anak kecil pakaian yang lebih tebal satu lapis dibandingkan orang dewasa
    • Bawa anak ke dalam ruangan jika anak mulai menggigil. Ini adalah tanda pertama munculnya hipotermia
    • Beritahu anak untuk sering masuk ke ruangan untuk menghangatkan tubuh ketika anak sedang bermain di luar
    • Jangan tinggalkan bayi tidur di dalam ruangan yang dingin
  • Untuk menghindari risiko hipotermia terkait alkohol, jangan meminum alkohol jika:
    • Anda akan bepergian pada cuaca dingin
    • Anda berlayar
    • Sebelum tidur pada malam yang dingin
  • Keamanan air dingin. Air tidak harus memiliki suhu yang sangat dingin untuk dapat menyebabkan hipotermia. Air yang lebih dingin dari suhu tubuh normal akan menyebabkan kehilangan panas. Tips-tips di bawah ini dapat meningkatkan keselamatan Anda di air dingin jika Anda tidak sengaja tercebur:
    • Gunakan pelampung. Jika Anda berencana untuk bepergian menggunakan kapal, gunakan pelampung. Pelampung dapat membantu Anda bertahan lebih lama di air dingin dengan memungkinkan Anda untuk mengapung tanpa menggunakan energi, serta memberikan sedikit kehangatan.
    • Keluar dari air jika memungkinkan. Coba untuk keluar dari air sebisa mungkin, seperti dengan menaiki perahu atau obyek yang mengapung
    • Jangan coba berenang kecuali Anda sudah dekat pada kondisi aman. Kecuali terdapat perahu, orang lain, atau pelampung di dekat Anda, diam saja. Berenang akan menghabiskan energi Anda dan memperpendek harapan hidup
    • Posisikan tubuh Anda untuk meminimalisis kehilangan panas. Gunakan posisi tubuh yang disebut dengan heat escape lessening posture (HELP) untuk mengurangi kehilangan panas saat Anda menunggu bantuan. Peluk lutut Anda sampai menyentuh dada untuk melindungi batang tubuh Anda
    • Bercengekerama dengan orang lain. Jika Anda tercebur ke air bersama orang lain, jaga kehangatan dengan meringkuk Bersama-sama
    • Jangan buka pakaian Anda. Ketika Anda berada di air, jangan buka pakaian karena pakaian dapat membantu menginsulasi Anda dari air. Tutup pakaian Anda. Tutup kepala Anda jika mungkin. Buka pakaian hanya setelah Anda sudah keluar dari air dengan selamat dan dapat menolong diri Anda untuk mendapatkan kehangatan dan mengeringkan tubuh

 

Kapan Harus ke Dokter?

Hipotermia adalah suatu kegawatdaruratan medis. Jika Anda menyadari adanya tanda hipotermia, segera ukur suhu penderita. Jika suhunya dibawah 35 derajat Celcius, segera cari pertolongan medis.

Jika Anda tidak bisa mendapatkan bantuan medis langsung, cobalah untuk melakukan langkah pertolongan pertama pada hipotermia.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:06

Hypothermia|Winter weather (2019) Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention. Available at: https://www.cdc.gov/disasters/winter/staysafe/hypothermia.html (Accessed: January 6, 2023). 

Hypothermia (2022) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypothermia/diagnosis-treatment/drc-20352688 (Accessed: January 6, 2023). 

NHS choices (2020). NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/hypothermia/ (Accessed: January 6, 2023).