Infeksi Umbilikus

Bagikan :


Definisi

Setiap orang memiliki umbilikus atau pusar. Pusar adalah jaringan parut kecil yang terbentuk di perut setelah tali pusar dipotong saat lahir. Pusar bisa berbentuk cekung (innies) atau cembung (outies).

Seperti bagian kulit lainnya, pusar rentan terhadap infeksi atau cedera. Jika Anda merasakan nyeri, bengkak, atau keluar cairan dari pusar, mungkin telah terjadi infeksi atau cedera.

Karena bentuknya yang berlipat, kotoran dan kuman dapat terperangkap di dalam pusar dan berkembang biak. Hal ini akan menimbulkan infeksi.

 

Penyebab

Penyebab infeksi umbilikus atau pusar antara lain:

  • Infeksi Bakteri. Pusar dapat menjadi tempat tinggal bagi sekitar 67 jenis bakteri. Jika Anda memiliki pusar berbentuk cekung atau innie, lipatan kulit dapat menimbulkan kondisi lembab dan penumpukan kotoran. Tempat yang lembab, hangat, dan gelap adalah tempat yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Jika Anda tidak membersihkan area tersebut, akan timbul infeksi bakteri.
  • Infeksi Jamur. Jamur, yang secara alami hidup di permukaan kulit, juga bisa berkembang biak di pusar. Infeksi jamur terutama terjadi jika Anda tidak menjaga pusar tetap bersih dan kering. Jenis jamur yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans yang menyebabkan penyakit kandidiasis. Candida biasanya tumbuh di area tubuh yang lembab dan gelap.
  • Infeksi pasca tindik pusar. Prosedur tindik pusar yang tidak steril, termasuk kebersihan alat dan tangan penindik, dapat menjadi penyebab infeksi pada pusar. Infeksi juga bisa muncul jika perawatan area bekas tindik tidak baik.
  • Infeksi pasca pembedahan. Jika Anda baru saja menjalani operasi perut, seperti operasi hernia, Anda mungkin dapat menemukan nanah mengalir dari pusar Anda. Jika ini terjadi, konsultasikan dengan dokter karena telah terjadi infeksi yang perlu diobati.
  • Kista urachus yang terinfeksi. Ketika bayi berkembang di dalam rahim ibu, kandung kemih bayi terhubung ke tali pusar oleh sebuah saluran kecil yang disebut urachus. Saluran ini berfungsi sebagai jalur pengeluaran urin dari tubuh bayi. Biasanya, urachus menutup sebelum lahir. Namun, terkadang dapat gagal menutup dengan benar. Benjolan berisi cairan yang disebut kista dapat terbentuk pada urachus. Jika kista tersebut terinfeksi, dapat berperan pada timbulnya infeksi pusar.
  • Kista epidermoid yang terinfeksi. Kista epidermoid dapat terbentuk di pusar atau bagian tubuh lainnya. Kista epidermoid merupakan jenis kista yang paling umum ditemukan di kulit. Dinding kista mirip dengan permukaan kulit. Rongga kista diisi oleh keratin, yaitu protein yang biasanya ditemukan di kuku, rambut, dan kulit. Jika terjadi infeksi pada kista epidermoid yang tumbuh di pusar, dapat menimbulkan infeksi pusar. 
  • Omfalitis. Omfalitis adalah infeksi pangkal tali pusat atau tali pusar pada bayi baru lahir. Tali pusar adalah saluran yang membawa nutrisi dan darah dari ibu ke bayi selama kehamilan. Setelah lahir, tali pusar dijepit untuk menghentikan pendarahan dan dipotong di dekat pangkal. Pemotongan tersebut akan menyisakan sedikit sisa tali pusar yang akan terlepas sendiri dalam 1-3 minggu setelah lahir. Kuman akan berkembang jika prosedur pemotongan dan perawatan tali pusar tidak bersih.

 

Faktor Risiko

Risiko Anda mengalami infeksi pusar akan meningkat jika memiliki faktor-faktor berikut:

  • Perawatan pusar yang kurang bersih 
  • Jenis pusar cekung atau innie
  • Menderita diabetes atau penyakit lain dengan penurunan kekebalan tubuh
  • Tindakan invasif atau pembedahan pada area pusar atau sekitarnya

Faktor risiko omfalitis antara lain: 

  • Berat lahir bayi rendah
  • Bayi prematur, karena kekebalan tubuhnya lebih lemah
  • Pecah ketuban akibat infeksi selaput ketuban
  • Infeksi pada ibu
  • Kateterisasi atau pemasangan jalur infus pada pembuluh darah umbilikus
  • Persalinan lama
  • Persalinan yang tidak ditolong tenaga kesehatan
  • Perawatan tali pusat yang tidak tepat
  • Tradisi menempelkan benda-benda yang tidak steril pada pusar
  • Kelainan sistem kekebalan tubuh

 

Gejala

Gejala umum pada infeksi umbilikus adalah:

  • Kemerahan
  • Nyeri
  • Bengkak
  • Berbau
  • Keluar nanah atau cairan lain yang berbau busuk dan berwarna kuning atau hijau
  • Terbentuk koreng di sekitar pusar

Gejala dari infeksi kista urachal meliputi:

  • Sakit perut
  • Demam
  • Benjolan di perut
  • Sakit saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan keruh atau berdarah dari pusar

Pada bayi, setelah penjepitan dan pemotongan tali pusar, terbentuknya keropeng di bagian ujung adalah hal yang normal. Bahkan mungkin dapat timbul sedikit perdarahan ketika tali pusat siap terlepas. Namun, perdarahan harus bersifat ringan dan cepat berhenti ketika diberi tekanan lembut pada area yang berdarah.

Sementara, gejala dan tanda infeksi tali pusar yang harus diwaspadai adalah:

  • Kemerahan
  • Bengkak
  • Keluar nanah dari kulit di sekitar tali pusar
  • Bau tidak sedap
  • Demam 
  • Bayi rewel
  • Lesu
  • Tidak mau menyusu

Empat gejala omfalitis terakhir dapat menunjukkan kondisi sepsis, yaitu penyebaran infeksi ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, dan menandakan perjalanan penyakit yang lebih buruk. 

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis, dokter akan menanyakan keluhan dan riwayat penyakit, lalu melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang jika diperlukan. Dokter akan memeriksa area pusar dan mungkin juga mengeluarkan beberapa cairan atau sel dari pusar untuk diuji di laboratorium. Seorang teknisi akan memeriksa sel atau cairan dengan mikroskop untuk melihat apakah Anda mengalami infeksi.

 

Tata Laksana

Pengobatan bergantung pada penyebab infeksi. Infeksi bakteri diobati dengan salep atau krim antibiotik. Infeksi jamur diobati dengan bubuk atau krim antijamur. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat tertentu.

Membatasi asupan gula dapat mengendalikan infeksi jamur karena jamur mendapat makanan dari gula. Penderita diabetes harus mengontrol gula darah dengan rutin berkonsultasi ke dokter.

Orang yang baru selesai menjalani operasi perut harus merawat pusarnya dan waspada terhadap tanda-tanda infeksi. Jaga agar kulit pusar tetap bersih dan kering.

Pada kista yang mengalami infeksi dan mengeluarkan cairan, langkah pertama adalah mengobati infeksinya, biasanya dengan antibiotik. Selanjutnya, kista juga perlu dihilangkan seluruhnya, karena kista dapat muncul lagi jika akarnya masih tersisa. Dokter akan merekomendasikan operasi laparoskopi atau laser untuk mengangkat seluruh kista dan akan mengurangi kemungkinan kekambuhan.

 

Komplikasi

Komplikasi serius dari infeksi umbilikus yang dapat terjadi adalah sepsis. Sepsis dapat memberat menjadi syok sepsis, yaitu kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh akibat infeksi yang menyebar.  

Pada bayi, tali pusar memiliki akses langsung ke aliran darah. Sehingga, infeksi ringan pun dapat memburuk dengan cepat. Ketika infeksi memasuki aliran darah dan menyebar (sepsis), dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh dan organ yang mengancam jiwa. Bayi prematur lebih berisiko mengalami komplikasi karena kekebalan tubuhnya lebih lemah.

Berikut beberapa komplikasi dari omfalitis:

  • Peritonitis, yaitu infeksi pada selaput tipis yang membatasi dinding perut bagian dalam dengan organ perut
  • Gangren usus, yaitu kematian jaringan usus akibat tidak mendapat aliran darah yang cukup
  • Abses hati, yaitu penumpukan nanah pada area tertentu di hati
  • Mionekrosis, yaitu kematian jaringan otot akibat tidak mendapat aliran darah yang cukup
  • Embolisasi septik, yaitu sumbatan aliran darah karena sel-sel infeksi dan kuman
  • Fasiitis nekrotikans, yaitu infeksi bakteri serius yang menghancurkan jaringan di bawah kulit
  • Kematian

 

Pencegahan

Lakukan langkah berikut untuk menjaga pusar Anda tetap sehat dan mencegah infeksi:

  • Cuci setiap hari dengan sabun dan air
  • Gunakan ujung jari, waslap, atau kapas untuk membersihkan bagian dalam lipatan pusar dengan lembut
  • Keringkan bagian dalam pusar setelah terkena air
  • Jangan mengoleskan krim atau pelembab apapun di dalam pusar, kecuali atas saran dokter. Krim dapat menyumbat lubang dan mendorong pertumbuhan bakteri atau jamur
  • Hindari pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat. Pakaian tersebut dapat mengiritasi pusar serta membuat keringat dan kotoran terperangkap di antara pakaian dan kulit
  • Hindari menggaruk atau menindik pusar. Jika sudah terlanjur ditindik, bersihkan perhiasan dan area tindik secara berkala
  • Hubungi dokter jika Anda khawatir mengenai rasa sakit atau pembengkakan di pusar Anda

Langkah-langkah berikut dapat mencegah infeksi pada tali pusar bayi:

  • Mengobati infeksi ibu saat hamil akan mencegah infeksi selaput ketuban dan juga infeksi tali pusar. Ibu harus berkonsultasi dengan dokter jika memiliki tanda-tanda ketuban pecah, demam, atau keputihan yang berbau busuk saat hamil.
  • Mencuci tangan sebelum menyentuh tali pusar
  • Jangan penggunaan alat yang tidak bersih untuk memotong tali pusar
  • Jangan mencabut atau menarik tali pusar
  • Perawatan kering pada tali pusar
  • Jangan memberikan bedak atau pengobatan rumahan lainnya pada tali pusar
  • Segera bersihkan tali pusat jika terkena kencing atau kotoran BAB
  • Ikuti saran dokter anak tentang cara menjaga kebersihan tali pusar
  • Menggulung popok agar tidak bergesekan dengan tali pusar untuk mencegah iritasi serta menjaga tali pusar tetap terkena udara dan kering
  • Perhatikan perubahan bentuk atau warna pada pangkal tali pusar
  • Pemberian ASI, terutama secara langsung. Kontak langsung antara kulit ibu dan bayi dapat memaparkan bakteri kulit normal pada bayi. Bayi yang mendapatkan kontak kulit ke kulit, 36% lebih kecil mengalami infeksi tali pusar. ASI juga memberikan antibodi, yaitu zat yang membantu melawan penyakit, kepada bayi. Sehingga, kekebalan tubuhnya akan berkembang dan menguat

 

Kapan Harus ke Dokter?

Temui dokter jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Demam
  • Keluar cairan dari pusar
  • Nyeri atau sulit buang air kecil
  • Nyeri otot perut
  • Kemerahan di area pusar
  • Nyeri tekan di dekat pusar

Semua jenis infeksi pada bayi baru lahir dapat menjadi keadaan darurat, termasuk omfalitis. Omfalitis dapat berakibat fatal pada sekitar 15% bayi. Omfalitis memerlukan penanganan segera untuk mencegah risiko komplikasi. Anda harus segera menghubungi dokter atau membawa bayi Anda ke unit gawat darurat (UGD) jika bayi mengalami gejala dan tanda infeksi, keluhan tidak membaik dalam 1-2 hari, keluhan memberat, atau muncul keluhan baru.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 8 November 2022 | 14:39

Kushchmider R. (2021). Things that can go wrong with your belly button. Retrieved 2 January 2022, from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/features/things-that-can-go-wrong-bellybutton

 

Watson S. (2021). What’s causing your belly button discharge?. Retrieved 29 Desember 2021, from https://www.healthline.com/health/belly-button-discharge

 

Johnson J. (2017). All you need to know about belly button discharge. Retrieved 29 Desember 2021, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/319864

 

Villines Z. (2018). How do you treat an infected belly button piercing?. Retrieved 2 January 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/323547 

 

Painter K, Anand S, Philip K. (2021). Omphalitis Retrieved 2 January 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513338/ 

 

Christiano D. (2019). Retrieved 28 Desember 2021, from https://www.healthline.com/health/baby/infected-umbilical-cord

 

Villines Z. (2020). Retrieved 28 Desember 2021, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/infected-umbilical-cord

 

Gallagher PG. (2019). Omphalitis. Retrieved 28 Desember 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/975422-overview

 

Painter K, Anand S, and Philip K. (2021). Omphalitis. Retrieved 28 Desember 2021, from  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513338/