Definisi
Intoksikasi akut adalah sebuah kondisi yang terjadi saat dalam periode waktu yang pendek, seseorang mabuk atau mendapat terlalu banyak zat tertentu seperti alkohol, narkotika, obat antidepresan, obat penenang benzodiazepine, atau zat-zat lain sehingga mengalami keracunan. Intoksikasi akut adalah kondisi yang serius karena dapat memengaruhi perilaku, suhu tubuh, pernapasan, detak jantung hingga kesadaran, yang dapat berujung pada kematian bila tidak tertangani dengan baik.
Intoksikasi akut dapat dialami siapa saja baik anak muda atau dewasa. Kondisi ini berhubungan dengan masuknya banyak zat tertentu ke dalam tubuh. Namun pada beberapa kasus, orang dengan kondisi intoksikasi akut dapat terkena intoksikasi secara tidak sengaja akibat mengonsumsi banyak makanan atau minuman yang mengandung alkohol seperti rum atau bahkan cairan pencuci mulut (mouthwash).
Intoksikasi akut termasuk dalam kondisi gawat darurat. Bila Anda mengetahui kenalan Anda menelan atau menghirup zat-zat di atas yang bisa menyebabkan intoksikasi akut, segera cari pertolongan medis. Intoksikasi akut seringkali berhubungan dengan percobaan bunuh diri atau pencampuran minuman keras sendiri.
Baca di sini: Intoksikasi Alkohol - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Penyebab
Intoksikasi akut menjadi salah satu kondisi yang menyebabkan penurunan kesadaran. Seperti yang telah disebutkan di atas, seseorang bisa mengalami intoksikasi akut bila menelan atau menghirup zat-zat di bawah ini dalam jumlah berlebihan dan waktu yang singkat, seperti:
- Makanan atau minuman yang mengandung alkohol.
- Zat narkotika yang bisa meredakan rasa sakit, menimbulkan kantuk atau lelap, perasaan euforia pada beberapa obat, dan kecanduan.
- Obat antidepresan yang digunakan dalam pengobatan depresi.
- Obat golongan benzodiazepine yang memiliki efek memperlambat aktivitas otak dan sistem saraf.
- Organofosfat, zat kimia sintetis yang biasanya terkandung dalam pestisida.
- Senyawa volatil yang bisa dihirup.
Faktor risiko
Faktor risiko dari intoksikasi antara lain adalah:
- Jenis kelamin laki-laki.
- Memiliki riwayat konsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang.
- Memiliki kecanduan terhadap minuman beralkohol atau zat terlarang.
- Usia dewasa muda.
- Bentuk tubuh dan berat badan, orang dengan tubuh yang lebih besar dapat menyerap alkohol lebih lambat.
- Memiliki riwayat PTSD (post traumatic stress disorder).
Gejala
Umumnya, gejala yang timbul dari intoksikasi adalah:
- Kejang
- Gangguan pencernaan
- Penurunan kesadaran
- Perubahan status mental
Gejala di atas bisa memburuk dalam waktu cepat. Namun perlu diketahui bahwa gejala yang muncul dari intoksikasi tergantung dengan jenis toksin atau zatnya.
- Intoksikasi karena alkohol: Bisa timbul gejala saluran cerna seperti muntah, mual, nyeri perut, penurunan kesadaran, dan penurunan penglihatan.
- Intoksikasi karena metamfetamin: Peningkatan tekanan darah, peningkatan suhu, berkeringat tanpa henti, gejala psikosis seperti halusinasi, agitasi berat, kejang hingga koma.
- Intoksikasi karena organofosfat: Peningkatan frekuensi buang air kecil, diare, nyeri perut, muntah, penurunan detak jantung, sesak napas, peningkatan produksi air liur dan air mata.
Diagnosis
Karena intoksikasi akut termasuk ke dalam kegawatdaruratan, maka diagnosis intoksikasi akut perlu dilakukan secara cepat dan tepat agar dapat diberikan tata laksana yang sesuai dengan zat penyebab intoksikasi. Zat toksik memiliki karakteristik yang berbeda, dan tampilan klinis pasien bisa diperiksa melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Wawancara Medis
Biasanya pasien intoksikasi akut akan dibawa oleh orang terdekat, karena umumnya pasien datang dalam keadaan penurunan kesadaran. Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan pada pengantar pasien secara cepat. Pertanyaan yang bisa ditanyakan oleh dokter adalah:
- Sejak kapan kondisi berlangsung.
- Bagaimana kondisi pasien saat pertama kali ditemukan.
- Riwayat penyakit saat ini dan terdahulu pada pasien.
- Riwayat pengobatan, konsumsi narkotika atau alkohol sebelumnya.
- Riwayat kehamilan pada pasien wanita.
Pemeriksaan Fisik
Setelahnya dokter akan melakukan pemeriksaan tanda vital seperti kesadaran pasien, tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan denyut nadi. Dokter juga akan memeriksa kondisi pasien dari ujung kepala hingga ujung kaki. Aspek yang dinilai antara lain adalah saraf pasien, kondisi pencernaan, dan pernapasan pasien. Pada pemeriksaan fisik saraf, terdapat refleks tubuh yang diperiksa. Biasanya refleks normal yang ditemukan pada orang-orang akan menurun pada pasien.
Karena pasien umumnya datang dengan penurunan kesadaran, dokter akan menentukan dengan cepat apakah kondisi pasien saat itu disebabkan oleh gangguan metabolik, infeksi, gangguan nutrisi, gangguan struktur organ tubuh, atau intoksikasi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang bermanfaat untuk membantu mencari penyebab kelainan pada pasien menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan adalah laboratorium darah dan urine untuk memeriksa zat penyebab intoksikasi akut pada pasien, apakah disebabkan oleh alkohol, narkotika, zat psikoaktif atau organofosfat. Contohnya, kadar alkohol bisa diperiksa melalui pemeriksaan darah dan urine.
Pada pasien dengan kondisi berat, bisa dilakukan tambahan pemeriksaan laboratorium seperti berikut:
- Kadar elektrolit
- Fungsi hati
- Fungsi ginjal
- Waktu pembekuan darah
Sementara itu, pemeriksaan penunjang lain juga dapat dilakukan bila setelah pemeriksaan fisik dokter menemukan adanya gejala yang dapat mengarah ke penyakit lain. Pemeriksaan yang dapat dilakukan tersebut adalah:
- Rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG)
- Pencitraan seperti x-ray, USG atau CT scan bila perlu
Tata Laksana
Tata laksana intoksikasi harus dilakukan secara cepat dan tepat. Hal in bertujuan agar pasien dapat terselamatkan agar kondisi pasien tidak semakin memburuk, karena seringkali terdapat gangguan pada lebih dari satu organ. Bila penanganan terlambat diberikan, ditakutkan pasien mengalami perburukan hingga kematian.
Tata laksana dari intoksikasi meliputi beberapa hal yakni:
- Pemantauan tanda vital, saturasi oksigen dan kondisi pasien secara aktif.
- Mencegah tersedak dan masalah pernapasan lainnya dengan memberikan bantuan pernapasan.
- Pemberian oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen ± 97%.
- Mengukur kadar gula darah dan memberikan cairan infus gula bila ditemukan hipoglikemia (kadar gula darah di bawah normal).
- Memasang akses pada pembuluh darah vena untuk bisa memberikan cairan infus dan obat-obatan.
Dokter akan berusaha membuang toksin dari tubuh dan memberikan penawar zat toksinnya bila ada di fasilitas kesehatan tersebut. Contohnya pada pasien yang dicurigai keracunan zat opioid, dokter bisa memberikan infus nalokson. Pada intoksikasi alkohol, dokter akan memberikan cairan infus untuk mencegah dehidrasi dan infus tiamin (vitamin B1) untuk mencegah ensefalopati Wernicke (gangguan fungsi otak karena kekurangan vitamin B1). Sementara itu pada kasus intoksikasi organofosfat, dokter bisa memberikan obat atropin.
Jika pasien sudah stabil dan pemeriksaan mendalam bisa dilakukan, atau memerlukan pengobatan tertentu, dokter bisa merujuk pasien pada fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Komplikasi
Terdapat berbagai komplikasi yang bisa timbul dari kasus intoksikasi akut, yakni:
- Gangguan pencernaan
- Gangguan hati
- Gangguan ginjal
- Penurunan kesadaran
- Kematian
Pencegahan
Agar dapat terhindar dari intoksikasi, hindari minum minuman alkohol dan penggunaan zat terlarang. Lakukan pola hidup sehat yakni:
- Makan makanan bergizi seimbang dengan memperbanyak sayur dan buah
- Minum air putih minimal 2 liter sehari
- Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga minimal 2 kali seminggu dengan durasi 30 menit
- Tidur yang cukup
- Perbanyak melakukan aktivitas yang positif.
- Bergabung bersama komunitas sesuai hobi agar dapat terhindar dari pengaruh obat-obatan terlarang.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala intoksikasi akut biasanya muncul dengan cepat. Bila Anda menemukan teman atau anggota keluarga sudah menelan atau menghirup zat berbahaya dalam jumlah banyak, segera bawa mereka ke unit gawat darurat agar bisa mendapat penanganan segera.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Acute Intoxication (2018). Retrieved 5 March 2023, from https://vsu.mhc.wa.gov.au/about-vsu/intoxication/acute-intoxication/.
Health Line - Alcohol Intoxication (2018). Retrieved 5 March 2023, from https://www.healthline.com/health/alcohol-intoxication#symptoms.
Rahmi E., Sutarni S., Pendekatan Diagnostik Dan Tatalaksana Pada Pasien dengan Intoksikasi Akut di Unit Gawat Darurat: Sebuah Laporan Kasus (2019). Retrieved 5 March 2023, from https://bikdw.ukdw.ac.id/index.php/bikdw/article/view/143/pdf.