Intoksikasi Zat Kimia

Credit: Gettyimages.

Bagikan :


Definisi

Intoksikasi zat kimia, atau yang lebih dikenal sebagai keracunan zat kimia, adalah suatu kondisi di mana sejumlah zat kimia yang berbahaya masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit, cedera, atau kematian. Pada dasarnya, zat kimia merupakan segala sesuatu yang memiliki struktur kimiawi, akan tetapi yang dimaksud dengan zat kimia dalam kasus keracunan lebih mengarah kepada zat atau bahan buatan, seperti pestisida, produk kebersihan rumah tangga, obat-obatan, gas-gas beracun, dll.

Kasus intoksikasi zat kimia lebih sering terjadi pada anak-anak khususnya yang berusia kurang dari 5 tahun, karena anak-anak masih sangat sensitif, bahkan terhadap sejumlah kecil obat-obatan dan bahan kimia tertentu. Kejadian intoksikasi zat kimia biasanya terjadi di dalam rumah.

Intoksikasi zat kimia dapat terbagi menjadi:

1. Intoksikasi yang Tidak Disengaja

Kasus keracunan yang tidak disengaja sering terjadi pada anak-anak kecil. Anak-anak masih memiliki rasa ingin tahu dan kecenderungan yang tinggi untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, sehingga mereka sangat rentan mengalami keracunan yang tidak disengaja di rumah. Selain pada anak-anak, kasus intoksikasi zat kimia yang tidak disengaja juga bisa terjadi pada orang tua yang salah mengonsumsi obat, atau pada pekerja pabrik yang terpapar zat kimia beracun di tempat kerja.

2. Intoksikasi yang Disengaja/Direncanakan

Intoksikasi juga bisa merupakan upaya yang disengaja untuk melakukan pembunuhan atau bunuh diri. Kebanyakan orang dewasa yang mencoba bunuh diri mengonsumsi lebih dari satu obat sekaligus dan juga mengonsumsi alkohol. Keracunan juga dapat digunakan untuk melumpuhkan seseorang, misalnya untuk memerkosa atau merampok.

 

Penyebab

Penyebab dari intoksikasi zat kimia dikarenakan masuknya zat kimia berbahaya ke dalam tubuh melalui berbagai cara, seperti:

  • Ditelan melalui mulut dan sistem pencernaan
  • Dihirup (inhalasi) melalui sistem pernapasan, seperti asap, gas beracun, atau obat bius
  • Disuntikkan (injeksi) ke bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah
  • Diserap kulit, seperti lotion dan zat kimia yang langsung mengenai permukaan kulit

Berikut ini adalah contoh beberapa zat kimia yang dapat menyebabkan keracunan, antara lain:

  • Produk rumah tangga dan produk perawatan tubuh, seperti penghapus cat kuku, pemutih pakaian
  • Produk pembersih dan deterjen
  • Pengencer cat (thinner)
  • Pestisida dan semprotan pembasmi serangga
  • Bahan kimia rumput, seperti herbisida, pupuk, dan fungisida
  • Logam, seperti timbal
  • Merkuri, yang dapat ditemukan di termometer dan baterai bekas
  • Obat-obatan yang dijual bebas jika digabungkan atau dikonsumsi dengan cara yang salah
  • Obat-obatan ilegal
  • Gas karbon monoksida

 

Faktor Risiko

Tidak semua zat kimia yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan keracunan. Terdapat beberapa faktor pertimbangan yang akan meningkatkan risiko Anda mengalami intoksikasi jika terpapar suatu zat kimia, antara lain:

1. Tingkat Toksisitas

Zat kimia dengan tingkat toksisitas yang sangat tinggi (seperti sianida) hanya perlu dikonsumsi dalam jumlah kecil untuk menyebabkan kerusakan tubuh yang serius, atau bahkan kematian.

2. Mekanisme Kerja Zat Kimia

Setiap zat kimia bekerja dan dicerna di tempat tertentu dalam tubuh manusia. Hal ini membuat zat kimia memiliki kemampuan khas untuk menyebabkan kerusakan di organ-organ tertentu, seperti hati, ginjal, atau sistem saraf pusat.

3. Kemampuan Tubuh Untuk Membuang Zat Kimia 

Beberapa zat kimia dapat dengan cepat dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Sementara, beberapa zat kimia lainnya bisa bertahan di tubuh dalam waktu yang lama, sehingga paparan berulang terhadap zat tersebut meskipun dalam jumlah yang sedikit, lama-kelamaan dapat mencapai kadar yang bisa menyebabkan keracunan. Contoh kasus intoksikasi dari paparan seperti ini adalah intoksikasi timbal.

4. Rute Masuk

Banyak zat kimia yang tidak berbahaya jika dimakan, tetapi bisa menjadi mematikan jika disuntikkan ke dalam pembuluh darah.

5. Kondisi Fisik Tubuh

Dosis obat aspirin (asam asetilsalisilat) yang tidak berbahaya bagi orang dewasa dapat menjadi berbahaya bagi bayi. Demikian pula toleransi orang tua terhadap suatu zat kimia mungkin jauh lebih rendah daripada orang dewasa muda yang sehat.

 

Gejala

Gejala intoksikasi zat kimia dapat bervariasi tergantung pada jenis zat kimia, jumlah yang terpapar, usia, dan kondisi kesehatan penderita yang terpapar. Beberapa zat kimia yang tidak terlalu berbahaya bisa menimbulkan masalah jika terpapar terlalu lama atau dikonsumsi berulang dalam jumlah yang besar. Namun, beberapa zat kimia dapat bersifat sangat berbahaya, sehingga hanya satu tetes zat tersebut pada kulit dapat menimbulkan gejala berat.

Selain itu, beberapa zat kimia dapat menyebabkan gejala dalam hitungan detik, sedangkan zat lainnya menimbulkan gejala setelah berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan bertahun-tahun. Beberapa zat kimia juga baru menimbulkan gejala yang jelas jika telah terjadi kerusakan pada organ vital, seperti ginjal atau hati.

Gejala-gejala intoksikasi zat kimia yang mungkin muncul pada penderitanya antara lain:

  • Luka bakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir
  • Napas yang berbau menyerupai zat kimia, seperti bensin atau pengencer cat
  • Mual dan/atau muntah
  • Sulit bernapas
  • Merasa lemah
  • Mengantuk
  • Kebingungan atau penurunan kesadaran (pingsan)
  • Diare
  • Sakit perut
  • Ruam di tubuh
  • Mulut kering
  • Bibir dan kulit tampak biru
  • Produksi air liur berlebihan atau berbusa di mulut
  • Pupil (bagian berwarna hitam pada bola mata) melebar atau menyempit
  • Gemetar atau kejang
  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Kesulitan menelan

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis intoksikasi zat kimia, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara dengan penderita (jika sadar) atau orang terdekat penderita untuk menanyakan gejala-gejala yang dialami. Selain itu, dokter juga akan berusaha mengidentifikasi zat kimia yang menyebabkan intoksikasi. Label pada botol zat kimia dan informasi lain dari orang, anggota keluarga, atau rekan kerja dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi zat kimia penyebab keracunan.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda yang menunjukkan jenis zat kimia tertentu. Misalnya, dokter mencari bekas jarum suntik pada penderita yang terpapar zat kimia yang disuntik. Dokter juga akan mencari tanda yang khas dari jenis intoksikasi zat kimia tertentu. Dokter mungkin memeriksa untuk melihat apakah penderita memiliki sisa zat kimia pada kulit, di langit-langit mulut, atau di bawah lidah.

Pemeriksaan laboratorium juga bisa dilakukan untuk membantu mengidentifikasi zat kimia, meskipun terkadang pemeriksaan ini tidak selalu dapat menentukan jenis zat kimia penyebab. Pemeriksaan laboratorium yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan urine dan darah. Beberapa intoksikasi zat kimia tertentu juga dapat terlihat keberadaannya melalui pemeriksaan rontgen perut, seperti pada intoksikasi zat besi, timbal, arsenik, logam lain, dan baterai.

 

Tata Laksana

Intoksikasi zat kimia termasuk suatu kondisi gawat darurat. Segera cari pertolongan darurat atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan kasus intoksikasi. Beberapa tindakan pertolongan yang dapat Anda lakukan selagi menunggu datangnya bantuan, antara lain:

  • Zat kimia yang tertelan:
    • Buang apa pun yang tersisa di mulut penderita
    • Jika zat kimia yang dicurigai adalah pembersih rumah tangga atau bahan kimia lainnya, segera baca label pada kemasan dan ikuti petunjuk untuk keracunan yang tidak disengaja
  • Zat kimia pada kulit:
    • Lepaskan pakaian yang terkontaminasi menggunakan sarung tangan
    • Bilas kulit selama 15 sampai 20 menit dengan air mengalir
  • Zat kimia yang mengenai mata:
    • Bilas mata dengan lembut dengan air dingin atau hangat selama 20 menit atau sampai bantuan datang
  • Zat kimia yang terhirup:
    • Bawa penderita ke tempat dengan udara segar sesegera mungkin
  • Jika penderita muntah, putar kepalanya ke samping untuk mencegah tersedak
  • Mulailah RJP (resusitasi jantung paru) jika penderita tidak bergerak atau tidak bernapas
  • Minta seseorang untuk mengumpulkan botol pil, kemasan, atau wadah dengan label, dan informasi lain tentang zat kimia untuk memudahkan dokter dalam mengidentifikasi jenis zat kimia

 

Komplikasi

Komplikasi intoksikasi zat kimia dapat bervariasi tergantung pada jenis zatnya. Beberapa zat kimia dapat menyebabkan:

  • Kerusakan hati
  • Kejang
  • Kerusakan otak permanen
  • Kematian dalam beberapa kasus

 

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah intoksikasi zat kimia adalah menghindari paparan dengan zat kimia tersebut. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan adalah:

  • Jauhkan produk rumah tangga, seperti obat-obatan, produk pembersih, dan bahan kimia berbahaya lainnya dari jangkauan anak-anak, letakkan produk di lemari yang tinggi atau terkunci
  • Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan saat Anda menggunakan pembersih dan bahan kimia
  • Hindari penggunaan pestisida, pengencer cat, dan bahan kimia serupa di dalam rumah atau garasi, bila bahan kimia ini digunakan di dalam rumah, jagalah agar area tersebut memiliki ventilasi udara yang baik
  • Jangan mencampur-campur bahan kimia, contohnya cairan pemutih dan amonia yang dapat menciptakan gas yang beracun jika dicampur
  • Beri label pada semua benda yang ada di dalam lemari obat Anda
  • Buang obat-obatan dan produk rumah tangga lama atau kadaluwarsa
  • Ikuti semua petunjuk label produk jika menggunakan suatu zat kimia tertentu

           

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi IGD atau fasilitas kesehatan terdekat jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala intoksikasi zat kimia, terutama setelah terpapar dengan zat kimia tertentu.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 17:11

Muller, D. Common Causes of Poisoning: Etiology, Diagnosis and Treatment. Retrieved 22 April 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3813891/

O’Malley, GF., et al. Overview of Poisoning. (2020). Retrieved 22 April 2022, from https://www.msdmanuals.com/home/injuries-and-poisoning/poisoning/overview-of-poisoning

Poisoning. (2020). Retrieved 22 April 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/poisoning

Poisoning. (2021). Retrieved 22 April 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/poisoning/

Poisoning: First Aid. (2022). Retrieved 22 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-poisoning/basics/art-20056657

Rich, RC. Poisoning. (2021). Retrieved 22 April 2022, from https://familydoctor.org/condition/poisoning/

Stoppler, MC. Poisoning. Retrieved 22 April 2022, from https://www.emedicinehealth.com/poisoning/article_em.htm