Karies dental

Karies dental
Karies dental atau gigi berlubang adalah kondisi terjadi kerusakan pada lapisan enamel dan dentin.

Bagikan :


Definisi

Karies dental atau gigi berlubang adalah kondisi terjadi kerusakan pada lapisan enamel dan dentin. Karies dental merupakan penyakit gigi yang umum terjadi.

Karies dental dapat disebabkan oleh banyak faktor, Umumnya dipengaruhi oleh pola hidup terutama kebiasaan sering mengonsumsi makanan manis dan riwayat oral hygiene yang buruk.

 

Penyebab

Penyebab utama gigi berlubang adalah plak yang merupakan lapisan lengket yang terdiri dari bakteri dan asam dari makanan atau minuman yang mengandung gula. Air liur yang bercampur dengan bakteri, asam, dan sisa-sisa makanan ini akan membentuk plak yang melekat pada gigi. Plak yang terus menumpuk pada gigi akan menggerogoti enamel sehingga berpotensi membentuk lubang di gigi.

Kebiasaan buruk juga dapat menyebabkan plak menetap pada gigi, seperti:

  • Jarang menggosok gigi
  • Cara menggosok gigi yang kurang tepat
  • Mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebihan.

 

Faktor Risiko

Setiap orang pada berisiko mengalami masalah ini. Namun, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya karies gigi.

  1. Usia

Anak-anak dan lansia lebih berisiko mengalami kerusakan gigi. Anak-anak umumnya lebih sering mengonsumsi makanan manis dan jarang menggosok gigi secara teratur. Sementara pada lansia, gigi lebih rentan mengalami kerusakan akar dan sejumlah obat yang mungkin dikonsumsi oleh lansia juga dapat menghambat produksi air liur yang berperan penting dalam melembapkan dan membersihkan mulut dari plak dan sisa-sisa makanan.

 

  1. Lokasi dan kepadatan gigi

Gigi bagian belakang memiliki banyak alur, lubang, dan celah, sehingga sering kali sisa makanan menempel di sana. hal ini mengakibatkan lubang pada gigi lebih sering terjadi pada gigi bagian tersebut, terutama gigi geraham dan premolar.

 

  1. Konsumsi makanan dan minuman manis

Konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebih akan meningkatkan produksi asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut. Kemudian air liur akan bercampur dengan asam tersebut dapat membentuk plak gigi yang pada akhirnya menyebabkan lubang pada permukaan gigi.

 

  1. Penggunaan botol susu pada pada bayi

Kerusakan gigi juga bisa dialami oleh bayi. Bayi yang sudah memiliki gigi dan sering menyusu dengan botol sampai tertidur, berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi. Gigi berlubang pada bayi yang menyusu disebut karies botol, karies rampan.

 

  1. Kekurangan mineral fluoride

Fluoride merupakan mineral yang terbentuk secara alami untuk membantu melindungi gigi dari kerusakan.  Fluoride banyak ditemukan pada air mineral, pasta gigi, dan obat kumur.

 

  1. Kondisi kesehatan tertentu

Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya karies dental, seperti:

    • Mulut kering

Mulut kering merupakan kondisi ketika bagian mulut Anda kekurangan air liur. Air liur sangat dibutuhkan untuk membersihkan sisa makanan dan plak dari gigi Anda. Selain itu, zat yang terkandung dalam air liur dapat membantu melawan asam yang dihasilkan bakteri. Kondisi ini biasanya ditemukan pada orang yang:

      • Mengidap diabetes.
      • Melewati masa menopause.
      • Berusia lanjut
      • Mengonsumsi obat tertentu atau sedang melalui suatu prosedur medis, misalnya kemoterapi.

 

    • GERD

GERD adalah kondisi yang dapat menyebabkan asam lambung mengalir naik ke kerongkongan sampai mulut. Kombinasi antara asam lambung dan asam yang dihasilkan bakteri mengakibatkan permukaan gigi terkikis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan gigi yang serius.

 

    • Gangguan makan

Gangguan makan dapat mengganggu produksi air liur di dalam mulut, sehingga meningkatkan risiko Anda terkena gigi berlubang. Di samping itu, gangguan makanan juga dapat menyebabkan erosi dan lubang pada gigi.

 

Gejala

Gejala karies dental yang sering terjadi meliputi:

  • Bau mulut
  • Sakit gigi yang muncul secara tiba-tiba tanpa sebab jelas
  • Nyeri ringan hingga parah saat mengonsumsi makanan atau minuman manis, panas, atau dingin
  • Gigi jadi lebih sensitif
  • Muncul lubang yang terlihat sangat jelas di gigi
  • Ada noda coklat, hitam, atau putih pada permukaan gigi

 

Diagnosis

Adanya lubang di gigi bisa diketahui ketika memeriksakan kondisi mulut dan gigi secara rutin. Dokter akan bertanya seputar kebiasaan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut sembari memeriksa gigi Anda. Ketika memeriksa gigi Anda, dokter akan mencari titik-titik lunak yang berpotensi memunculkan lubang pada gigi. Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang dengan melakukan rontgen untuk memeriksa celah di antara gigi Anda.

 

Tata Laksana

Penanganan karies dental bervariasi tergantung keparahannya, beberapa hal yang dapat dilakukan meliputi:

  • Menambal gigi berlubang

Bila lubang di gigi belum besar dan kerusakan belum menyebar terlalu dalam, dokter dapat melakukan penambalan gigi. Tambal gigi berguna untuk menutupi rongga yang ada di permukaan gigi agar tidak semakin meluas ke area sekitarnya.

 

  • Perawatan saluran akar gigi

Ketika lubang sudah sampai ke pulpa gigi, dapat dilakukan perawatan saluran akar. Saluran akar gigi (root canal) adalah prosedur non-invasif yang dilakukan saat pulpa sudah terinfeksi. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan gigi. Infeksi di pulpa yang dibiarkan begitu saja berpotensi menimbukan kerusakan sehingga gigi harus dicabut. Oleh karena itu, prosedur ini dapat mencegah pencabutan gigi yang sudah tidak dapat diselamatkan.

 

  • Mencabut gigi 

Cabut gigi menjadi pilihan terakhir bila gigi tidak dapat diobati dengan perawatan lain. Jumlah gigi yang akan dicabut dalam satu waktu mempengaruhi obat penenang atau bius yang digunakan. Konsultasikan lebih lanjut tentang hal ini pada dokter gigi.

 

  • Pemberian obat

Pemberian obat bertujuan untuk meringankan gejala dan untuk mengobati maupun mencegah infeksi. Obat seperti antibiotik harus diminum sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengurangi, menambahkan, atau menghentikan pengobatan sebelum tuntas. B

 

Komplikasi

Berikut beberapa komplikasi gigi berlubang yang perlu Anda waspadai:

  • Rasa nyeri

Rasa nyeri yang dialami masing-masing orang bergantung kepada lubang atau kerusakan pada gigi. Rasa nyeri karena gigi berlubang bersifat kambuhan atau hilang timbul. Anda bisa merasakan sakit yang bedenyut di bagian gigi yang bermasalah lalu mendadak hilang seketika. Kemudian, rasa nyeri bisa muncul semakin parah sampai menjalar ke bagian telinga, rahang, dan bahkan menyebabkan sakit kepala.

 

  • Abses

Abses atau kantong nanah dapat terbentuk dimulut ketika bakteri di mulut berkembang biak dan infeksi menjadi semakin parah. Kondisi dapat terjadi ketika infeksi yang tidak ditangani dengan baik menyebar hingga jaringan lunak dari pulpa, mulut, atau rahang penderita.

 

  • Penyakit gusi

Karies dapat menyebabkan peradangan pada gusi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut gingivitis. Peradangan juga bisa menjalar ke bagian gusi lainnya dan mengakibatkan gusi tampak merah dan bengkak. Gusi menjadi mudah berdarah ketika menyikat gigi dan bila  tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan infeksi gusi yang lebih parah yaitu periodontitis.

 

  • Mengubah struktur rahang

Infeksi yang tidak tertangani akan meluas dan menyebabkan kerusakan gigi yang serius hingga menyebabkan gigi tanggal. Gigi yang tanggal secara otomatis akan menyebabkan gigi lainnya bergeser, sehingga memengaruhi struktur gigi dan rahang.

 

  • Gigi patah

Walaupun gigi merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong kuat, namun jika terjadi sesuatu seperti cedera hebat atau infeksi yang tidak ditangani dengan baik maka gigi bisa patah.

 

  • Penyakit jantung

Gigi berlubang yang dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan penyakit jantung. jika masalah gigi yang dialami tidak ditangani, maka akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

 

  • Stroke

Karies dental juga berpotensi menyebabkan stroke. Beberapa penelitian menemukan kaitan antara risiko infeksi gigi dengan penyakit stroke.

 

Pencegahan

Secara umum, cara mencegah gigi berlubang adalah dengan menjaga Kesehatan gigi dan mulut dengan baik. Untuk memiliki mulut dan gigi yang sehat, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan.

  • Menyikat gigi 2 kali sehari
  • Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
  • Menggunakan sikat gigi yang baik
  • Membersihkan gigi menggunakan benang gigi (flossing)
  • Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami sakit gigi atau nyeri pada mulut, segera kunjungi dokter gigi. Penting untuk rutin periksa dan melakukan pembersihan karang gigi di dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun gigi terasa baik-baik saja. Kebanyakan orang sering tidak pernah menyadari gigi mereka sudah berlubang. Akibatnya, lubang yang ada semakin membesar dan menyebabkan nyeri yang hebat. Dengan memeriksakan kondisi gigi secara teratur, kerusakan yang ada dapat dicegah dan diobati sedini mungkin. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Dapa Hayarosa
Editor :
  • dr. Lukita Tarigan
Last Updated : Jumat, 26 April 2024 | 03:30

Mayo Clinic (2020). Cavities/tooth decayRetrieved 25 Januari 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892

NHS (2017). Tooth decay. Retrieved 25 Januari 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/tooth-decay/

University of Illinois at Chicago (UIC) College of Dentistry (2020). The True Story of Why You Get Cavities, According to a Billion Microbes. Retrieved 25 Januari 2023, from https://dentistry.uic.edu/news-stories/an-educational-approach-to-cavity-prevention/