Definisi
Kematian janin di dalam rahim atau intrauterine fetal death (IUFD) adalah kondisi medis untuk kematian janin yang terjadi pada atau setelah usia kehamilan 20 minggu atau trimester kedua. IUFD berbeda dengan keguguran, yaitu kematian janin yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Jika Anda ingin mengetahui perbedaan IUFD dan keguguran, seorang Ibu dapat membaca artikel mengenai keguguran di sini: Keguguran (Abortus) - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), IUFD terjadi pada sekitar 1 dari 160 kelahiran setiap tahunnya.
Terdapat tiga kategori IUFD yang dibagi menjadi waktu kematian bayi di dalam janin yaitu:
- IUFD dini: terjadi antara usia kehamilan 20 sampai 27 minggu
- IUFD lanjut: terjadi antara usia kehamilan 28 sampai 36 minggu
- IUFD term: terjadi pada atau setelah usia kehamilan 37 minggu
Penyebab
IUFD memiliki banyak penyebab. Penting untuk mengerti bahwa beberapa kasus IUFD mungkin tidak memiliki penyebab yang jelas dan menentukan satu penyebab pasti IUFD dapat sulit.
Banyak kasus IUFD dihubungkan dengan adanya kelainan pada ari-ari atau plasenta. Plasenta adalah organ yang menghubungkan suplai darah bayi ke suplai darah ibu dan menutrisi bayi di rahim. Jika terdapat masalah pada ari-ari, bayi IUFD biasanya akan lahir dengan bentuk yang normal, meskipun sering berukuran kecil.
Penyebab IUFD yang lain meliputi:
- Cacat bawaan (abnormalitas bawaan pada janin)
- Perdarahan sebelum atau saat persalinan
- Infeksi pada ibu yang juga mempengaruhi janin
- Kelainan genetik janin
- Masalah pada tali pusat yaitu struktur yang menghubungkan ari-ari ke pusat bayi. Tali pusat ini dapat turun ke jalan lahir sebelum bayi lahir (prolaps tali pusat) ataupun dapat melilit leher bayi
- Abrupsio plasenta (ari-ari terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum bayi lahir). Hal ini ditandai dengan perdarahan atau nyeri perut
- Ari-ari yang kurang berkembang atau rusak (disfungsi plasenta)
- Kolestasis intrahepatic pada kehamilan, yaitu suatu kelainan hati yang dihubungkan dengan gatal-gatal intens saat kehamilan
Sayangnya, beberapa masalah di atas tidak dapat sepenuhnya dicegah. Namun, dokter kandungan dapat memantau kondisi yang mungkin berbahaya dan mengambil langkah persiapan untuk memastikan persalinan aman.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang diketahui dapat menyebabkan komplikasi yang berujung pada IUFD. Faktor risiko ini meliputi:
- Usia ibu 35 tahun atau lebih
- Kehamilan kembar
- Obesitas
- Riwayat IUFD atau keguguran sebelumnya
- Penggunaan alkohol, obat-obatan, atau tembakau saat kehamilan
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti epilepsi, diabetes, atau tekanan darah tinggi
Meskipun beberapa kasus IUFD tidak dapat dicegah dan tidak dapat dijelaskan, namun beberapa faktor risiko di atas dalam dikontrol dan dipantau.
Gejala
Terdapat beberapa gejala IUFD yang dapat dialami oleh ibu hamil. Saat ini para ahli masih terus mempelajari mengapa IUFD dapat terjadi. Penting bagi ibu untuk mengerti gejala-gejala IUFD selama kehamilan.
Gejala IUFD yang sering terjadi meliputi:
- Kram perut
- Demam
- Tidak merasakan gerakan atau tendangan janin
- Nyeri pada perut
- Rasa tidak nyaman pada tubuh
- Perdarahan vagina
Banyak wanita hamil awalnya menyadari bahwa janinnya tidak aktif, tidak bergerak atau menendang seperti biasanya. Pada saat usia kehamilan 28 minggu, dokter bisa merekomendasikan untuk menghidung frekuensi gerakan bayi dalam rahim. Frekuensi gerakan janin dapat bergantung pada usia kehamilan.
Diagnosa
Cara satu-satunya untuk mengkonfirmasi diagnosis IUFD adalah dengan pemeriksaan oleh dokter kandungan. Dokter akan menanyakan mengenai gejala yang seorang Ibu alami dan melakukan pemeriksaan untuk menilai tanda kehidupan dalam janin.
Pemeriksaan diagnostic yang digunakan untuk mendiagnosa IIUFD meliputi:
- Profil biofisik: kombinasi ultrasonografi (USG) kandungan dan pemeriksaan non-stres untuk memantau tanda vital janin
- Pemeriksaan non-stres (non-invasif): yaitu monitor yang mendeteksi detak jantung janin
- USG Kandungan: pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk mencari adanya tanda kehidupan dan pergerakan dalam janin
- Doppler velosimetri arteri umbilikalis (pembuluh darah tali pusat): untuk menilai aliran darah pada tali pusat
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan pada ibu, ari-ari, dan melakukan otopsi dengan persetujuan orang tua untuk menentukan penyebab kematian janin. Pemeriksaan ini tidak hanya bertujuan untuk menemukan penyebab IUFD, namun juga berpotensi mencegah ibu mengalami IUFD kembali di kemudian hari.
Tata Laksana
Ketika IUFD sudah terdiagnosa, dokter akan menginformasikan pada orang tua dan mendiskusikan pilihan untuk mengakhiri kehamilan dan menginduksi persalinan. Pada kasus ini, orang tua memiliki beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan.
Orang tua dapat memutuskan untuk mengambil waktu untuk memproses kehilangan anak dan menjalani induksi pada hari berikutnya. Ibu juga dapat menunda melahirkan bayi, jika terdapat bayi lain (kembar) di dalam rahim yang sehat dan dapat dilahirkan dengan aman.
Pilihan terapi IUFD meliputi:
- Dilatasi leher rahim (memperlebar leher rahim) untuk mengeluarkan janin (prosedur dilatasi dan evakuasi)
- Memasukan kateter untuk memicu kontraksi rahim (induksi Foley bulb)
- Meminum obat-obatan untuk menginduksi persalinan dan melahirkan secara alami
Ibu dapat memilih metode terapi yang ibu mau untuk melahirkan janinnya yang sudah mati.
Dokter akan menginformasikan ibu mengenai potensi risiko yang dapat terjadi pada metode terapi tersebut. Risiko tersebut meliputi infeksi, kerusakan rahim, dan perdarahan hebat.
Komplikasi
Terdapat banyak komplikasi yang dapat terjadi pada ibu jika janin yang mati tidak dikeluarkan dari rahim. Ibu dapat mengalami penggumpalan darah, infeksi, nyeri, demam, muntah, diare, dan perdarahan hebat jika janin menetap di dalam tubuh.
Pencegahan
Tidak semua IUFD dapat dicegah, namun terdapat beberapa hal yang dapat seorang Ibu lakukan untuk mengurangi risikonya, yaitu dengan:
- Berhenti merokok
- Menghindari alkohol dan obat-obatan saat kehamilan. Selain meningkatkan risiko keguguran dan IUFD, hal ini dapat mmeberikan dampak serius bagi perkembangan bayi
- Melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal yang ditentukan sehingga dokter dapat memantau pertumbuhan dan kesejahteraan janin
- Pastikan Ibu memiliki berat badan yang sehat sebelum mencoba untuk hamil
- Melindungi diri dari infeksi dan menghindari beberapa makanan. Ibu tidak boleh mengonsumsi beberapa jenis ikan atau keju, dan ia harus memastikan semua daging dan produk ayam dimasak dengan sempurna
- Melaporkan adanya nyeri perut atau perdarahan vagina segera pada dokter
- Memperhatikan gerakan janin dan melaporkan adanya kekhawatiran langsung pada dokter
- Melaporkan adanya gatal pada vagina
- Setelah usia kehamilan 28 minggu, tidur miring ke salah satu sisi, tidak terlentang
- Konsumsi asam folat sebelum kehamilan dan mendapatkan vaksin flu selama kehamilan
- Membatasi konsumsi kafein saat kehamilan
Kapan Harus ke Dokter?
Bila Ibu memiliki faktor risiko IUFD, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin dengan dokter untuk memantau perkembangan bayi. Bila Ibu mulai mengalami adanya kelainan atau salah satu gejala IUFD yang telah dijelaskan, misalnya bayi kurang bergerak dibandingkan biasanya, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dini dan tepat dan memastikan keselamatan seorang Ibu dan janin. Jangan menunggu sampai hari berikutnya untuk memeriksakan kehamilan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Intrauterine fetal demise - causes, risk factors, symptoms, Cerebral Palsy Guide. Available at: https://www.cerebralpalsyguide.com/birth-injury/intrauterine-fetal-demise/ (Accessed: October 21, 2022).
(2021) NHS choices. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/stillbirth/causes/ (Accessed: October 21, 2022).
Management of stillbirth (2021) ACOG. Available at: https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/obstetric-care-consensus/articles/2020/03/management-of-stillbirth (Accessed: October 21, 2022).