Krisis Adrenal

Krisis Adrenal
kenali tanda dan gejala krisis adrenal lebih lannjut

Bagikan :


Definisi

Krisis adrenal merupakan sebuah kondisi kegawatan yang dapat mengancam nyawa akibat kadar hormon kortisol yang diproduksi kelenjar adrenal tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Nama lain dari krisis adrenal adalah adrenal crisis, addisonian crisis, dan insufisiensi adrenal akut.

Kelenjar adrenal adalah kelenjar kecil yang berbentuk seperti segitiga diatas ginjal. Kelenjar ini memproduksi hormon bernama kortisol. Kortisol berdampak terhadap hampir seluruh organ dalam tubuh, yang termasuk dalam fungsi kortisol, antara lain:

  • Mengatur respon tubuh terhadap stres
  • Membantu mengontrol metabolisme tubuh
  • Menurunkan proses radang atau inflamasi dalam tubuh
  • Mengatur kadar gula darah dalam tubuh
  • Membantu mengontrol siklus tidur dan bangun dalam tubuh

Pasien yang mengalami krisis adrenal dapat merasakan kepala pusing, kelelahan, nyeri perut, mual muntah, bahkan kehilangan kesadaran. Krisis ini dapat terjadi pada usia berapapun namun paling sering terjadi pada usia antara 30 hingga 50 tahun.

Angka kejadian krisis adrenal termasuk jarang. Sebuah studi memperkirakan krisis adrenal terjadi sekitar 42% dengan pasien yang menderita insufisiensi adrenal dan 25% diantaranya meninggal dunia.

 

Penyebab

Penyebab dari krisis adrenal adalah kadar hormon kortisol yang kurang dan tidak cukup. Kadar hormon kortisol yang kurang dapat disebabkan oleh adanya infeksi berkepanjangan, riwayat trauma yang dapat menyebabkan sinyal untuk memproduksi kortisol kurang baik.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari krisis adrenal meliputi:

  • Riwayat penggunaan steroid baik itu steroid oles dan steroid hirup
  • Riwayat terkena infeksi oleh Haemophillus influenzae, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumoniae
  • Riwayat meningococcemia
  • Riwayat stres berkepanjangan
  • Riwayat tuberkulosis
  • Riwayat HIV/AIDS
  • Dehidrasi

 

Baca Juga: Tuberkulosis (TB) Paru - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Gejala

Gejala dari krisis adrenal, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Gerakan melambat
  • Mual
  • Muntah
  • Tekanan darah rendah
  • Dehidrasi
  • Demam tinggi
  • Menggigil
  • Kebingungan atau koma
  • Kulit menggelap
  • Detak jantung meningkat
  • Nyeri perut
  • Nyeri sendi
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Nafsu makan menurun

Gejala tersebut dapat muncul dan dipicu oleh beberapa kondisi seperti tidak menerima pengobatan yang sesuai untuk insufisiensi adrenal, kerusakan pada kelenjar adrenal, dehidrasi, hipopituitari, infeksi, stres emosional, tidak mengonsumsi obat golongan kortikosteroid setelah rutin mengonsumsi.

 

Diagnosis

Diagnosis dari krisis adrenal dapat ditemukan dengan melakukan anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Wawancara Medis

Proses anamnesis dilakukan dengan melakukan wawancara antara dokter dan pasien. Hal yang dapat ditanyakan untuk mendiagnosis krisis adrenal yaitu dengan menanyakan keluhan utama pasien, keluhan penyerta, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat penggunaan obat-obatan tertentu, dan riwayat aktivitas sehari-hari.

Anamnesis dilakukan hanya bila memungkinkan. Pada beberapa kondisi yang gawat darurat, anamnesis tidak harus dilakukan dan diutamakan untuk memberikan pemeriksaan dan tata laksana terlebih dahulu.

 

Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan tanda vital yakni pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan dari kepala hingga ujung kaki untuk memeriksa organ dalam.

 

Pemeriksaan Penunjang

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain adalah pemeriksaan laboratorium darah guna memeriksa kadar gula darah, hormon kortisol, pH darah, kadar kalium darah, dan kadar natrium darah. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang lain dapat dilakukan namun bertujuan untuk melihat adanya penyakit lain yang mungkin menjadi penyebab dari krisis adrenal pada pasien.

 

Tata Laksana

Dalam tata laksana krisis adrenal, dokter dapat memberikan injeksi atau suntikan berisi hidrokortison dalam larutan salin ke pembuluh darah Anda. Injeksi ini berguna sebagai pengganti kortisol yang jumlahnya tidak mencukupi pada kasus pasien dengan krisis adrenal. Namun, injeksi hidrokortison memiliki beberapa efek samping yang dapat muncul, antara lain adalah reaksi alergi, BAB berwarna hitam (melena), demam, nyeri tenggorokan, batuk, perubahan suasana hati, dan nyeri pada tulang iga, bahu, tangan, dan kaki

Bila krisis adrenal terjadi bersamaan dengan infeksi bakteri, maka dokter juga dapat meresepkan antibiotik. Dokter juga dapat meresepkan obat sesuai gejala yang muncul pada pasien. Obat-obatan ini diberikan untuk membantu mengurangi gejala.

Pada pasien dehidrasi, disarankan untuk mengonsumsi air putih atau air kelapa agar jumlah kadar elektrolit dalam tubuh tercukupi. Pada pasien dengan hipoglikemi atau kadar gula rendah, disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan tinggi karbohidrat.

 

Jika Anda ingin mengetahui selengkapnya mengenai melena, Anda dapat membacanya di sini: Melena - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Komplikasi

Krisis adrenal dapat memicu adanya beberapa komplikasi yang cukup berat, di antaranya:

  • Kejang
  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Penurunan kesadaran seperti kebingungan hingga koma
  • Gangguan kadar elektrolit dalam darah seperti hiponatremia dan hipokalemia
  • Gangguan kadar gula darah seperti hipoglikemia yang bila tidak segera ditangani dapat berujung pada gagal fungsi dari organ dalam tubuh atau dikenal juga dengan nama “syok”. Bila tidak diberikan penanganan segera dapat berujung kepada kematian. Oleh karena itu, krisis adrenal merupakan suatu hal yang harus ditangani secara cepat dan serius.

 

Baca selengkapnya mengenai syok, di sini: Syok - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Pencegahan

Krisis adrenal biasa terjadi pada pasien yang juga menderita insufisiensi adrenal, Anda dapat mempelajari faktor apa saja yang memicu munculnya krisis adrenal. Dengan begitu, krisis adrenal dapat terhindari. Hal yang termasuk sebagai pemicu krisis adrenal antara lain adalah stres emosional, dehidrasi, infeksi, dan mengonsumsi obat-obatan golongan glukokortikoid yang sudah diresepkan secara rutin.

Selain itu, tindakan pembedahan dan kehamilan juga dapat memicu insufisiensi adrenal dan berakhir pada krisis adrenal. Anda dapat memberitahu kepada tenaga kesehatan bila Anda mengalami insufisiensi adrenal terutama bila Anda akan menjalani tindakan pembedahan atau sedang hamil.

Kemudian, sebaiknya Anda mengecek tekanan darah dan berat badan secara rutin dan memberitahu tenaga kesehatan Anda agar Anda dapat terhindar dari krisis adrenal.

Tenaga kesehatan juga dapat meresepkan Anda injeksi kortisol yang dapat digunakan dalam keadaan gawat darurat. Mereka akan mengajari Anda cara pemberian dan kapan injeksi ini perlu diberikan. Simpan obat ini dengan baik karena Anda akan membutuhkan injeksi kortisol pada keadaan darurat. Anda juga dapat mengajari teman dekat atau keluarga cara pemberian injeksi kortisol agar dapat membantu Anda memberikan penanganan pertama pada kasus gawat darurat dan pada situasi ketika Anda tidak mungkin menyuntikan injeksi ini sendiri.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksa ke dokter bila Anda mengalami gejala dan tanda dari krisis adrenal. Anda dapat mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam bila mengalami gejala seperti stres fisik maupun stres psikis. Bila Anda ke dokter, Anda dapat menanyakan beberapa pertanyaan seperti bagaimana pengobatan dari kondisi Anda, efek samping dari pengobatan tersebut, manajemen penyimpanan obat-obatan, dan faktor apa saja yang dapat memicu munculnya krisis adrenal.

Bila Anda sudah mengetahui faktor apa saja sebagai pemicu krisis adrenal, segeralah pergi ke unit gawat darurat bila Anda mengalami serangan krisis adrenal sewaktu-waktu.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 6 Mei 2024 | 05:56

Cleveland Clinic - Adrenal Crisis (2022). Retrieved 4 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23948-adrenal-crisis#:~:text=An%20adrenal%20crisis%20may%20cause,cause%20seizures%20or%20a%20coma.

Medscape - Adrenal Crisis (2022). Retrieved 4 March 2023, from https://emedicine.medscape.com/article/116716-workup#c5

Medline Plus - Acute Adrenal Crisis (2021). Retrieved 4 March 2023, from https://medlineplus.gov/ency/article/000357.htm