Laringitis

Bagikan :


Definisi

Di dalam laring, terdapat pita suara manusia, berupa otot dan tulang rawan yang dilapisi oleh selaput lendir (membran mukosa). Laringitis adalah peradangan pada laring akibat penggunaan pita suara berlebih, iritasi, atau infeksi. Ketika Anda berbicara, pita suara Anda akan membuka dan menutup untuk menghasilkan suara. Ketika terjadi laringitis, pita suara Anda mengalami peradangan sehingga membengkak. Pembengkakan ini menyebabkan aliran udara yang melewati pita suara menjadi terganggu dan akhirnya mengganggu produksi suara. Hal ini menyebabkan gejala yang paling khas dari laringitis yaitu suara serak. Pada kasus laringitis yang berat, suara seseorang bisa sangat kecil atau tidak ada sama sekali (afonia).

Terdapat dua jenis laringitis, yaitu yang terjadi cepat (laringitis akut) dan terjadi dalam waktu lama (laringitis kronik). Laringitis akut umumnya berlangsung selama 7 hari, sedangkan laringitis kronik dapat terjadi hingga lebih dari 3 minggu. Pada sebagian besar kasus, laringitis disebabkan oleh infeksi virus yang tidak berbahaya, sedangkan laringitis kronik umumnya disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius.

Penyebab

Laringitis dapat disebabkan oleh infeksi maupun non infeksi (paparan zat berbahaya, trauma, alergi, dan penggunaan obat-obatan).

Laringitis Akut

Laringitis akut umumnya disebabkan oleh:

  • Infeksi virus. Infeksi virus yang sering menyebabkan laringitis akut adalah infeksi rhinovirus. Virus lain yang dapat menyebabkan laringitis akut adalah virus parainfluenza, respiratory synctial virus (RSV), influenza, dan adenovirus.
  • Menggunakan pita suara berlebih seperti berlatih menyanyi berlebihan, berteriak-teriak atau bicara terlalu banyak
  • Infeksi bakteri jarang menyebabkan laringitis akut, namun beberapa studi menunjukkan bahwa terdapat beberapa kasus laringitis yang disebabkan oleh Moraxella catarrhalis, Haemophilus influenzae, dan Sreptococcus aureus

Laringitis Kronik

Laringitis kronik adalah laringitis yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Tipe laringitis ini umumnya disebabkan oleh paparan terhadap iritan dalam jangka waktu lama, cedera pita suara atau pertumbuhan massa pada pita suara. Laringitis kronik dapat disebabkan oleh:

  • Iritan yang dihirup, seperti zat kimia, alergen, atau asap
  • Refluks asam lambung (GERD)
  • Sinusitis kronik
  • Penggunaan alkohol jangka panjang
  • Memiliki pekerjaan yang perlu menggunakan suara, seperti penyanyi, guru, atau pedagang
  • Merokok
  • Infeksi bakteri atau jamur (jarang terjadi)
  • Infeksi parasit (jarang terjadi)
  • Massa (kanker atau tumor jinak)
  • Nodul pita suara (singer's node) yang sering terjadi pada penyanyi
  • Paralisis pita suara yang disebabkan oleh operasi, trauma pada dada dan leher, kanker, kelainan pada saraf, atau kondisi kesehatan lainnya

Faktor Risiko

Faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami laringitis antara lain:

  • Mengalami infeksi saluran napas atas (ISPA) sebelumnya
  • Vaksinasi tidak lengkap atau tidak dilakukan, terutama Hib, difteri, dan BCG
  • Terpapar zat iritan, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebih, asam lambung, atau zat kimia berbahaya di tempat kerja. Merokok dapat menyebabkan laring menjadi kering sehingga selaput lendir pita suara menjadi mudah teriritasi.
  • Menggunakan pita suara berlebihan, seperti bicara terlalu banyak, terlalu lama, berteriak, atau bernyanyi
  • Memiliki sistem imun yang lemah (contohnya HIV)
  • Menggunakan kortikosteroid inhalasi dapat meningkatkan risiko laringitis kandida

Gejala

Gejala dari laringitis antara lain:

  • Suara serak
  • Volume suara mengecil atau suara hilang (afonia)
  • Rasa gatal atau sensasi mengganjal di tenggorokan
  • Nyeri tenggorokan
  • Tenggorokan terasa kering
  • Batuk kering

Diagnosis

Dokter Anda akan menanyakan mengenai gejala, sejak kapan Anda mengalami gejala tersebut, keluhan utama, faktor risiko (infeksi saluran napas, merokok, pekerjaan), dan kondisi medis yang Anda alami (GERD). Umumnya gejala yang dilaporkan adalah serak.

Dokter juga perlu melihat keadaan umum Anda. Pada beberapa kondisi, pasien datang dengan kondisi yang kurang stabil, contohnya jika mengalami difteri atau epiglotitis. Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan sumbatan saluran napas yang membutuhkan penanganan cepat.

Jika dokter Anda mencurigai Anda mengalami laringitis, Anda dapat dirujuk ke dokter spesialis THT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yang sesuai indikasi. Pemeriksaan tersebut antara lain:

  • Laringoskopi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi laring Anda secara langsung. Kamera kecil akan dimasukkan melalui mulut atau hidung sehingga dokter Anda dapat melihat kondisi pita suara Anda ketika diam dan bersuara.
  • Stroboskopi. Stroboskopi dilakukan untuk menilai fungsi pita suara, menilai kualitas suara, dan membantu membedakan massa jinak atau ganas (kanker).
  • Biopsi dapat dilakukan jika dokter Anda mencurigai penyebab laringitis Anda adalah massa. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui jenis massa tersebut.

Tata laksana

Tata laksana dari laringitis akan bergantung pada tipe laringitis dan penyebabnya. Jika laringitis disebabkan karena penggunaan pita suara berlebihan, Anda dapat beristirahat dalam berbicara terlebih dahulu. Umumnya suara Anda akan kembali terdengar setelah 1 hari tidak berbicara.

Anda tidak perlu mengonsumsi antibiotik untuk laringitis akut karena lebih sering disebabkan oleh virus. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala yang Anda alami seperti pereda nyeri, pengencer lendir (mukolitik), dan obat untuk menekan batuk.

Pada laringitis kronik, penyebab dasar kondisi ini perlu ditangani untuk meredakan gejala. Contohnya, jika Anda mengalami laringitis kronik akibat asam lambung, dokter Anda akan menyarankan perubahan gaya hidup dan memberikan obat maag hingga gejala membaik.

Perawatan Diri di Rumah

Anda dapat melakukan hal-hal berikut untuk merawat diri di rumah selama mengalami gejala laringitis, antara lain:

  • Memastikan udara ruangan lembab dengan menggunakan humidifier
  • Istirahatkan suara Anda sebanyak mungkin. Jangan bicara terlalu lama dan terlalu keras. Jika Anda perlu untuk menggunakan suara Anda, Anda dapat menggunakan mikrofon.
  • Konsumsi air 6-8 gelas per hari
  • Batasi konsumsi kafein dan alkohol
  • Hindari berdeham (throat clearing) terlalu sering

Komplikasi

Laringitis akut akibat infeksi virus atau penggunaan pita suara berat dapat membaik dengan istirahat pita suara dan minum air yang cukup. Infeksi virus umumnya bersifat swasirna (self limiting, sembuh sendiri) dan jarang menyebabkan komplikasi. Namun, pada beberapa kasus, infeksi yang terjadi pada laring juga dapat menyebar ke organ pernapasan lainnya. Pada laringitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri (laringitis TB), jaringan parut dapat terbentuk pada pita suara dan menyebabkan penyempitan.

Pencegahan

Laringitis dapat dicegah dengan memastikan tenggorokan tetap lembab dan terhindar dari iritasi. Langkah yang dapat Anda lakukan antara lain:

  • Berhenti merokok dan hindari paparan rokok. Asap rokok dapat membuat tenggorokan lebih kering, sehingga mudah terjadi iritasi.
  • Batasi konsumsi alkohol dan kafein. Alkohol dan kafein dapat menurunkan kadar air tubuh yang juga mempengaruhi kelembapan selaput lendir pita suara. Pita suara yang kering lebih mudah mengalami iritasi.
  • Minum banyak air. Konsumsi air 6-8 gelas per hari dapat membantu mengencerkan lendir (mukus) pada kerongkongan sehingga lebih mudah dibersihkan
  • Batasi makanan pedas. Makanan pedas dapat memicu asam lambung naik (GERD). Paparan asam lambung dapat menyebabkan iritasi pita suara dan laringitis kronik.
  • Konsumsi makanan yang sehat dan bervariasi seperti buah-buahan, sayur, dan biji-bijian. Makanan ini mengandung vitamin yang berperan dalam kesehatan Anda.
  • Menjaga kebersihan diri agar terhindar dari infeksi saluran napas atas (ISPA) dengan rajin mencuci tangan.
  • Berlatih vokal secukupnya. Jika Anda harus melakukan pertunjukan, berilah jeda istirahat yang agar pita suara Anda tidak membengkak.

Kapan harus ke dokter?

Gejala laringitis dapat ditangani di rumah dengan melakukan langkah perawatan diri di rumah. Penggunaan pita suara ketika sedang mengalami laringitis dapat memperparah kondisi dan merusak pita suara Anda. Konsultasikan kondisi Anda ke dokter jika gejala laringitis yang Anda alami berlangsung lebih dari 2 minggu.

Segera kunjungi instalasi gawat darurat (IGD) jika Anda mengalami gejala laringitis disertai dengan:

  • Kesulitan bernapas
  • Muntah darah
  • Mengalami demam yang tidak kunjung membaik dengan obat-obatan
  • Tenggorokan terasa bertambah nyeri

Segera kunjungi instalasi gawat darurat (IGD) jika anak Anda mengalami:

  • Suara napas yang melengking atau bernada tinggi ketika menarik napas (stridor)
  • Mengeluarkan liur lebih banyak dari biasanya
  • Sulit menelan
  • Sulit bernapas
  • Demam

Gejala di atas merupakan gejala dari croup, peradangan pada laring dan saluran pernapasan di bawahnya. Walaupun croup dapat ditangani di rumah, gejala croup yang berat memerlukan penanganan di rumah sakit. 

Cassoobhoy A. (2020). Laryngitis. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/cold-and-flu/what-is-laryngitis

Gupta G, Mahajan K. Acute Laryngitis. [Updated 2021 Sep 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534871/

National Health Service. (2020). Available from: https://www.nhs.uk/conditions/laryngitis/

*Mayo Clinic Staff. (2020). Laryngitis. MayoClinic. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/laryngitis/diagnosis-treatment/drc-20374267

Sanyal S. (2019). Laryngitis. Healthline. Available from: https://www.healthline.com/health/laryngitis-2